BAB
I
PENDAHULUAN
Salah
satunya untuk meningkatkan mutu pendidikan disekolah ialah dengan cara melalui
perbaikan proses belajar mengajar.Berbagai konsep dan wawasan baru tentang
proses belajar mengajar di sekolah telah muncul dan berkembang seiring pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pendidik sebagai personel yang menduduki posisi strategis
untuk terus mengikuti berkembangnya konsep-konsep baru dalam dunia pendidikan.
Demikianlah pula para supervisor
pendidikan,pengawas,pemilik dan pengelola lembaga pendidikan seyogianyalah selalu
mengikuti perkembangan itu.Maka dari itu sangat penting untuk memahami proses
belajar dan hasil belajar yang baik dan pesrta didik yang di ajar mendapatkan
apa yang dia inginkan dan pengajar juga mendapatkan apa yang ia terapkan
A.
Latar belakang
Akhir-akhir
ini dunia pendidikan Indonesia diresahkan oleh merosotnya mutu hampir disemua
jenjang dan jenis pendidikan, di tandai oleh rendahnya hasil ujian akhir yang
diperoleh siswa serta makin lebarnya ketidak sesuian antara lulusan lembaga
pendidikan dengan kebutuhan lapangan pekerjaan yang ada.hal ini disebabkan oleh
faktor antara lain kurikulum yang kurang mendorong siswa untuk memilki
kompetensi, proses belajar yang kurang efektif,tujuan dan hasil peserta didik
yang tidak maksimal,kualitas pendidik yang rendah karena kurangnya
kesempatan untuk mengembangkan diri,
bahan ajar yang terlalu padat dan tidak mampu membuat peserta didik mau menjadi
pembelajar,keadaan lingkungan yang kurang menndorong serta sarana dan prasarana
pendidikan yang kurang setara yang tidak mampu mengikuti perkembangan.Dan
sering kali proses belajar yang salah bagi peserta didik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa
yang di maksud dengan pengertian proses dan hasil belajar peserta didik?
2. Apa
sajakah macam-macam metode untuk proses belajar agar peserta didik mampu
mencapai hasil yang maksimal?
3. Faktor-faktor
apa saja yang mempengaruhi proses dan hasil beljar?
4. Apakah
tujuan dari belajar?
C. Tujuan
pembahasan
Di
dalam pembahasan di tujukan untuk memerjelas serta memapaparkan hal- hal
mengenai rumusan masalah dan untuk bisa dipelajari serta di pergunkan.Dan
tujuan utamanya adalah transmisi pengetahuan atau proses membangun manusia menjadi
berpendidikan serta menanamkan keyakinan dan memfasilitasi proses belajar
peserta didik.Hasilnya adalah perolehan
belajar dan pengetahuan akan pengertian proses dan hasil belajar yang
optimal,mengetahui macam-macam metode serta faktor-faktor yang memengaruhi
proses dan hasil serta tujuan dari belajar itu sendiri.Dan dapat juga untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa,berakhlak mulia,sehat,berilmu,,cakap,kreatif, dan lainya.Serta memberi
gambaran gambaran mengenai proses belajar peserta didik yang lebih mendalam dan
memberi pengetahuan apa yang harus di ketahui oleh pesrta didik
Adapun
secara akademiknya memiliki tujuan:
1. Mengoptimasi
potensi kognitif,afektif dan psikomotor yang di miliki oleh peserta didik
2. Mengembangkan
daya adaptabilitas peserta didik untuk menghadapi situasi masa depan yang terus
berubah baik itensitas maupun persyaratan yang di perlukan sejalan dengan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
3. Mengembangkan
proses berfikir secara teratur pada diri pesrta didik.
4. Mendorong
dan mengembangkan kemampuan peserta
didik termasuk meningkatkan minat dan pengembangan diri
5. Mengembangkan
kapasitas diri.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
proses belajar
Proses adalah kata yang berasal
dari bahasa latin “processus” yang
berarti “berjalan ke depan”.kata
ini menunjukkan konotasi urutan langka atau kemajuan yang mengarah pada suatu
sasaran atau tujuan.Menurut Chalpin (1972),proses adalah any change in any object or oeganism,particulary a behavioral or
psychological change (proses adalah suatu perubahan yang menyangkut tingkah
laku atau kejiwaan).
