BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses pengembangan potensi individu. Melalui pendidikan, potensi yang dimiliki oleh individu akan diubah menjadi kompetensi. Kompetensi mencerminkan kemampuan dan kecakapan individu dalam melakukan suatu tugas atau pekerjaan. Tugas pendidik atau guru dalam hal ini adalah memfasilitasi anak didik sebagai individu untuk dapat mengembangkan potensi yang dimiliki menjadi kompetensi sesuai dengan cita-citanya. Program pendidikan dan pembelajaran seperti yang berlangsung saat ini oleh karenanya harus lebih diarahkan atau lebih berorientasi kepada individu peserta didik.
Kenyataan menunjukkan bahwa program pendidikan yang berlangsung saat ini lebih banyak dilaksanakan dengan cara membuat generalisasi terhadap potensi dan kemampuan siswa. Hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman pendidik tentang karakteristik individu. Muncul keluhan dari pendidik atau guru bahwa mereka merasa bahwa menjelakan sejelas jelasnya tetapi ada saja anak didik yang tidak dapat memhami pelajaran dengan baik. Setiap kali orang belajar pasti melibatkan pikirannya dan didalam pikiran tersebut ada kecerdasan. Salah satu temuan yang sangat bermanfaat adalah bahwa setiap individu memiliki tidak hanya memiliki satu kecerdasan tetapi lebih yaitu disebut juga multiple intelligences atau kecerdasan ganda. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk membahasnya di dalam makalah ini yaitu tentang “kecerdasan ganda (multiple intelligences)”.
B. Rumusan Masalah
Dalam membuat suatu makalah masalah sangatlah peting karena dari adanya masalah tersebut akan memberikan penuntun bagi pembahasan selanjutnya, untuk menetapkan suatu masalah hendaknya memberikan petunjuk tentang mungkinnya pengumpulan data. Adapun rumusan masalah yang akan saya kemukakan dalam makalah ini adalah apakah pengertian , jenis dan cara – cara yang dilakukan oleh pendidik dan guru untuk meningkatkan kecerdasan ganda?.
C. Ruang Lingkup
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam menginterpretasikan permasalahan dalam makalah ini, maka ruang lingkupnya dibatasi hanya pada bahasan tentang pengertian, jenis – jenis dan cara – cara yang dilakukan oleh pendidik dan guru untuk meningkatkan kecerdasan ganda.
D. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian kecerdasan ganda.
2. Untuk mengetahui jenis – jenis kecerdasan ganda.
3. Untuk mengetahui cara – cara yang dilakukan oleh pendidik dan guru dalam meningkatkan kecerdasan ganda
E. Manfaat Pembahasan
Hasil makalah diharapkan mempunyai manfaat atau kegunaan antara lain :
1. Sebagai wahana untuk melatih diri dalam pembuatan makalah yang berwawasan ilmu pengetahuan.
2. Sebagai informasi tentang kecerdasan ganda dan jenis - jenisnya.
3. Agar pembaca dapat mengetahui bahwa manusia memiliki kecerdasan yang ganda sehingga dapat melatih diri dengan kecerdasan yang dimiliki oleh setiap individu..
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses pengembangan potensi individu. Melalui pendidikan, potensi yang dimiliki oleh individu akan diubah menjadi kompetensi. Kompetensi mencerminkan kemampuan dan kecakapan individu dalam melakukan suatu tugas atau pekerjaan. Tugas pendidik atau guru dalam hal ini adalah memfasilitasi anak didik sebagai individu untuk dapat mengembangkan potensi yang dimiliki menjadi kompetensi sesuai dengan cita-citanya. Program pendidikan dan pembelajaran seperti yang berlangsung saat ini oleh karenanya harus lebih diarahkan atau lebih berorientasi kepada individu peserta didik.
Kenyataan menunjukkan bahwa program pendidikan yang berlangsung saat ini lebih banyak dilaksanakan dengan cara membuat generalisasi terhadap potensi dan kemampuan siswa. Hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman pendidik tentang karakteristik individu. Muncul keluhan dari pendidik atau guru bahwa mereka merasa bahwa menjelakan sejelas jelasnya tetapi ada saja anak didik yang tidak dapat memhami pelajaran dengan baik. Setiap kali orang belajar pasti melibatkan pikirannya dan didalam pikiran tersebut ada kecerdasan. Salah satu temuan yang sangat bermanfaat adalah bahwa setiap individu memiliki tidak hanya memiliki satu kecerdasan tetapi lebih yaitu disebut juga multiple intelligences atau kecerdasan ganda. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk membahasnya di dalam makalah ini yaitu tentang “kecerdasan ganda (multiple intelligences)”.
B. Rumusan Masalah
Dalam membuat suatu makalah masalah sangatlah peting karena dari adanya masalah tersebut akan memberikan penuntun bagi pembahasan selanjutnya, untuk menetapkan suatu masalah hendaknya memberikan petunjuk tentang mungkinnya pengumpulan data. Adapun rumusan masalah yang akan saya kemukakan dalam makalah ini adalah apakah pengertian , jenis dan cara – cara yang dilakukan oleh pendidik dan guru untuk meningkatkan kecerdasan ganda?.
C. Ruang Lingkup
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam menginterpretasikan permasalahan dalam makalah ini, maka ruang lingkupnya dibatasi hanya pada bahasan tentang pengertian, jenis – jenis dan cara – cara yang dilakukan oleh pendidik dan guru untuk meningkatkan kecerdasan ganda.
D. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian kecerdasan ganda.
2. Untuk mengetahui jenis – jenis kecerdasan ganda.
3. Untuk mengetahui cara – cara yang dilakukan oleh pendidik dan guru dalam meningkatkan kecerdasan ganda
E. Manfaat Pembahasan
Hasil makalah diharapkan mempunyai manfaat atau kegunaan antara lain :
1. Sebagai wahana untuk melatih diri dalam pembuatan makalah yang berwawasan ilmu pengetahuan.
2. Sebagai informasi tentang kecerdasan ganda dan jenis - jenisnya.
3. Agar pembaca dapat mengetahui bahwa manusia memiliki kecerdasan yang ganda sehingga dapat melatih diri dengan kecerdasan yang dimiliki oleh setiap individu..
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Intelegensi
Menurut
William Stern, Intelegensi adalah kapasitass umum dari kesadaran individu untuk
menyesuaikan pikirannya terhadap persyaratan atau tuntutan baru.
Sedangkan,Charless Spearman menyebutkan bahwa Intelegensi merupakan dua
kemampuan, yaitu kemampuan yang memegang tugas-tugas Intelektual dan sejumlah
kemampuan khusus (memecahkan persoalan). Bailer dan charles mengungkapkan bahwa
intelegensi adalah kemampuan seseorang untuk menyesuaikan dan memecahkan
persoalan-persoalan baru. Menurut Woudworh, Intelegensi itu sebagai suatu
tindakan yang bijaksana dalam menghadapi setiap situasi secara tepat dan
berhasil.
Menurut
Gardner, intelegensi bukan hanya sekedar nilai-nilai IQ semata, melainkan
merupakan kepingan-kepingan kemampuan yang berlokasi pada bagian-bagian yang
berbeda dari otak. Kemampuan-Kemampuan ini saling berhubungan, namun strategi
mengembangkan Potensi kecerdasan anak bekerja secara mandiri. Intelegensi itu
tidak statis atau menetap sejak lahir. Jean Piaget melakukan penelitian pada
perkembangan intelektual anak sejak lahir hingga dewasa. Dan ia membagi
perkembnagan itu menjadi empat tahap, yaitu tahap sensori motorik,
praoperasional formal. Dalam perkembnagan sensori-motorik, anak dapat
menghubungkan anatara indra dan aktifitas, motoriknya melalui percobaan, dan
anak mulai membedakan diri dari realitas diluar dirinya. Dalam perkembnagan
praopreasional, anak mulai menggunakan bahasa dan dapat mengubah objek-objek
kedalam bentuk simbol, baik dalam pikiran maupun kata, namun masih bersifat
egosentris. Perkembnagan operasional konkret yaitu anak mulai mampu berpikir
logis dan memahami konsep konservasi.
1. Struktur Kecerdasan
Kecerdasan dapat dibagi dua yaitu
kecerdasan umum biasa disebut sebagai faktor-g maupun kecerdasan spesifik. Akan
tetapi pada dasarnya kecerdasan dapat dipilah-pilah. Berikut ini pembagian
spesifikasi kecerdasan menurut L.L. Thurstone:
·
Kecepatan perseptual
Skala Wechsler yang umum
dipergunakan untuk mendapatkan taraf kecerdasan membagi kecerdasan menjadi dua
kelompok besar yaitu kemampuan kecerdasan verbal (VIQ) dan kemampuan kecerdasan
tampilan (PIQ)
2. Faktor Yang Memengaruhi Kecerdasan
Terdapat beberapa faktor yang
memengaruhi kecerdasan, yaitu:
·
Faktor Bawaan atau Biologis
Dimana faktor ini ditentukan oleh
sifat yang dibawa sejak lahir. Batas kesanggupan atau kecakapan seseorang dalam
memecahkan masalah, antara lain ditentukan oleh faktor bawaan.
