BAB II
PEMBAHASAN
A. Pentingnya
Kepedulian terhadap Lingkungan
Manusia sebagai makhluk hidup selalu berinteraksi
dengan lingkungannya. Adanya interaksi antara manusia dengan lingkungannya,
mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan berupa kerusakan kerusakan
lingkungan. Masalah kerusakan lingkungan hidup dan akibat-akibat yang
ditimbulkan bukanlah suatu hal yang asing lagi di telinga kita. Dengan mudah
dan sistematis kita dapat menunjuk dan mengetahui apa saja jenis kerusakan
lingkungan hidup itu dan apa saja akibat yang ditimbulkanya. Misalnya; dengan
cepat dan sistematis kita dapat mengerti bahwa eksploitasi alam dan penebagan
hutan yang terlalu berlebihan dapat menyebabkan bencana banjir, tanah longsor
dan kelangkaan air bersih; membuang limbah industri ke sungai dapat menyebabkan
kematian ikan dan merusak habitatnya; penggunaan dinamit untuk menangkap ikan
dapat merusak terumbu karang dan biota laut dan masih banyak lagi daftar kerusakan
lingkungan yang terjadi di sekitar kita. Yang menjadi masalah adalah bahwa
pengetahuan yang sama atas pengenalan kerusakan lingkungan hidup dan akibat
yang ditimbulkan tersebut tidak terjadi dalam pemeliharaan dan perawatan
lingkungan hidup. Pertanyaannya sekarang adalah benarkah kita sudah tidak dapat
berpikir secara logis dan sistematis lagi sehingga tindakan kita untuk mengeksploitasi
lingkungan hidup hanya berhenti pada tahap pengeksploitasian semata tanpa
diikuti proses selanjutnya yaitu tanggungjawab untuk merawat dan memilihara?
Lemahnya kesadaran kita terhadap lingkungan hidup
juga terjadi karena adanya anggapan yang memandang bahwa pemanfaat alam bagi
manusia itu adalah hal yang biasa-biasa saja. Dengan kata lain, proses
kerusakan lingkungan hidup dapat dideskripsikan seperti seorang pecandu
narkoba. ln common sense, seorang pecandu tentunya mengerti bahwa
narkoba dapat merusak tubuh dan kesehatan mereka. Namun, mereka tetap saja
menikmatinya. Mereka akan benar-benar sadar terhadap dampak negatif narkoba
ketika telah mengalami sakit keras. Proses yang sama juga terjadi atas sikap
kita terhadap lingkungan hidup. Kita tahu bahwa menebang pohon seenaknya atau
membuang sampah tidak pada tempatnya adalah suatu hal yang jelas-jelas salah,
Tetapi kita tetap saja melakukannya berulang-ulang karena kita diuntungkan,
tidak menjadi repot dan itu adalah hal yang sudah biasa dan mungkin kita
menikmatinya. Mungkin kita baru akan benar-benar sadar ketika terjadi bencana
besar menimpa hidup kita. Pertanyaannya adalah bukankah hal tersebut sama
dengan para pecandu yang tidak segera berhenti mengosumsi narkoba jika belum
menghadapi sakit keras?.
Jika saja memang terjadi bahwa ada banyak orang
memiliki pengetahuan dan kesadaran yang begitu rendah dan lamban seperti yang
telah kita gambarkan di atas, betapa akan lebih cepat kerusakan lingkungan
hidup kita. Hal tersebut tentunya tidak boleh terjadi, sebab kita semua tidak
dapat hidup jika tidak ada lingkungan hidup yang menopang dan menjamin
kehidupan kita. Hal ini terjadi karena manusia memiiliki ikatan dengan alam.
Manusia sangat menyadari bahwa alamlah yang memberi kehidupan dan penghidupan
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam kerangka yang lebih luas, kita tentunya tahu
bahwa hanya ada satu bumi tempat dimana kita hidup dan tinggal. Jika kerusakan
Iingkungan hidup berarti sama dengan kerusakan bumi, maka sama artinya dengan
ancaman terhadap hidup dan tempat tinggal kita. Dengan kata lain, tugas untuk
merawat dan memelihara lingkungan hidup, bumi serta segala isinya adalah
tanggungjawab kita semua. Lingkungan hidup bumi serta segala isinya adalah
“milik” kita.
0 komentar:
Posting Komentar