Jadi,proses
belajar dapat di artikan sebagai tahapan perubahan prilaku kognitif,afektif,
dan psikomotorik yang terjadi dalam diri seseorang. Perubahan tersebut bersifat
positif dalam arti berorientasi ke arah yang maju dari pada keadaan sebelumnya.
Ketidak cocokan sering terjadi
dalam sebuah proses belajar,jika pekerjaan sudah tersusun rapih dan sesuai
dengan tingkat kebutuhan anak yang sedang belajar,maka proses beljar akan
menjadi pengalaman yang positif,tanpa kegagalan.Namun terkadang pelajaran dan
beberapa system pembelajaran di susun dengan tidak hati-hati, atau mengabaikan
fisolopi struktur dalam proses belajar yang akan membuat peserta didik
seolah-olah di paksa untuk memahimi bacaan-bacaan yang tidak meraka pahami.
Berlatih merupakan salah satu
proses belajar dimana kita bisa melatih diri hingga melewati sebuah sebuah
titik kita merasa sudah memahami sesuatu overleaning. Selain berlatih Berpikir
kreatif juga termasuk dalam proses belajar yang tergantung pada beberapa konsep dan kelompok informasi dalam
memori peserta didik dan kamampuan untuk mencari hubungannya.
B. Hasil
Belajar
Menurut Djamarah (2000:45) hasil belajar
adalah prestasi dari suatu kegiatan yang
telah di kerjakan,di ciptakan baik secara individu maupun kelompok.Hasil
tidak akan pernah dihasilkan selama
orang tidak melakukan sesuatu.Untuk menghasilkan sebuah prestasi di butuhkan
perjuangan dan pengorbanan yang sangat besar.Hanya dengan keuletan,sungguh-sungguh
kemauan yang tinggi dan rasa optimisme dirilah yang mampu mencapainya.
Hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang di miliki siswa setelah menerima pengalaman
belajarnya.Individu yang belajar akan memperoleh hasil dari apa yang telah
dipelajari selama proses belajar itu dan juga
suatu perubahan yang terjadi pada individu yang belajar, bukan hanya
perubahan mengenai pengetahuan tetepi juga untuk membantu
kecakapan,kebiasaan,pengertian,pegusaan dan penghargaan dalam diri seseorang
yang belajar.
Hasil belajar yang dicapai
siswa melaui proses belajar yang optimal cenderung menunjukkan hasil yang
berciri sebagai berikut ;
1.
Kepuasan dan kebanggaan yang dapat
menumbuhkan motivasi pada diri siswa
2.
Menambah keyakinan akan kemampuan dirinya
3.
Hasil belajar yang di capai bermakna
bagi dirinya seperti akan tahan lama di ingatanya.membentuk
prilakunya,bermanfaat untuk mempelajari aspek lain, dapat di gunakan sebagai
alat untuk memperoleh informasi dan pengetahuan lainnya.
4. Kemampuan
peserta didik untuk mengontrol atau
menilai dan mengendalikan dirinya terutama dalam menilai hasil yang di capainya
maupun menilai dan mengendalikan proses dan hasil belajarnya.
Sedangkan perubahan tingkah
laku yang di peroleh sebagai hasil belajar adalah sebagai berikut;
1. Perubahan
yang terjadi secara sadar maksudnya adalah bahwa individu yang menyadari dan
merasakan telah terjadi pada dirinya.
2.
Perubahan yang terjadi relative lama.Perubahan
yang terjadi akibat belajar atau hasil yang bersifat menetap atau permanen maksudnya
adalah bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat tetap.
3.
Perubahan yang terjadi mencakup seluruh
aspek tingkah laku
4.
Perubahan yang di peroleh individu dari
hasil belajar adalah meliputti perubahan keseluruhan tingkah laku baik dalam
sikap kebiasaan,keterampilan dan pengetahuan.
C. Macam-Macam
metode proses belajar dan Cara efektif untuk belajar.
v
Berikut ini adalah macam-macam metode
proses belajar yang di antaranya adalah
1. Metode
ceramah
Metode ceramah adalah proses belajar
yang di laksanakan oleh guru umumnya yang di dominasi dengan ceramah.