·
Faktor Minat dan Pembawaan yang Khas
Dimana minat mengarahkan perbuatan
kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu.
·
Faktor Pembentukan atau Lingkungan
Dimana pembentukan adalah segala
keadaan di luar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan inteligensi.
·
Faktor Kematangan
Dimana tiap organ dalam tubuh
manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
·
Faktor Kebebasan
Hal ini berarti manusia dapat
memilih metode tertentu dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Di samping
kebebasan memilih metode, juga bebas dalam memilih masalah yang sesuai dengan
kebutuhannya.
B.
Alat Kecerdasan
1. Otak
Di
dalam tubuh manusia terdapat sebuah alat yang sangat mempengaruhi tingkat
kecerdasan seseorang yaitu otak.Otak
adalah organ yang sangat kompleks. Seluruh tubuh dan gerak kita selalu ada di
bawah kendali otak. Otak bergerak berdasarkan pikiran. Antara otak dan pikiran
sulit dipisahkan. Otak adalah orang nyata yang kasatmata, sebaliknya pikiran
bersifat abstrak dan tidak bisa dilihat. Hasil kerja pikiran adalah nyata, dan
ini merupakan hasil kerja otak juga, yang menandakan bahwa pikiran dan otak
pada saat bekerja selalu bekerja sama. Otak merupakan sistem saraf pada tubuh
manusia, yang terdiri dari:
a. Otak Besar
Terdiri
dari beberapa bagian, yaitu:
·
Bagian belakang,
sebagai pusat penglihatan.
·
Bagian samping, sebagai
pusat pendengaran.
·
Bagian tengah, sebagai
pengatur kulit dan otot terhadap panas,dingin,sentuhan, dan tekanan.
·
Antara bagian tengah
dan belakang merupakan pusat perkembangan kecerdasan, ingatan, dan sikap.
b. Otak Tengah
Merupakan
lobus Optikus yang berfungsi sebagai
pusat refleks mata.
c.Otak Kecil
Merupakan
pusat keseimbangan, di depan otak kecil ini terdapat jembatan Varol yang
merupakan penghantar impuls dari otot-otot bagian kiri dab bagian kanan tubuh.
d.Sumsum Lanjutan
Banyak
mengandung gabggilion otak yang merupakan pusat pengatur gerak refleks
fisiologis denyut jantung, pernapasan, pelebaran dan penyempitan pembuluh
darah.
Otak
mempunyai kemampuan luar biasa dalam merespon hal-hal dari luar tubuh. Dalam
hitungan detik, otak mampu menangkap sekian pesawat panca indera, memmprosesnya
dan memberikan tanggapan. Otak juga mampu menyimpan berbagai macam memory yang
tak terhitung banyaknya. Saat dalam kandungan kurang lebih usia 7-8 bulan
adalah masa ketika otak manusia mempersiapkan diri untuk berkembang dan tampil
secara utuh.
2.Kebutuhan Otak
Proses
berfikir pada dasarnya tidak terlepas dari perkembangan otak. Pada anak
prasekolah, perkembangan otaknya tidak sepesat dua tahun pertama usianya.
Mereka tetap memerlukan stimulasi yang memadai sehingga fungsi-fungsi otak
mereka dapat berkembang optimal. Hal ini harus dirangsang sesuai dengan
kesiapan fisik dan mental anak. Beberapa stimulasi yang dibutuhkan anak antara
lain :
1.
Kasih sayang, perlindungan dan rasa aman
Tekanan-tekanan
seperti hukuman fisik atau disiplin yang bersifat otoriter akan memberi
pengaruh negatif terhadap perkembangan berfikir anak. Sebaliknya, kasih sayang,
perlindungan dan rasa aman akan memberi pengaruh positif bagi perkembangan otak
anak.
2.Dukungan
lingkungan
Suasana
yang mendukung serta rangsangan yang sesuai dengan kebutuhan anak akan
memudahkan otak anak menangkap informasi dan memperolehnya kembali ketika
informasi tersebut menghilang,
3.Rangsangan
yang menarik dan bervariasi
Stimulasi
yang diberikan sebaiknya menarik dan bervariasi, serta sesuai dengan kebutuhan
anak.
4.Keikutsertaan
anak
Hal
penting lainnya dalam proses dalam proses belajar adalah peluang anak untuk
dapat mengatasi persoalan sendiri. Ini dapat meningkatkan kepercayaan dirinya.
Tetapi orang tua harus tetap memberikan bimbingan dan pengarahan bila diperlukan.
3.Mengoptimalkan Fungsi
Otak
Perbedaan
fungsi belahan otak kanan dan otak kiri ditentukan oleh aktivitas mental yang
berproses pada masing-masing belahan otak. Belahan otak kiri adalah pusat
kontrrol untuk fungsi intelektual, seperti ingatan, bahasa, logika,
perhitungan, pengurutan, klasifikasi, menulis, analisis, dan pemusatan fikiran.
Sedangkan, belahan otak kanan adalah pusat kontrol untuk fungsi mental yang
terlibat dalam intuisi, ekstra sensori persepsi, tingkah laku dan emosi, visual
dan hubungan yang renggang, musik irama, tari, koordinasi tubuh, sintesis serta
penyimpanan pikiran.
1.
Fungsi belahan otak kiri
Belahan tugas otak kiri mempunyai
tugas utama dalam hal bahasa dan tugas-tugas yang logis, metodis dan analitis.
Belahan otak sebelah kiri mengikuti waktu dan bekerja secara rasional. Cara
kerjanya linier, yaitu bergerak dengan menghubungkan satu ide dengan ide
berikutnya sehingga sampai pada suatukesimpulan. Selain itu, juga berfungsi
untuk memproses informasi-informasi yang berkaitan dengan verbal, abstrak, dan
oprasi(kegiatan/prosedur) yang mengandung urutan, serta mengatur kegiatan tubuh
bagian kanan.
2.Fungsi
belahan otak kanan
Fungsi belahan otak kanan yaitu sebagai
pokok kreativitas, sifatnya vokal dan tidak rasional. Otak bagian kanan juga
berfungsi memproses informasi-informasi yang bersifat nonverbal, dan
menghendaki penggunaan proses berfikir secara holistis, intuitif dan
imajinatif.
Kita juga menggunakan belahan otak
sewaktu membuat praduga atau perkiraan dan sewaktu mengambil keputusan yang
mengambang. Otak kanan juga berfungsi mengontrol kegiatan tubuh bagian kiri.
Hasil kerja belahan otak kanan diantaranya adalah kemampuan untuk memciptakan
hal-hal baru.
Pada hakikatnay, kedua belahan otak ini
memproses informasi0informasi yang saling bekerja sama. Perbedaan kecerdasan
fungsi belahan otak kiri dan belahan otak kanan yaitu pada cara-cara yang
digunakan untuk mengolah dan
menyelesaikan tugas-tugas yang harus dilakukan oleh kedua belah otak tersebut.
Orang yang kreatif umumnya
menggunakan fungsi otak bagian kanan secara dominan, sedangkan orang yang
berfikir secara logis dan rasional akan menggunakan fungsi otak bagian kiri
secara dominan. Sedangkan orang yang berfikir secara logis dan rasional akan
menggunakan fungsi otak bagian kiri secara dominan. Pada umumnya guru lebih
menekankan pelajaran menulis, membaca, berhitung, dan menghafal. Hal demikian
justru membuat anak tak berfikir kreatif karena fungsi imajinasi yang ada
dibelahan otak kanan terabaikan. Jika belahan otakn kanan kurang berfungsi,
anak cenderung lebih kreatif linier (satu arah), teratur, dan logis sehingga
anak tak berfikir multidimensional. Untuk itu, bila bila ingin menjadi orang
kreatif, optimalkan fungsi otak kanan sedini mungkin. Namun, dalam
mengembangkan kreativitas anak atau dalam mengoptimalkan fungsi belahan otak
kanannya, anak harus dijadikan sebagai subjek yang dilibatkan secara intensif
dalam berdialog (komunikasi dua arah). Cara ini akan lenih efektif karena
belahan otak kanannya akan berfungsi. Tentunya apa yang kita sampaikan harus
sesuai dengan minat anak sehingga anak terdorong untuk berfikir. Dengan begitu
anak akan melatih keterampilan berfikir kreatifnya.
Selain dengan memberikan berbagai
pertanyaan dan meminta jawaban sebanyak mungkiin, anak juga bisa diajak membuat
kalimat atau kesimpulan sendiri dari hasil pengamatannya. Caranya, minta ia
membuat kalimat dengan berfikir hiotesis (menduga sesuatu yang belum terjadi).
