Rabu, 28 Maret 2012

BAB 4 MACAM MACAM PROBLEMATIKA LINGKUNGAN


BAB IV
MACAM-MACAM PROBLEMATIKA LINGKUNGAN HIDUP

1. Terjadinya Pencemaran Udara
            Kelembaban udara bergantung pada konsentrasi uap air, dan H2O yang berbeda-beda konsentrasinya di setiap daerah. Kondisi udara di dalam atmosfer tidak pernah di temukan dalam keadaan bersih,melainkan sudah tercampur dengan gas-gas lain dan partikulat-partikulat yang tidak kita perlukan. Gas-gas dan partikulat-partikulat yang berasal dari aktivitas alam dan juga yang dihasilkan dari aktivitas manusiaini terus menerus masuk ke dalam  udara dan mengotori/mencemari udara di lapisan atmosfer khususnya lapisan troposfer. Apabila bahan pencemar tersebut dari hasil pengukuran dengan parameter yang telah ditentukan oleh WHO konsentrasi bahan pencemarnya melewati ambang batas (konsentrasi yang masih di atasi), maka udara dinyatakan dalam keadaan tercemar. Pencemaran udara terjadi apabila mengandung satu macam atau lebih bahan pencemar diperoleh dari hasil proses kimiawi seperti gas-gas CO, CO2, SO2, SO3, gas dengan konsentrasi tinggi atau kondisi fisik seperti suhu yang sangat tinggi bagi ukuran manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. Adanya gas-gas tersebut dan partikulat-partikulat dengan konsentrasi melewati ambang batas, maka udara di daerah tersebut dinyatakan sudah tercemar. Dengan menggunakan parameter konsentrasi zat pencemar dan waktu lamanya kontak antara bahan pencemar atau polutan dengan lingkungan (udara), WHO menetapkan empat tingkatan pencemaran udara sebagai berikut:
*        Pencemaran tingkat pertama; yaitu pencemaran yang tidak menimbulkan kerugian bagi manusia.
*        Pencemaran tingkat kedua; yaitu pencemaran yang mulai menimbulkan kerugian bagi manusia seperti terjadinya iritasi pada alat panca indra kita.
*        Pencemaran tingkat ketiga; yaitu pencemaran yang sudah dapat bereaksi pada tubuh dan menyebabkan terjadinya penyakit yang kronis.
*        Pencemaran tingkat keempat; yaitu pencemaran yang telah menimbulkan sakit dan kematian bagi manusia maupun hewan dan tumbuh-tumbuhan.
2.Pencemaran Udara Yang Terjadi Di Indonesia
                        Indonesia merupakan Negara di dunia yang paling banyak memiliki gunung berapi (sekitar 137 buah dan  30% masih dinyatakan aktif). Oleh sebab itu Indonesia mudah mengalami pencemaran secara alami. Selain itu adanya kebakaran hutan akibat musim kemarau panjang ataupun pembakaran hutan yang disengaja untuk memenuhi kebutuhan seperti yang terjadi di Kalimantan dan Sumatra pada tahun 1997 dan 1998 yang menyebabkan terjadinya pencemaran yang cukup mengkhawatirkan, karena asap tebal hasil kebakaran tersebut menyeberang ke Negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Asap tebal dari hasil kebakaran hutan ini sangat merugikan, baik dalam segi ekonomi, transportasi(udara,darat dan laut) dan kesehatan. Akibat asap tebal tersebut menyebabkan terhentinya alat-alat transportasi karena dikhawatirkan akan terjadi kecelakaan. Selain itu asap itu merugikan kesehatan yaitu menyebabkan sakit mata,radang tenggorokan,radang paru-paru dan sakit kulit. Pencemaran udara lainnya berasal dari limbah berupa asap yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor dan limbah asap dari industri.

3.Cara Mengatasi Pencemaran Udara
                        Untuk dapat mengatasi terjadinya pencemaran udara dapat dilakukan beberapa usaha antara lain: mengganti bahan bakar kendaraan bermotor dengan bahan bakar yang tidak menghasilkan gas karbon monoksida dan diusahakan pula agar pembakaran yang terjadi berlangsung secara sempurna, selain itu pengolahan/daur ulang atau penyaringan limbah asap industry, penghijauan untuk melangsungkan proses fotosintesis (taman bertindak sebagai paru-paru kota), dan tidak melakukan pembakaran hutan secara sembarangan, serta melakukan reboisasi/penanaman kembali pepohonan pengganti yang paling penting adalah untuk membuka lahan tidak dilakukan pembakaran hutan,melainkan dengan cara mekanik.

4.Dampak Negative dan Dampak Positif
                        Di atas telah anda pelajari bahwa pencemaran udara dapat memberikan dampak negative bagi makhluk hidup,manusia,hewan dan tumbuh-tumbuhan. Kebakaran hutan dan gunung api yang meletus menyebabkan banyak hewan yang kehilangan tempat berlindung, banyak hewan dan tumbuhan yang mati,bahkan punah. Gas-gas oksida belerang (SO2 dan SO3) bereaksi dengan uap air, dan air hujan dapat menyebabkan terjadinya hujan asam yang dapat merusak gedung-gedung,jembatan,patung-patung sehingga mengakibatkan tumbuhan mati atau tidak bisa tumbuh. Gas karbon monoksida bila terhisap masuk ke dalam paru-paru bereaksi dengan haemoglobin menyebabkan terjadinya keracunan darah dan masih banyak lagi dampak negative yang disebabkan oleh pencemaran udara.
                        Pencemaran udara selain memberikan dampak negative,juga dapat memberikan dampak positif antara lain, lahar dan partikulat-partikulat yang disemburkan gunung berapi yang meletus,bila sudah dingin menyebabkan tanah menjadi subur,pasir dan batuan yang dikeluarkan gunung berapi yang meletus dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Gas karbon monoksida bila bereaksi dengan oksigen di udara menghasilkan gas karbon dioksida bisa dimanfaatkan bagi tumbuh-tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis yaitu untuk menghasilkan karbohidrat yang sangat berguna bagi makhluk hidup.

0 komentar:

Posting Komentar