2. Metode
Tanya Jawab
Metode suatu cara mengelola
pembelajaran dengan mnenghasilkan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan
perserta didik memhami materi tersebut.Metode Tanya jawab akan lebih efektif
apabila materi yang akan menjadi topic bahasan menarik dan menantang dan
memilki aplikasi yang tinggi.
3. Metode
diskusi
Metode suatu cara mengelola pembeljaran dan penyajian
materi melalui pemecahan masalh, atau analisis system produk teknologi yang
pemecahanya sangat terbuka.Metode ini dinilai menunjang keaktifan peserta didik
bila diskusi melibatkan semua anggota diskusi dan menghasilkan suatu pemecahan
masalah,jika metode ini dikelola dengan baik,antusiasme peserta didik untuk
terlibat dalam metode ini sangat tinggi.
4.
Metode pemberian tugas
Proses belajar yaitu dengan penyajian materi melalui
penugasan peserta didik untuk melekukan suatu pekerjaan yang dapat di kerjaka
individual atau kelompok.
5.
Metode Eksperiment
Suatu proses belajar dimana peserta didik melakukan
aktifitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan suatu yang di
pelajarinya.Dalam metode ini peserta didik di beri kesempatan untuk mengalami
sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses,mengamati suatu
obyek,menalisis.
6.
Metode Demonstrasi
Proses belajar dengan memperagakan atau mempertunjukkan
kepada peserta didik suatu proses,situasi,benda atau cara suatu produk yang di
pelajari.
Demonstrasi dapat
dilakukan dengan menunjukkan baik yang sebenarnya,model, maupun tiruan dan di
seratai dengan penjelasanya.
7.
Metode Tutorial.
Proses belajar yang di lakukan melalui proses bimbingan
yang di berikan/di lakukan oleh pendidik kepada peserta didik baik perorangan
atau dikelompok kecil.
Peran pendidik sebagai
fasilator,moderator,motivator dan pembingbing sangat di butuhkan oleh peserta
didik untuk mendampingi mereka membahas menyelesaikan tugas-tugasnya.
v
Cara proses belajar yang efektif agar
mencapai hasil belajar yang optimal di antaranya adalah;
1.
Proses belajar Kelompok menjadi salah
satu metode efektif karena dalam suasana belajar berkelompok yang cukup santai
otak menjadi lebih rileks menerima ilmu-ilmu yang akan di serap.Selain itu
hal-hal yang belum di ketahui akan lebih mudah diselesaikan dengan bekerja sama.
2.
Membuat intisari Dari setiap
pelajaran,Buatlah rangkuman atau ringkasan dari setiap pelajaran yang peserta
didik dapatkan baik di lembaga sekolah maupun di tempat lain atau lewat belajar
kelompok.Hal ini akan lebih efisien mengingat intisari atau kesimpulan dari
setiap pelajaran yang sudah di baca ulang ini akan menjadi kata-kata kunci.
3.
Disiplin dalam Belajar kedisiplinan
memang perlu diterapkan dalam belajar,seperti disiplin waktu dan disiplin dalam
berkonsentrasi pada pelajaran.Dengan adanya sifat disiplin dalam diri dapat di
pastikan pelajaran dapat efektif dan efisien,
4.
Menjadi aktif Bertanya dan Ditanya jika
ada hal yang belum jelas.
5. Kembangkan
materi Yang sudah dipelajari dan berpikir kritis ala ilmuwan.
D. Faktor-Faktor
yang mempengaruhi proses belajar.
Ada beberapa factor yang
mempengarhu proses dan hasil belajar yang terdiri dari factor internal dan
eksternal yang akan di jelaskan ebagai berikut.
1. Faktor
internal
Faktor internal adalah faktor-faktor
yang berasal dari dalam diri individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar
individu.Fakto-faktor internal meliputi factor biologis dan factor psikologis.
a) Faktor
fisiologis.
Faktor-faktor
fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik
individu.Faktor-faktor ini di bedakan menjadi dua macam.
Pertama,keadaan
tonus jasmani.Keadaan tonus jasmani pada umumnya sangat mempengaruhi aktifitas
belajar seseorang.kondsi fisik yang sehat dan bugar akan memberikan pengaruh
positif terhadap terhadap kegiatan serta proses belajar dan sebaliknya kondisi
yang lemah akan mempengaruhi dan menghambat tercapainya hasil belajar yang
maksimal.