Atau, ajak anak bereksperimen dengan menggunakan alat peraga, lalu membuat
kesimpulan dari hasil eksperimen tersebut.
C.
Kecerdasan
Ganda
1. Pengertian Kecerdasan Ganda
Istilah kecerdasan atau intelegensi bukanlah sesuatu yang baru bagi kita sebagai pendidik. Namun sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, ilmu tentang kecerdasanpun berkembang. Banyak ahli dari berbagai bidang disiplin ilmu melakukan penelitian tentang otak manusia. Setiap individu tidak hanya memiliki satu kecerdasan tetapi lebih yaitu disebut juga multiple intelligences atau kecerdasan ganda.
Teori Kecerdasan Ganda (Multiple Inteligence) yang dikemukakan oleh Howard Gardner – seorang professor psikologi dari Harvard University – akan dijadikan acuan untuk lebih memahami bakat dan kecerdasan individu.
Jerold E. Kemp dan kawan-kawan mengemukakan (1996) beberapa karakteristik individu siswa yang perlu dipahami antara lain :
• Age and maturity level
• Motivation and attitude toward subject
• Expectation and vocational level
• Special Talent
• Mechanical Dexterity
• Ability to work under various enviro condition.
Istilah kecerdasan atau intelegensi bukanlah sesuatu yang baru bagi kita sebagai pendidik. Namun sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, ilmu tentang kecerdasanpun berkembang. Banyak ahli dari berbagai bidang disiplin ilmu melakukan penelitian tentang otak manusia. Setiap individu tidak hanya memiliki satu kecerdasan tetapi lebih yaitu disebut juga multiple intelligences atau kecerdasan ganda.
Teori Kecerdasan Ganda (Multiple Inteligence) yang dikemukakan oleh Howard Gardner – seorang professor psikologi dari Harvard University – akan dijadikan acuan untuk lebih memahami bakat dan kecerdasan individu.
Jerold E. Kemp dan kawan-kawan mengemukakan (1996) beberapa karakteristik individu siswa yang perlu dipahami antara lain :
• Age and maturity level
• Motivation and attitude toward subject
• Expectation and vocational level
• Special Talent
• Mechanical Dexterity
• Ability to work under various enviro condition.
Salah satu karakteristik penting
dari individu yang perlu dipahami oleh guru sebagai pendidik adalah bakat dan
kecerdasan individu. Guru yang tidak memahami kecerdasan anak didik akan
memiliki kesulitan dalam memfasilitasi proses pengembangan potensi individu
menjadi yang dicita-citakan. Generalisasi terhadap kemampuan dan potensi
individu memberikan dampak negatif yaitu siswa tidak memiliki kesempatan untuk
mengebangkan secara optimal pternsi yang aa pada dirinya. Akibat penanganan
salah seperti yang dilakukan oleh sistem persekolahan saat ini kita telah
kehilangan bakat-bakat cemerlang. Individu-individu yang cerdas tidak dapat mengembangkan
potensi diri mereka secara optimal.
2. Jenis – Jenis Inteligensi
Ada delapan jenis intelegensi yang dikemukakan oleh Howard Gardner yaitu :
1. Intelegensi Bahasa (Linguistik)
Kecerdasan bahasa berisi kemampuan untuk berfikir dengan kata-kata dan menggunakan bahasa untuk mengekspresikan arti yang kompleks.
Berikut ini karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam intelegensi bahasa :
a. Senang membaca buku, bercerita atau mendongeng.
b. Senang berkomunikasi, berbicara,berdialog, berdiskusi dan senang berbahasa asing.
c. Pandani menghubungkan atau merangkaikan kata – kata atau kalimat baik lisan ataupun tertulis.
d. Pandai menafsirkan kata – kata atau paragraph baik secara lisan maupun tertulis.
e. Senang mendengarkan musik dan sebagainya dengan baik.
f. Pandai mengingat dan menghafal.
g. Humoris.
Contoh orang-orang yang memiliki kecerdasan bahasa yaitu
• Pengarang
• Penyair
• Wartawan
• Pembicara
• Pembaca berita
Ada delapan jenis intelegensi yang dikemukakan oleh Howard Gardner yaitu :
1. Intelegensi Bahasa (Linguistik)
Kecerdasan bahasa berisi kemampuan untuk berfikir dengan kata-kata dan menggunakan bahasa untuk mengekspresikan arti yang kompleks.
Berikut ini karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam intelegensi bahasa :
a. Senang membaca buku, bercerita atau mendongeng.
b. Senang berkomunikasi, berbicara,berdialog, berdiskusi dan senang berbahasa asing.
c. Pandani menghubungkan atau merangkaikan kata – kata atau kalimat baik lisan ataupun tertulis.
d. Pandai menafsirkan kata – kata atau paragraph baik secara lisan maupun tertulis.
e. Senang mendengarkan musik dan sebagainya dengan baik.
f. Pandai mengingat dan menghafal.
g. Humoris.
Contoh orang-orang yang memiliki kecerdasan bahasa yaitu
• Pengarang
• Penyair
• Wartawan
• Pembicara
• Pembaca berita
2. Intelegensi Logis - matematis
Kecerdasan logis matematis memungkinkan seseorang terampil dalam melakukan hitungan, penghitungan atau kuantifikasi, mengemukakan proposisi dan hipotesis dan melakukan operasi matematis yang kompleks.
Berikut ini karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam inteligensi logis-matematis :
a. Senang bereksperimen, bertanya, menyusun atau merangkai teka – teki.
b. Senang dan pandai berhitung dan bermain angka.
c. Senang mengorganisasikan sesuatu, menyusun scenario.
d. Mampu berfikir logis baik induktif maupun deduktif.
e. Senang silogisme .
f. Senang berfikir abstraksi dan simbolis.
Contoh – contoh orang yang memiliki kecerdasan matematis logis adalah ilmuwan, matematikawan, akuntan, insinyur, dan pemprogram komputer
3. Intelegensi Visual Spasial
Orang yang memiliki kecerdasan spasial adalah orang yang memiliki kapasitas dalam berfikir secara tiga dimensi. Contoh – contoh orang yang memiliki kecerdasan spasial adalah pelaut, pilot, pematung, pelukis daan arsitek. Kecerdasan spasial memungkinkan individu dapat mempersepsikan gambar-gambar baik internal maupun eksternal dan mengartikan atau mengkomunikasikan informasi grafis.
Berikut ini karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam inteligensi visual spasiall :
a. Senang merancang sketsa, gambar, desain grafik dan table.
b. Peka terhadap citra, warna dan sebagainya.
c. Pandai menvisualisasikan ide.
d. Imaginasinya aktif.
e. Mudah menemukan jalan pada ruang.
f. Mempunyai presepsi yang tepat dari berbagai sudut.
g. Mengenal relasi benda – benda dalam ruang.
Kecerdasan logis matematis memungkinkan seseorang terampil dalam melakukan hitungan, penghitungan atau kuantifikasi, mengemukakan proposisi dan hipotesis dan melakukan operasi matematis yang kompleks.
Berikut ini karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam inteligensi logis-matematis :
a. Senang bereksperimen, bertanya, menyusun atau merangkai teka – teki.
b. Senang dan pandai berhitung dan bermain angka.
c. Senang mengorganisasikan sesuatu, menyusun scenario.
d. Mampu berfikir logis baik induktif maupun deduktif.
e. Senang silogisme .
f. Senang berfikir abstraksi dan simbolis.
Contoh – contoh orang yang memiliki kecerdasan matematis logis adalah ilmuwan, matematikawan, akuntan, insinyur, dan pemprogram komputer
3. Intelegensi Visual Spasial
Orang yang memiliki kecerdasan spasial adalah orang yang memiliki kapasitas dalam berfikir secara tiga dimensi. Contoh – contoh orang yang memiliki kecerdasan spasial adalah pelaut, pilot, pematung, pelukis daan arsitek. Kecerdasan spasial memungkinkan individu dapat mempersepsikan gambar-gambar baik internal maupun eksternal dan mengartikan atau mengkomunikasikan informasi grafis.
Berikut ini karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam inteligensi visual spasiall :
a. Senang merancang sketsa, gambar, desain grafik dan table.
b. Peka terhadap citra, warna dan sebagainya.
c. Pandai menvisualisasikan ide.
d. Imaginasinya aktif.
e. Mudah menemukan jalan pada ruang.
f. Mempunyai presepsi yang tepat dari berbagai sudut.
g. Mengenal relasi benda – benda dalam ruang.
4. Intelegensi Musikal
Kecerdasan musikal dibuktikan dengan adanya rasa sensitif terhadap nada, melodi, irama musik. Orang-orang yang memilki kecerdasan musikal yang baik antara lain ; komposer, konduktor, musisi, kritikus musik, pembuat instrumen dan orang-orang sensitif terhadap unsur suara.
Berikut ini karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam inteligensi musikal :
a. Pandai mengubah atau mencipta musik.
b. Senang dan padai bernyanyi.
c. Pandai mengoperasikan musik serta menjaga ritme.
d. Mudah menangkap musik.
e. Peka terhadap suara dan musik.
5. Intelegensi Kinestetik Tubuh
Kecerdasan kinestetik tubuh adalahkecerdasan yang memungkinkan seorang memanipulasi objek dan cakap melakukan aktivitas fisik. Contoh-contoh orang yang memiliki kecerdasan kinestetik yaitu atlet, penari, ahli bedah, dan pengrajin.
Berikut ini individu yang menunjukkan kemampuan dalam inteligensi kinestetik tubuh. :
a. Senang menari atau akting.
b. Pandai dan aktif dalam olahraga tertentu.
c. Mudah berekspresi dengan tubuh.
d. Mampu memainkan mimic.
e. Koordinasi dan fleksibilitas tubuh tinggi.
f. Senang dan efektif berfikir sambil berjalan, berlari dan berolahraga.
g. Pandai merakit sesuatu menjadi suatu produk.
h. Senang bergerak atau tidak bisa diam dalam waktu yang lama.
i. Senang kegiatan di luar rumah.
6. Intelegensi Intrapersonal
Kecerdasan interpersonal adalah kapasitas yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat memahami dan dapat melakukan interaksi secara fektif dengan orang lain. Kecerdasan interpersonal akan dapat dilihat dari beberapa oranng seperti; guru yang sukses, pekerja sosial, aktor, politisi. Saat ini orang mulai menyadari bahwa kecerdasan interpersonal merupakan salah satu faktor yang sangat kesuksesan seseorang.
Berikut ini individu yang menunjukkan kemampuan dalam inteligensi intra personal :
a. Mampu menilai diri sendiri dan bermediasi.
b. Mampu mencanangkan tujuan, menyusun cita – cita dan rencana hidup yang jelas.
c. Berjiwa bebas.
d. Mudah berkonsentrasi.
e. Keseimbangan diri.
f. Senang mengekspresikan perasaan – perasaan yang berbeda.
g. Sadar akan realitas spiritual.
7. Intelegensi Interpersonal (Sosial)
Kecerdasan intrapersonal diperlihatkan dalam bentuk kemampuan dalam membangun persepsi yang akurat tentang diri sendiri dan menggunakan kemampuan tersebut dalam membuat rencana dan mengarahkan orang lain.
Berikut ini karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam inteligensi intrapersonal :
a. Mampu berorganisasi, menjadi pemimpin dalam organisasi.
b. Mampu bersosialisasi, menjadi mediator, bermain dalam kelompok bekerja sama dalam tim.
c. Senang permainan berkelompok dari pada individual.
d. Biasanya menjadi tempat mengadu orang lain.
e. Senang berkomunikas verbal dan nonverbal.
f. Peka terhadap teman.
g. Suka memberi feedback.
h. Mudah mengenal dan membedakan perasaan dan pribadi orang lain.
8. Intelegensi Naturalis
Keahlian mengenali dan mengkategorikan spesies-flora dan fauna di lingkungannya. Para pecinta alam adalah contoh orang tergolong sebagai orang – orang yang memiliki kecerdasan ini.
Berikut ini karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam inteligensi naturalis :
a. Senag terhadap flora dan fauna, bertani, berkebun, memelihara binatang, berinteraksi dengan binatang dan berburu.
b. Pandai melihat perubahan cuaca, meneliti tanaman.
c. Senang kegiatan di alam terbuka.
Kecerdasan musikal dibuktikan dengan adanya rasa sensitif terhadap nada, melodi, irama musik. Orang-orang yang memilki kecerdasan musikal yang baik antara lain ; komposer, konduktor, musisi, kritikus musik, pembuat instrumen dan orang-orang sensitif terhadap unsur suara.
Berikut ini karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam inteligensi musikal :
a. Pandai mengubah atau mencipta musik.
b. Senang dan padai bernyanyi.
c. Pandai mengoperasikan musik serta menjaga ritme.
d. Mudah menangkap musik.
e. Peka terhadap suara dan musik.
5. Intelegensi Kinestetik Tubuh
Kecerdasan kinestetik tubuh adalahkecerdasan yang memungkinkan seorang memanipulasi objek dan cakap melakukan aktivitas fisik. Contoh-contoh orang yang memiliki kecerdasan kinestetik yaitu atlet, penari, ahli bedah, dan pengrajin.
Berikut ini individu yang menunjukkan kemampuan dalam inteligensi kinestetik tubuh. :
a. Senang menari atau akting.
b. Pandai dan aktif dalam olahraga tertentu.
c. Mudah berekspresi dengan tubuh.
d. Mampu memainkan mimic.
e. Koordinasi dan fleksibilitas tubuh tinggi.
f. Senang dan efektif berfikir sambil berjalan, berlari dan berolahraga.
g. Pandai merakit sesuatu menjadi suatu produk.
h. Senang bergerak atau tidak bisa diam dalam waktu yang lama.
i. Senang kegiatan di luar rumah.
6. Intelegensi Intrapersonal
Kecerdasan interpersonal adalah kapasitas yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat memahami dan dapat melakukan interaksi secara fektif dengan orang lain. Kecerdasan interpersonal akan dapat dilihat dari beberapa oranng seperti; guru yang sukses, pekerja sosial, aktor, politisi. Saat ini orang mulai menyadari bahwa kecerdasan interpersonal merupakan salah satu faktor yang sangat kesuksesan seseorang.
Berikut ini individu yang menunjukkan kemampuan dalam inteligensi intra personal :
a. Mampu menilai diri sendiri dan bermediasi.
b. Mampu mencanangkan tujuan, menyusun cita – cita dan rencana hidup yang jelas.
c. Berjiwa bebas.
d. Mudah berkonsentrasi.
e. Keseimbangan diri.
f. Senang mengekspresikan perasaan – perasaan yang berbeda.
g. Sadar akan realitas spiritual.
7. Intelegensi Interpersonal (Sosial)
Kecerdasan intrapersonal diperlihatkan dalam bentuk kemampuan dalam membangun persepsi yang akurat tentang diri sendiri dan menggunakan kemampuan tersebut dalam membuat rencana dan mengarahkan orang lain.
Berikut ini karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam inteligensi intrapersonal :
a. Mampu berorganisasi, menjadi pemimpin dalam organisasi.
b. Mampu bersosialisasi, menjadi mediator, bermain dalam kelompok bekerja sama dalam tim.
c. Senang permainan berkelompok dari pada individual.
d. Biasanya menjadi tempat mengadu orang lain.
e. Senang berkomunikas verbal dan nonverbal.
f. Peka terhadap teman.
g. Suka memberi feedback.
h. Mudah mengenal dan membedakan perasaan dan pribadi orang lain.
8. Intelegensi Naturalis
Keahlian mengenali dan mengkategorikan spesies-flora dan fauna di lingkungannya. Para pecinta alam adalah contoh orang tergolong sebagai orang – orang yang memiliki kecerdasan ini.
Berikut ini karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam inteligensi naturalis :
a. Senag terhadap flora dan fauna, bertani, berkebun, memelihara binatang, berinteraksi dengan binatang dan berburu.
b. Pandai melihat perubahan cuaca, meneliti tanaman.
c. Senang kegiatan di alam terbuka.
3.Cara Meningkatkan Kecerdasan Ganda
Gambaran umum dalam pembelajaran saat guru menjelaskan adalah ada anak yang senang menerima pelajaran dan berbagai macam sifat siswa di dalam tingkat kecerdasannya. Menurut Thomas Amstrong, kita tidak dapat memberi label mereka sebagai “pebelajar verbal”, “pebelajar visual” atau “pebelajar kinestesis” atau seterusnya karena tujuan dari suatu kegiatan pembelajaran adalah untuk memperluas dan mengembangkan intelegensi/ kecerdasan anak didik. Tugas guru dan pendidik adalah bagaimana menciptakan suasana belajar yang dapat mengembangkan semua kecerdasan yang ada pada setiap individu anak didik. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menciptakan suasana belajar yang mengembangkan semua kecerdasan yaitu sebagai berikut :
• Mengaktifkan seluruh indra anak didik
• Melatih intelegensi / kecerdasan yang berimbang
• Melatih silang intelegensi / kecerdasan yang bebeda.