Kedua,
keadaan fungsi jasmani/fisioogis.Selama proses belajar berlangsung,peran fungsi
fisiologis pada tubuh manusia sangat mempengaruhi hasil belajar ,terutama panca
indra karena dalam proses belajar panca
indra adalah pintu masuk bagi segala informasi yang di terima dan di tangkap
oleh manusia.
b) Faktor
psikologis.
Factor-faktor
psikologis aalah keadaan psikologis seseorang yang dapat mempengaruhi proses
belajar.Beberapa factor psikologis yang utama mempengaruhi proses belajar
adalah kecerdasan peserta didik,motifasi,minat,sikap dan bakat.
Ø Kecerdasan/Itelegensia
peserta didik
Pada umumnya kecerdasan di
artikan sebagai kemampuan psiko-fisik dalam mereaksikan rangsangan atau
menyesuaikan diri dengan likungan melalui cara yang tepat,bukan berkaitan dengan
otak saja tetapi juga organ-organ tubuh lainya factor ini merupakan yang paling
penting dalam proses belajar karena ini
menentukan kualitas belajar peserta didik.semakin tinggi kecerdasan individu
semakin optimal juga hasil belajar yang dicapainya.Sebagai factor psikologis
yng penting dalam mencapai hasil belajar yang optimal maka pengetahuan dan
pemahaman tentang kecerdasan perlu dimliki.
Ø Motivasi.
Motivasi adalah salah satu
factor yang mempengaruhi keefektiffan kegiatan belajar peserta
didik.Motivasilah yang mendorong siswa ingin melakukan kegiatan belajar.Para
ahili mendefinisikan motivasi sebagai proses di dalam diri indvidu yang aktif
mendorong,memberikan arah,menjaga prilakusetiap saat (SLAVIN,1994).Motivasi
juga dapat di atikan pengaruh kebutuhan –kebutuhan dan keinginan terhadap
intesitas dan arah prilaku seseorang.Motivasi terbagi menjadi dua yaitu motivasi intrinsic adalah semua factor
yang berasal dari dalam individu
mendorong untuk melakukan sesuatu yang memberi pengaruh efektif,karena
pengaruh intrinsic relative lama dan tidak tergantung pada motivasi
luar.Berikut adalah yang termasuk motivasi intrinsic di antaranya adalah
Dorongan
ingin tahu dan ingin menyeliksi dunia yag lebih luas, Adanya sifat positif dan
kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk maju, Adanya keinginan untuk
mencapai prestasi sehingga mendapat dukungan dari orang-orang , Adanta
kebutuhan untuk mengusai ilmu atau pengetahuan yang berguna bagi dirinya,
Yang
kedua yaitu motivasi ekstinsic adalah factor yang datang dari luar individu
tetapi memberi pengaruh terhadap kemauan untuk belajar seperti pujian,peraturan,tata tertib,kurangnya
respons dari lingkungan secara positif akan mempengaruhi semangat belajar
seseorang.
Ø Minat
Secara sederhana minat berarti
kecendrungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap
sesuatu.Menurut Reber (syah,2003) minat bukanlah istilah yang popular dalam
psikologi disebabkan ketergantungannya terhadap berbagai factor internal
lainnya seperti pemusatan perhatian keingintahuan, motivasi dan kebutuhan.
Ø Sikap.
Dalam proses belajar,sikap
individu dapat mempengaruhi keberhasilan proses belajarnya.Sikap adalah gejala
internal yang mendimensi afektif berupa kecendrugan untuk mereaksi atau
merespons dengan cara yang relative tetap terhadap obyek,orang,peristiwa dan
sebagainya. Baik secara positif maupun negative (syah,2003)
Ø Bakat
Faktor psiokologis yang
mempengaruhi proses belajar adalah bakat.Secara umum, bakat di definisikan
sebagai kemampuan potensial yang dimliki seseorang untuk mencapai keberhasilan
pada masa yang akan datang.Berkaitan dengan belajar bakat sebagai kemampuan
umum yang dimiliki seseorang untuk belajar.Dengan demikian bakat adalah kemampuan
seseorang menjadi salah satu komponen yang diperlukan dalam proses
belajar.Apabila bakat seseorang sesuai dengan bidang yang sedang di pelajari
maka bakat itu akan mendukung proses belajarnya sehingga kemungkinan besar ia
akan mendapat hasil belajar yang optimal pada dasarnya setiap orang mempunyai
bakat atau potensi untuk mencapai prestasi belajar sesuai dengan kemampuanya
masing-masing.Karena itu bakat juga diartikan sebagai kemampuan dasar individu
untuk melakukan tugas tertentu tanpa tergantung upaya pendidikan dan
latihan.Individu yang telah mempunyai bakat tertentu, Akan lebih mudah menyerap
informasi yang berhubungan dengan bakat yang dimlikinya.