1. Cara Mengaktifkan Seluruh Indra Anak Didik
Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk mengaktifkan seluruh indra anak didik yaitu sebagai berikut :
a. Melatih cara mendengar yang efektif. Telinga bagi manusia adalah instrument yang luar biasa. Melalui telinga otak menerima bunyi dan membuat duplikat bunyi tersebut dan mengulang seluruh bunyi tersebut seperti suatu simponi. Selain itu, pendengaran juga merupakan salah satu unsur pokok dalam pembentukan imajinasi dan kreativitas.
b. Melatih mata untuk membaca cepat dan efektif. Mata merupakan bukti keajaiban mekanisme biologis. Melaui mata otak dapat menerima fakta – fakta yang menakjubkan yang dapat memberikan rangsangan yang lebih kaya, sehingga mata dapat melihat dengan jeli, analitis, dan akurat. Mata sangat erat dengan kemampuan membaca. Kecepatan membaca orang normal rata – rata 300 kata per menit dengan kemampuan mengingat 40 – 70 persen dari seluruh isi bacaan. Bagi seseorang yang terampil kecepatan membacanya dapat mencapai 600 kata per menit dengan kemampuan mengingat isi bacaan secara utuh.
c. Melatih keterampilan menulis atau membuat catatan yang cepat dan tepat. Mengenai keterampilan ini, penelitian menunjukkan hasil sebagai berikut :
1. Ada siswa yang tidak mencatat sama sekali.
2. Ada siswa yang diberikan catatan lengkap yang dibuatkan oleh guru.
3. Ada siswa yang membuat catatan lengkap sendiri.
4. Ada siswa yang diberikan catatan berupa rangkuman oleh guru.
5. Ada siswa yang membuat catatan berupa rangkuman sendiri.
6. Ada siswa yang diberikan catatan berupa kata-kata kunci.
7. Ada siswa yang membuat catatan berupa kata – kata kunci sendiri.
Siswa yang terakhir inilah yang paling bagus hasil belajarnya. Hal ini karena pikiran hanya dapat mengingat kata – kata bukan kalimat. Kata – kata kunci merupakan kata – kata inti yang menghubungkan satu pengertian dengan pengertian berikutnya dalam suatu bacaan.
Begitu besarnya potensi yang dimiliki oleh indera manusia sehingga harus dimanfaatkan seoptimal mungkin.
2. Melatih Kecerdasan Yang Berimbang
Dengan teknik – teknik pembelajaran yang tradisional kita sebagai guru pasti sulit melatih kecerdasan berimbang. Yang dimaksud dengan “berimbang” bukanlah melatih semua kecerdasan secara bersamaan karena hal ini akan membuat pekerjaan yang sia – sia.
Langkah – langkah yang harus dilakukan untuk melatih kecerdasan yang berimbang adalah sebagai berikut :
a. Mengidentifikasi inteligensi anak didik. Caranya adalah sebelum memuli pelajaran guru dapat memberikan test atau angket kepada siswanya untuk menjajagi inteligensi mereka. Pertanyaan – pertanyaan itu dibaca dan diisi sendiri oleh siswa kemudian guru mengolahnya. Dengan cara ini, guru dapat melihat inteligensi mana yang paling menonjol pada siswa.
Selain dengan test, mengidentifikasi inteligensi juga dapat dilakukan dengan cara observasi. Observasi dapat dilakukan terhadap apa yang dilakukan anak didik dikelas dan kegiatan di luar kelas. Observasi di dalam kelas yaitu dengan melihat/mengamati apa yang dilakukan anak didik selama belajar, selama mengerjakan tugas, kesukaan terhadap mata pelajaran tertentu, cara mereka bertanya dan menjawab pertanyaan. Observasi kegiatan anak didik di luar kelas dapat dilakukan dengan cara mengamati mereka di sela waktu istirahat.
b. Menyusun rencana pelajaran yang dapat mengembangkan beberapa kecerdasan, seperti :
1. Mengorganisasikan isi atau materi pelajaran sedemikian rupa sehingga menjadi menarik dan dapat merangsang indera semaksimal mungkin ;
2. Memilih strategi pembelajaran yang dapat mengembangkan seluruh inteligensi / kecerdasan ;
3. Merancang dan membuat tugas atau penilaian yang dapat menggali seluruh kecerdasan.
c. Melaksanakan pembelajaran yang dapat mengembangkan seluruh inteligensi atau kecerdasan anak didik.
Kegiatan yang dilakukan guru melalui cara ini, diantaranya adalah :
1. Menerapkan rencana pelajaran yang telah dirancang untuk mengembangkan beberapa kecerdasan, atau
2. Menerapkan keterampilan dasar mengajar yang dapat mengembangkan inteligensi / kecerdasan anak didik.
Setiap individu memiliki derajat jenis inteligensi/kecerdasan yang bervariasi. Tugas guru adalah mengkombinasikan dan memadukan inteligensi – inteligensi tersebut sebanyak mungkin dan membuat mereka senang belajar sehingga mereka mampu menggunakan inteligensi. Sehingga mereka menemukan bahwa belajar itu mudah dan menyenangkan. Anak didik seperti inilah yang disebut anak yang cerdas karena seluruh kecerdasannya berkembang secara berimbang.
3. Melatih Silang Kecerdasan Yang Berbeda
Yang dimaksud dengan “silang”di sini adalah setiap inteligensi / kecerdasan anak didik tidak dikembangkan secara bersamaan, tetapi dikembangkan satu persatu secara terpisah. Tujuannya adalah agar anak didik mengasah setiap bagian kecerdasannya selama waktu tertentu. Ini dapat dilakukan secara individu dan kelompok dan bisa juga di dalam atau diluar jam pelajaran. Melatih silang inteligensi atau kecerdasan dapa dilakukan dengan membangun stasiun – stasiun kecerdasan untuk setiap jenis kecerdasan yang berbeda. Yang dimaksud denga “stasiun” disini bukanlah stasiun pemancar tetapi semacam display dengan memanfaatkan sudut – sudut / ruang – ruang yang mudah terlihat oleh anak didik dari segala arah.
Hal – hal yang harus diperhatikan dalam membangun stasiun kecerdasan adalah sebagai berikut :
1. Pilih materi atau isi pelajaran yang khusus berdasarkan tingkat kesulitannya.
2. Identifikasi semua kemampuan yang ada dalam setiap jenis kecerdasan.
3. Klasifikasikan isi atau bahan pelajaran sesuai dengan kemampuan – kemampuan yang ada disetiap jenis kecerdasan, sampai menghasilkan satu – satu stasiun kecerdasan.
4. Tempatkanlah setiap stasiun kecerdasan ini di tempat – tempat yang sering dikunjungi anak didik atau yang mudah terlihat dari berbagai arah.
Dengan melatih silang kecerdasan anak yang berbeda ini berarti guru memberi kesempatan kepada anak didik untuk melatih setiap bagian kecerdasannya sesuai dengan kebutuhannya.
Dalam meningkatkan kecerdasan ganda sejumlah cara atau metode dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan – kemampuan individu. Setiap metode digunakan untuk meningkatkan jenis kecerdasan yang spesifik yaitu:
• Meningkatkan kecerdasan bahasa dapat dilakukana dengan cara mengadakan permainan merangkai kata, buatlah buku harian atau usahakan untuk menulis tentang apa saja yang ada dalam pikiran setiap harinya sebanyak 250 kata, dan sediakan waktu untuk bercerita secara teratur dengan keluarga atau sahabat.
• Cara untuk meningkatkan kecerdasan spasial yaitu seringlah berlatih permainan gambar tiga dimensi, puzzle, kubus, dan teka-teki visual lainnya, dekorasi ulang interior dan taman rumah, buatlah struktur benda dengan logo, atau bahan mainan tiga dimensi lainnya.
• Meningkatkan kecerdasan matematis logis dapat dilakukan dengan cara berlatih menghitung soal-soal matematika sederhana di kepala ( berapa 21 X 40 dalam 5 detik), pelajari cara menggunakan sempoa, sering-seringlah mengisi teka-teki silang/asah otak lainnya.
• Kecerdasan musikal dapat dilatih dengan cara mengunjungi konser atau pertunjukan musik, bernyanyilah di kamar mandi atau di manapun yang memungkinkan untuk bersenandung, luangkan waktu selama satu jam setiap minggu untuk mendengarkan gaya musik yang tidak dikenal akrab (western, jazz, country, world music ,dll).
• Meningkatkan kecerdasan kinestetik dapat dilakukan dengan carai bergabung dan berlatih berdsama dengan klub olahraga di lingkungan, pelajarilah kegiatan dansa, kumpulkanlah berbagai macam benda yang memiliki beragam tekstur dan bentuknya khas, cobalah kenali benda-benda tersebut dengan mata tertutup.
• Cara atau metode yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kecerdasan interpersonal yaitu: belilah kotak kartu nama, penuhi dengan nama kontak bisnis, teman, kenalan, kerabat, dan orang lain, serta tetaplah menjalin hubungan dengan mereka; luangkan waktu selama 15 menit setiap hari untuk mempraktekkan mendengarkan secara aktif dengan pasangan hidup atau sahabat dekat; bekerjasamalah dengan satu orang atau lebih dalam sebuah proyek yang berdasarkan pada kesamaan minat (seni kain perca, pemain bass, penulisan artikel tentang pantai).
• Meningkatkan kecerdasan intrapersonal dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : pilihlah tokoh favorit yang positif, dan baca serta jadikan mereka sebagai kawan imajinasi dalam memecahkan suatu permasalahan yang membutuhkan waktu pemahaman yang dalam, lakukanlah sesuatu yang menyenangkan diri sekurang-kurangnya sekali sehari, luangkan waktu sekitar sepuluh menit setiap sore hari untuk meninjau kembali secara mental berbagai macam perasaan dan gagasan yang dialami.
• Metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan kecerdasan naturalis antara lain peliharalah hewan favorit, tingkatkan frekuensi melihat acara-acara mengenai program flora dan fauna, cobalah untuk menahan dari untuk tidak merusak lingkungan, seperti mencorat-coret meja, menginjak rumput kantor, memetik bunga yang sedang tumbuh.
Faktor – faktor penting dalam meningkatkan kecerdasan ganda
Implementasi teori kecerdasan ganda dalam aktivitas pembelajaran memerlukan dukungan komponen-komponen sistem persekolahan sebagai berikut :
• Orang tua murid
• Guru
• Kurikulum dan fasilitas
• Sistem penilaian
Komponen masyarakat, dalam hal ini orang tua murid perlu memberikan dukungan yang optimal agar implementasi teori kecerdasan ganda di sekolah dapat berhasil. Orang tua, dalam konteks pengembangan kecerdasan ganda perlu memeberikan sedikit kebebasan pada anak mereka untuk dapat memilih kompetensi yang ingin dikembangkan sesuai dengan kecerdasan dan bakat yang mereka miliki.
Guru memegang peran yang sangat penting dalam implementasi teori kecerdasan ganda. Agar implementasi teori kecerdasan ganda dapat mencapai hasil seperti yang diinginkan ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu :
• Kemampuan guru dalam mengenali kecerdasan individu siswa
Kemampuan guru dalam mengenali kecerdasan ganda yang dimiliki oleh siswa merupakan hal yang sangat penting. Faktor ini akan sangat menentukan dalam merencanakan proses belajar yang harus ditempuh oleh siswa. Ada banyak cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk mengenali kecerdasan spesifik yang dimiliki oleh siswa. Semakin dekat hubungan antara guru dengan siswa, maka akan semakin mudah bagi para guru untuk mengenali karakteristik dan tingkat kecerdasan siswa.
• Kemampuan mengajar dan memanfaatkan waktu mengajar secara proporsional.
Setelah mengetahui kecerdasan setiap individu siswa, maka langkah – langkah berikutnya adalah merancang kegiatan pembelajaran. Armstrong (2004) mengemukakan proporsi waktu yang dapat digunakan oleh guru dalam mengimplementasikan teori kecerdasan ganda yaitu :
30 % pembelajaran langsungØ
30 % belajar kooperatifØ
30% belajar independentØ
Implementasi teori kecerdasan ganda membawa implikasi bahwa guru bukan lagi berperan sebagai sumber (resources), tapi harus lebih berperan sebagai manajer kegiatan pembelajaran. Dalam menerapkan teori kecerdasan ganda, sistem sekolah perlu menyediakan guru-guru yang kompeten dan mampu membawa anak mengembangkan potensi-potensi kecerdasan yang mereka miliki. Guru musik misalnya, selain mampu memainkan instrumen musik, ia juga harus mampu mengajarkannya sehimgga dapat menjadi panutan yang baik bagi siswa yang memiliki kecerdasan musikal.
Sekolah yang menerapkan teori kecerdasan ganda juga perlu menyediakan fasilitas pendukung selain guru yang berkualitas. Fasilitas tersebut dapat digunakan oleh guru dan siswa dalam meningkatkan kecerdasan-kecerdasan yang spesifik.
Fasilitas dapat berbentuk media pembelajaran dan peralatan serta perlengkapan pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kecerdasan ganda. Contoh fasilitas pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kecerdasan ganda antara lain : peralatan musik, peralatan olah raga dan media pembelajaran yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan spesifik.
Sistem penilaian yang diperlukan oleh sekolah yang menerapkan teori kecerdasan ganda berbeda dengan sistem penilaian yang digunkan pada sekolah konvensional. Sekolah yang menerapkan teori kecerdasan ganda pada dasarnya berasumsi bahwa semua individu itu cerdas. Penilaian yang digunakan tidak berorientasi pada input dari proses pembelajaran tapi lebih berorientasi pada proses dan kemajuan (progress) yang diperlihatkan oleh siswa dalam mempelajari suatu keterampilan yang spesifik. Metode penilaian yang cocok dengan sistem seperti ini adalah metode penilaian portofolio. Sistem penilaian portofolio menekankan pada perkembangan bertahap yang harus dilalui oleh siswa dalam mempelajari sebuah keterampilan atau pengetahuan.
Gambaran umum dalam pembelajaran saat guru menjelaskan adalah ada anak yang senang menerima pelajaran dan berbagai macam sifat siswa di dalam tingkat kecerdasannya. Menurut Thomas Amstrong, kita tidak dapat memberi label mereka sebagai “pebelajar verbal”, “pebelajar visual” atau “pebelajar kinestesis” atau seterusnya karena tujuan dari suatu kegiatan pembelajaran adalah untuk memperluas dan mengembangkan intelegensi/ kecerdasan anak didik. Tugas guru dan pendidik adalah bagaimana menciptakan suasana belajar yang dapat mengembangkan semua kecerdasan yang ada pada setiap individu anak didik. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menciptakan suasana belajar yang mengembangkan semua kecerdasan yaitu sebagai berikut :
• Mengaktifkan seluruh indra anak didik
• Melatih intelegensi / kecerdasan yang berimbang
• Melatih silang intelegensi / kecerdasan yang bebeda.
1. Cara Mengaktifkan Seluruh Indra Anak Didik
Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk mengaktifkan seluruh indra anak didik yaitu sebagai berikut :
a. Melatih cara mendengar yang efektif. Telinga bagi manusia adalah instrument yang luar biasa. Melalui telinga otak menerima bunyi dan membuat duplikat bunyi tersebut dan mengulang seluruh bunyi tersebut seperti suatu simponi. Selain itu, pendengaran juga merupakan salah satu unsur pokok dalam pembentukan imajinasi dan kreativitas.
b. Melatih mata untuk membaca cepat dan efektif. Mata merupakan bukti keajaiban mekanisme biologis. Melaui mata otak dapat menerima fakta – fakta yang menakjubkan yang dapat memberikan rangsangan yang lebih kaya, sehingga mata dapat melihat dengan jeli, analitis, dan akurat. Mata sangat erat dengan kemampuan membaca. Kecepatan membaca orang normal rata – rata 300 kata per menit dengan kemampuan mengingat 40 – 70 persen dari seluruh isi bacaan. Bagi seseorang yang terampil kecepatan membacanya dapat mencapai 600 kata per menit dengan kemampuan mengingat isi bacaan secara utuh.
c. Melatih keterampilan menulis atau membuat catatan yang cepat dan tepat. Mengenai keterampilan ini, penelitian menunjukkan hasil sebagai berikut :
1. Ada siswa yang tidak mencatat sama sekali.
2. Ada siswa yang diberikan catatan lengkap yang dibuatkan oleh guru.
3. Ada siswa yang membuat catatan lengkap sendiri.
4. Ada siswa yang diberikan catatan berupa rangkuman oleh guru.
5. Ada siswa yang membuat catatan berupa rangkuman sendiri.
6. Ada siswa yang diberikan catatan berupa kata-kata kunci.
7. Ada siswa yang membuat catatan berupa kata – kata kunci sendiri.
Siswa yang terakhir inilah yang paling bagus hasil belajarnya. Hal ini karena pikiran hanya dapat mengingat kata – kata bukan kalimat. Kata – kata kunci merupakan kata – kata inti yang menghubungkan satu pengertian dengan pengertian berikutnya dalam suatu bacaan.
Begitu besarnya potensi yang dimiliki oleh indera manusia sehingga harus dimanfaatkan seoptimal mungkin.
2. Melatih Kecerdasan Yang Berimbang
Dengan teknik – teknik pembelajaran yang tradisional kita sebagai guru pasti sulit melatih kecerdasan berimbang. Yang dimaksud dengan “berimbang” bukanlah melatih semua kecerdasan secara bersamaan karena hal ini akan membuat pekerjaan yang sia – sia.
Langkah – langkah yang harus dilakukan untuk melatih kecerdasan yang berimbang adalah sebagai berikut :
a. Mengidentifikasi inteligensi anak didik. Caranya adalah sebelum memuli pelajaran guru dapat memberikan test atau angket kepada siswanya untuk menjajagi inteligensi mereka. Pertanyaan – pertanyaan itu dibaca dan diisi sendiri oleh siswa kemudian guru mengolahnya. Dengan cara ini, guru dapat melihat inteligensi mana yang paling menonjol pada siswa.