2. Faktor
–Faktor eksogen/eksternal
Selain karakteristik siswa atau
faktor-faktor endogen,faktor-faktor eksternal juga dapat memengaruhi proses
belajar peserta didik dalam hal ini Syah menjelaskan bahwa faktor-faktor
eksternal yang mempengaruhi proses belajar dapat di golongkan menjadi dua
golongan yaitu faktor lingkungan social dan faktor lingkungan nonsosial.
a) Lingkungan
Sosial.
Ø Lingkungan
Sosial sekolah,seperti pendidik,administrasi, dan teman-teman sekelas dapat
memengaruhi proses belajar seorang peserta didik.Hubungan harmonis antara
ketiganya dapat menjadi motivasi bagi peserta didik untuk belajar lebih baik
Ø Lingkungan
Sosial masyarakat.kondisi lingkungan masyarakat tempat tinggal peserta didik
akan memengaruhi belajar
Ø Lingkungan
Sosial keluarga.Lingkungan sangat memengaruhi kegiatan belajar.Ketegangan
keluarga sifat-sifat orang tua, pengeolaan keluarga semuanya dapat memberi
dampak terhadap aktivitas belajar peserta didik.
b) Lingkungan
Non Sosial
Faktor-faktor yang termasuk
limgkungan non sosial
Ø Lingkungan
alamiah,seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak dingin, dan
lainnya lingkungan alamiah tersebut merupakan faktor-faktor yang dapat
memengaruhi aktivitas belajar peserta didik.Sebaliknya ,bila kondisi lingkungan
alam tidak mendukung proses belajar peserta didik akan terlambat.
Ø Lingkungan
instrumental, yaitu perangkat beljar yang dapat di golongkan dua macam.pertama hardware seperti gedung,
alat-alat belajar, fasilitas belajar, lapangan, prasarana.kedua softwere seperti kurikulum,peraturan-peraturan sekolah.
c) Faktor
materi pelajaran.
Faktor ini hendaknya disesuaikan
dengan usia perkembangan peserta didik begitu juga dengan metode mengajar di
sesuaikan dengan kondisi yang positif terhadap aktifitas belajar peserta didik
,maka pendidik harus mengusai materi pelajatan dan berbagai metode mengajar
yang dapat di terapkan sesuai dengan kondisi peserta didik
E. Tujuan
Belajar.
Seirama dengan proses dan hasil
pembelajaran,tidak terlepas pula dalam penetapan tujuan belajar yang disasar
dan hasil belajar yang di harapkan.Tujuan belajar menurut paradigm
konstuktivistik mendasar pada tiga focus belajar yaitu
1)
Proses
yaitu mendasarkan diri pada nilai sebagai dasar untuk memperpepsi apa yang
terjadi apabila siswa d asumsikan belajar.Nilai tersebut di dasarkan oleh
asumsi bahwa dalam belajar sesungguhnya peserta didik berkembang secara
alamiah,olah sebab itu paragdigma pembelajaran hendaknya mengembalikan peserta
didik ke fitrahnya sebagai manusia di bandingkan hanya menganggap mereka
belajar hanya dari apa yang dipresentasikan oleh pendidik.Implikasi nilai
tersebut melahirkan komitmen untuk beralih dari konsep pendidikan berpusat pada
kurikulum menuju pendidikan berpusat pada peserta didik.Dalam pendidikan
berpusat pada peserta didik,tujuan kognitif.Model pembelajaran konseptual
merupakan alternative strategi pencapaian tujuan pembelajaran
tersebut,pembelajaran yang fokus pada proses belajar adalah suatu nilai utama
pendekatan konstruktivstik
2) Transfer belajar,mendasar
diri pada premis ”peserta didik dapat menggunakan di bandingkan hanya dapat
mengingat apa yang di pelajari”.Satu nilai yang dapat di petik dari premis
tersebut bahwa meaningful learning harus di yakini memilki nilai yang lebih
baik di bandingkan dengan rote learning dan deep understanding lebih baik di
bandingkan senseless memorization.Konsep belajar bermakna sesungguhnya telah di
kenal sejak munculnya psikologi Gestal dengan salah satu pelopornya Wetheimer
sebagai tanda pemahaman mendalam adalah kemampuan menstrafer apa yang di
pelajari ke dalam sistuasi baru.