Selain dengan test, mengidentifikasi inteligensi juga dapat dilakukan dengan cara observasi. Observasi dapat dilakukan terhadap apa yang dilakukan anak didik dikelas dan kegiatan di luar kelas. Observasi di dalam kelas yaitu dengan melihat/mengamati apa yang dilakukan anak didik selama belajar, selama mengerjakan tugas, kesukaan terhadap mata pelajaran tertentu, cara mereka bertanya dan menjawab pertanyaan. Observasi kegiatan anak didik di luar kelas dapat dilakukan dengan cara mengamati mereka di sela waktu istirahat.
b. Menyusun rencana pelajaran yang dapat mengembangkan beberapa kecerdasan, seperti :
1. Mengorganisasikan isi atau materi pelajaran sedemikian rupa sehingga menjadi menarik dan dapat merangsang indera semaksimal mungkin ;
2. Memilih strategi pembelajaran yang dapat mengembangkan seluruh inteligensi / kecerdasan ;
3. Merancang dan membuat tugas atau penilaian yang dapat menggali seluruh kecerdasan.
c. Melaksanakan pembelajaran yang dapat mengembangkan seluruh inteligensi atau kecerdasan anak didik.
Kegiatan yang dilakukan guru melalui cara ini, diantaranya adalah :
1. Menerapkan rencana pelajaran yang telah dirancang untuk mengembangkan beberapa kecerdasan, atau
2. Menerapkan keterampilan dasar mengajar yang dapat mengembangkan inteligensi / kecerdasan anak didik.
Setiap individu memiliki derajat jenis inteligensi/kecerdasan yang bervariasi. Tugas guru adalah mengkombinasikan dan memadukan inteligensi – inteligensi tersebut sebanyak mungkin dan membuat mereka senang belajar sehingga mereka mampu menggunakan inteligensi. Sehingga mereka menemukan bahwa belajar itu mudah dan menyenangkan. Anak didik seperti inilah yang disebut anak yang cerdas karena seluruh kecerdasannya berkembang secara berimbang.
3. Melatih Silang Kecerdasan Yang Berbeda
Yang dimaksud dengan “silang”di sini adalah setiap inteligensi / kecerdasan anak didik tidak dikembangkan secara bersamaan, tetapi dikembangkan satu persatu secara terpisah. Tujuannya adalah agar anak didik mengasah setiap bagian kecerdasannya selama waktu tertentu. Ini dapat dilakukan secara individu dan kelompok dan bisa juga di dalam atau diluar jam pelajaran. Melatih silang inteligensi atau kecerdasan dapa dilakukan dengan membangun stasiun – stasiun kecerdasan untuk setiap jenis kecerdasan yang berbeda. Yang dimaksud denga “stasiun” disini bukanlah stasiun pemancar tetapi semacam display dengan memanfaatkan sudut – sudut / ruang – ruang yang mudah terlihat oleh anak didik dari segala arah.
Hal – hal yang harus diperhatikan dalam membangun stasiun kecerdasan adalah sebagai berikut :
1. Pilih materi atau isi pelajaran yang khusus berdasarkan tingkat kesulitannya.
2. Identifikasi semua kemampuan yang ada dalam setiap jenis kecerdasan.
3. Klasifikasikan isi atau bahan pelajaran sesuai dengan kemampuan – kemampuan yang ada disetiap jenis kecerdasan, sampai menghasilkan satu – satu stasiun kecerdasan.
4. Tempatkanlah setiap stasiun kecerdasan ini di tempat – tempat yang sering dikunjungi anak didik atau yang mudah terlihat dari berbagai arah.
Dengan melatih silang kecerdasan anak yang berbeda ini berarti guru memberi kesempatan kepada anak didik untuk melatih setiap bagian kecerdasannya sesuai dengan kebutuhannya.
Dalam meningkatkan kecerdasan ganda sejumlah cara atau metode dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan – kemampuan individu. Setiap metode digunakan untuk meningkatkan jenis kecerdasan yang spesifik yaitu:
• Meningkatkan kecerdasan bahasa dapat dilakukana dengan cara mengadakan permainan merangkai kata, buatlah buku harian atau usahakan untuk menulis tentang apa saja yang ada dalam pikiran setiap harinya sebanyak 250 kata, dan sediakan waktu untuk bercerita secara teratur dengan keluarga atau sahabat.
• Cara untuk meningkatkan kecerdasan spasial yaitu seringlah berlatih permainan gambar tiga dimensi, puzzle, kubus, dan teka-teki visual lainnya, dekorasi ulang interior dan taman rumah, buatlah struktur benda dengan logo, atau bahan mainan tiga dimensi lainnya.
• Meningkatkan kecerdasan matematis logis dapat dilakukan dengan cara berlatih menghitung soal-soal matematika sederhana di kepala ( berapa 21 X 40 dalam 5 detik), pelajari cara menggunakan sempoa, sering-seringlah mengisi teka-teki silang/asah otak lainnya.
• Kecerdasan musikal dapat dilatih dengan cara mengunjungi konser atau pertunjukan musik, bernyanyilah di kamar mandi atau di manapun yang memungkinkan untuk bersenandung, luangkan waktu selama satu jam setiap minggu untuk mendengarkan gaya musik yang tidak dikenal akrab (western, jazz, country, world music ,dll).
• Meningkatkan kecerdasan kinestetik dapat dilakukan dengan carai bergabung dan berlatih berdsama dengan klub olahraga di lingkungan, pelajarilah kegiatan dansa, kumpulkanlah berbagai macam benda yang memiliki beragam tekstur dan bentuknya khas, cobalah kenali benda-benda tersebut dengan mata tertutup.
• Cara atau metode yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kecerdasan interpersonal yaitu: belilah kotak kartu nama, penuhi dengan nama kontak bisnis, teman, kenalan, kerabat, dan orang lain, serta tetaplah menjalin hubungan dengan mereka; luangkan waktu selama 15 menit setiap hari untuk mempraktekkan mendengarkan secara aktif dengan pasangan hidup atau sahabat dekat; bekerjasamalah dengan satu orang atau lebih dalam sebuah proyek yang berdasarkan pada kesamaan minat (seni kain perca, pemain bass, penulisan artikel tentang pantai).
• Meningkatkan kecerdasan intrapersonal dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : pilihlah tokoh favorit yang positif, dan baca serta jadikan mereka sebagai kawan imajinasi dalam memecahkan suatu permasalahan yang membutuhkan waktu pemahaman yang dalam, lakukanlah sesuatu yang menyenangkan diri sekurang-kurangnya sekali sehari, luangkan waktu sekitar sepuluh menit setiap sore hari untuk meninjau kembali secara mental berbagai macam perasaan dan gagasan yang dialami.
• Metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan kecerdasan naturalis antara lain peliharalah hewan favorit, tingkatkan frekuensi melihat acara-acara mengenai program flora dan fauna, cobalah untuk menahan dari untuk tidak merusak lingkungan, seperti mencorat-coret meja, menginjak rumput kantor, memetik bunga yang sedang tumbuh.
Faktor – faktor penting dalam meningkatkan kecerdasan ganda
Implementasi teori kecerdasan ganda dalam aktivitas pembelajaran memerlukan dukungan komponen-komponen sistem persekolahan sebagai berikut :
• Orang tua murid
• Guru
• Kurikulum dan fasilitas
• Sistem penilaian
Komponen masyarakat, dalam hal ini orang tua murid perlu memberikan dukungan yang optimal agar implementasi teori kecerdasan ganda di sekolah dapat berhasil. Orang tua, dalam konteks pengembangan kecerdasan ganda perlu memeberikan sedikit kebebasan pada anak mereka untuk dapat memilih kompetensi yang ingin dikembangkan sesuai dengan kecerdasan dan bakat yang mereka miliki.
Guru memegang peran yang sangat penting dalam implementasi teori kecerdasan ganda. Agar implementasi teori kecerdasan ganda dapat mencapai hasil seperti yang diinginkan ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu :
• Kemampuan guru dalam mengenali kecerdasan individu siswa
Kemampuan guru dalam mengenali kecerdasan ganda yang dimiliki oleh siswa merupakan hal yang sangat penting. Faktor ini akan sangat menentukan dalam merencanakan proses belajar yang harus ditempuh oleh siswa. Ada banyak cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk mengenali kecerdasan spesifik yang dimiliki oleh siswa. Semakin dekat hubungan antara guru dengan siswa, maka akan semakin mudah bagi para guru untuk mengenali karakteristik dan tingkat kecerdasan siswa.
• Kemampuan mengajar dan memanfaatkan waktu mengajar secara proporsional.