3) Bagaimana belajar.
Memiliki nilai yag lebih
penting di bandingka dengan apa yang akan di pelajari.Alternatif pencapaian
bagaimana belajar adalah dengan memberdayakan ketrerampilan berpikir peserta
didik dan di perlukan fasilitas belajar untuk keterampilan berpikir.Belajar
berbasis keterampilan berpikir merupakan dasar untuk mencapaitujuan belajar
bagaimana belajar.Desain pembelajaran yang konsisten dengan tujuan belajar yang
di dasar tersebut tentunya di upayakan pula untuk mencapai hasil belajar sesuai
dengan yang di harapkan.Paradigma tentang hasil belajar yang berasal dari
tujuan belajar keyakinan tersebut hendaknya bergeser dari no learning dan rote learning
menuju construktivistic learning.
No
learning, miskin degan retensi,transfer, dan hasil belajar.Peserta didik tidak
menyediakan perhatian terhadap informasi relevan yang di terimanya.Rote
learning, hanya mampu mengingat informasi-informasi penting dari
pelajaran,tetapi tidak bisa menampilkan untuk kerja dalam menerapkan informasi
yang di terima tersebut dalam memecahkan masalah-masalah baru.Peserta didik
hanya mampu menambah informasi dalam memori.Constructivist learnig dapat
menampilkan untuk kerja retensi dan transfer.Peserta didik mencoba membuat
gagasan tentang informasi yang di terima,mencoba mengembangkan tentang model
mental dengan mengaitkan hubungan sebab akibat dan mengunakan proses-proses
kognitif dalam belajar.Proses-proses kognitif utama meliputi penyediaan
perhatian terhadap informasi-informasi yang relevan dan selecting
mengorganisasi informasi-informasi tersebut dalam representasi tersebut dengan
pengetahuan yang telah ada di benaknya melalui proses intregrating.Hasil-hasil
belajar tersebut secara teoretik menjamin peserta didik untuk memperoleh
keterampilan penerapan pengetahuan secara bermakna.
BAB III
PENUTUP
Demikianlah
makalah ini yang dapat kami buat,kami menyadari isi dari makalah ini belum
mampu dikatakan sempurna,oleh karena itu kritik dan saran yang konstruktif dari
pembaca sangat penulis harapkan untuk menyempurnakan makala ini agar dapat
bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi
kita semua umumnya, amin.
A. Kesimpulan
Tuhan menciptakan manusia untuk
berfikir,dengan cara belajar manusia bisa memahami apa yang di pelajarinya
belajar membutuhkan waktu dan harus melalui proses yang bertahap.Prilaku
pembelajaran harus di lakukan secara terukur dan terkendali sesuai dengan
tujuan yang telah di rumuskan. Bagi seorang pendidik menentukan apa tujuan yang
harus di capai oleh peserta didik.Tujuan-tujuan tersebut terpenuhi bila peserta
didik menanggapi dengan cara tertentu.
B. Saran
Dalam rangka proses belajar
kepada peserta didik,pendidik harus menyadari perbedaan antara teori belajar
dan teori serta metode-metode mengajar.Pendidik perlu memahami bagaimana gaya
peserta didik belajar dan bagaimana pula dia mengajar sesuai dengangaya pesrta
didik.Teori yang berbeda memperkanalkan prinsip pendekatan masing-masing.Dengan
pengetahuan ini pendidik harus dapat mengidentifikasi teori yang sesuai untuk
kebutuhan peserta didik yang harus di perhatikan olehnya ketika mengevaluasi
program pembelajaran.Sementara itu perilaku peserta didik dapat berubah akibat motivator ekstrinsik seperti
sensitive,hadiah, dan hukuman.
0 komentar:
Posting Komentar