Setelah mengetahui kecerdasan setiap individu siswa, maka langkah – langkah berikutnya adalah merancang kegiatan pembelajaran. Armstrong (2004) mengemukakan proporsi waktu yang dapat digunakan oleh guru dalam mengimplementasikan teori kecerdasan ganda yaitu :
30 % pembelajaran langsungØ
30 % belajar kooperatifØ
30% belajar independentØ
Implementasi teori kecerdasan ganda membawa implikasi bahwa guru bukan lagi berperan sebagai sumber (resources), tapi harus lebih berperan sebagai manajer kegiatan pembelajaran. Dalam menerapkan teori kecerdasan ganda, sistem sekolah perlu menyediakan guru-guru yang kompeten dan mampu membawa anak mengembangkan potensi-potensi kecerdasan yang mereka miliki. Guru musik misalnya, selain mampu memainkan instrumen musik, ia juga harus mampu mengajarkannya sehimgga dapat menjadi panutan yang baik bagi siswa yang memiliki kecerdasan musikal.
Sekolah yang menerapkan teori kecerdasan ganda juga perlu menyediakan fasilitas pendukung selain guru yang berkualitas. Fasilitas tersebut dapat digunakan oleh guru dan siswa dalam meningkatkan kecerdasan-kecerdasan yang spesifik.
Fasilitas dapat berbentuk media pembelajaran dan peralatan serta perlengkapan pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kecerdasan ganda. Contoh fasilitas pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kecerdasan ganda antara lain : peralatan musik, peralatan olah raga dan media pembelajaran yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan spesifik.
Sistem penilaian yang diperlukan oleh sekolah yang menerapkan teori kecerdasan ganda berbeda dengan sistem penilaian yang digunkan pada sekolah konvensional. Sekolah yang menerapkan teori kecerdasan ganda pada dasarnya berasumsi bahwa semua individu itu cerdas. Penilaian yang digunakan tidak berorientasi pada input dari proses pembelajaran tapi lebih berorientasi pada proses dan kemajuan (progress) yang diperlihatkan oleh siswa dalam mempelajari suatu keterampilan yang spesifik. Metode penilaian yang cocok dengan sistem seperti ini adalah metode penilaian portofolio. Sistem penilaian portofolio menekankan pada perkembangan bertahap yang harus dilalui oleh siswa dalam mempelajari sebuah keterampilan atau pengetahuan.
4. Strategi Pengembangan Kecerdasan Ganda dalam Pembelajaran
Pendidikan Agama
·
Menurut Noeng Muhajir (1993 : 109) strategi adalah suatu
penataan potensi dan sumber daya agar dapat efisien dalam memperoleh hasil
sesuai yang dirancang. Secara umum strategi memiliki pengertian sebagai suatu
garis besar haluan dalam bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan.
·
Strategi pembelajaran Kecerdasan Ganda Gadner bertujuan agar
seluruh potensi peserta didik dapat berkembang dengan baik. Untuk itu strategi
dasar pembelajrannya dimulai dengan membangun atau memicu kecerdasan,
memperkuat kecerdasan, mengajarkan untuk atau dengan kecerdasan, dan
mentransfer kecerdasan.
·
Satu dari Kecerdasan Ganda yang dikenlakan oleh Gadner dalam
bidang Pendidikan Agama adalah kecerdasan Spiritual (Spiritual Intelligence).
Zohar dan Marshal (2001 : 231) mengajukan tujuh langkah praktis dalam
mengembangkan kecerdasan Spiritual ini, yaitu
1. Menyadari keberadaan diri, yaitu
menggali kesadaran diri tentang situasi dan kondisi diri dengan melakukan
perenungan-perenungan. Dalam pendidikan Agama, strategi seperti ini sangat
efektif untuk menemukan diri di tengah berbagai macam struktur dan fungsi
makhluk-makhluk yang lain.
2. Merasakan dengan kuat
keinginan untuk berubah. Langkah ini me-rupakan kelanjutan dari strategi
sebelumnya, yaitu merasakan hasil dari perenungan diri dan membawanya kepada
keinginan unuk berubah. Berubah menuju kepada kebaikan dan kebaktian merupakan
anjuran agama.
3. Merenungkan tentang pusat diri
dan motivasi ke dalam diri. Strategi ini merupakan usaha untuk menemukan makna
dari situasi dan kondisi yang dialami berdasarkan hati nurani yang memberikan
motivasi yang dalam mengarahkan perubahan yang diinginkan
4. Menemukan dan mengatasi
rintangan, yaitu mencari penghambat perkembangan diri dan berusaha
mengatasinya. Dalam bahasa agama mengatasi rintangan dapat terwujud dalam
perlawanan meminalisir pengaruh jelek dari hawa nafsu
5. Menggali berbagai kemungkinan
untuk melangkah maju dengan mencari berbagai cara yang dapat ditempuh
untuk mengembangkan diri
6. Menetapkan hati pada sebuah jalan
dengan menentukan salah satu cara yang dianggap paling tepat
7. Tetap menyadari bahwa terdapat
banyak jalan yang dapat ditempuh.
Ketujuh strategi tersebut dapat
dipakai dalam pembelajaran Pendidikan Agama, sehingga ajaran agama tidak cukup
hanya dipahami dan diketahui, melainkan dirasakan dan diaktualisasikan dalam
kehidupan sehari-hari.
Selama ini pembelajaran Pendidikan
Agama cenderung berpola kognitif. Artinya peserta didik dianggap berhasil
dengan baik di bidang ini apabila pengetahuan agamanya baik. Pola seperti ini
yang banyak dilakukan dalam pembelajaran Pendidikan Agama, sehingga agama tidak
memberi makna yang berarti dalam perilaku sehari-hari.
Apabila guru Pendidikan Agama
mengadopsi strategi Zohar dan Marshal dalam pembelajaran Pendidikan agama, maka
upaya yang pertama kali dilakukan adalah membangkitkan atau membangun
kecerdasan spritual peserta didik melalui penyadaran diri dengan perenungan
tentang posisi diri di antara makhluk-makhluk yang lain. Selanjutnya mengikuti
strategi yang lain, sampai ketujuh strategi Zohar dan Marshal dapat
dituntaskan.
Pengembangan kecerdasan spiritual
semata-mata dalam pembe-lajaran Pendidikan Agama juga kurang tepat, mengingat
setiap peserta didik memiliki beragam kecerdasan.
Pengembangan kecerdasan bahasa dalam
pembelajaran Pendidikan Agama dapat dilakukan dengan mengotimalkan rasa dalam
memaknai bahasa agama, sehingga ajaran agama dapat dikomuni-kasikan dengan
santun. Begitu juga dengan kecerdasan logika dikembangkan melalui berfikir
matematis-logis, sehingga ajaran agama dapat dipahami dan diterima secara
rasional, begitu juga kecerdasan yang lain.
Dalam kaitan ini guru tidak dapat
lagi memaksakan kehendak dalam pembelajaran Pendidikan Agama kepada peserta
didik. Ia hanya dapat memotivasi kecerdasan mana yang akan memimpin dan
menonjol dalam diri peserta didik untuk memahami makna kehadiran agama di
kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, peserta didik akan mengapresiasi ajaran
agama sesuai dengan keinginan dan kesukaannya, bukan karena keterpaksaan. Pada
gilirannya ia akan menjalankan ajaran agama dengan baik di kehidupan
sehari-harinya. Biarkan peserta didik berkembang mengikuti kecerdasan yang
dimilikinya agar keterampilan hidup didapat dengan memuaskan berdasarkan
kesukaan dan kerelaan.
BAB III.
PENUTUPA. Kesimpulan
1. Setiap individu memiliki tidak hanya memiliki satu kecerdasan tetapi lebih yaitu disebut juga multiple intelligences atau kecerdasan ganda. Kecerdasan adalah sehimpunan kemampuan dan ketrampilan. Kecerdasan dapat ditingkatkan dengan cara belajar yang mengembangkan kemampuannya secara penuh.
2. Howard Gardner, seorang pakar psikologi dari Harvard University, mengemukakan delapan jenis kecerdasan yang meliputi kecerdasan:
• Bahasa
• Matematis logis
• Spasial
• Musikal
• Kinestetis tubuh
• Interpersonal
• Intrapersonal
• Naturalis
3. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menciptakan suasana belajar yang mengembangkan semua kecerdasan yaitu sebagai berikut :
• Mengaktifkan seluruh indra anak didik
• Melatih intelegensi / kecerdasan yang berimbang
• Melatih silang intelegensi / kecerdasan yang bebeda.
B. Saran
Dari makalah yang penulis sampaikan adapun saran penulis adalah setelah membaca makalah ini diharapkan agar setiap orang mau belajar untuk mengasah kecerdasan yang dimilikinya sehingga jika setiap orang mampu menggunakan inteligensi / kecerdasannya yang paling kuat maka mereka akan menemukan bahwa belajar itu mudah dan m
0 komentar:
Posting Komentar