BAB IV
MACAM-MACAM PROBLEMATIKA LINGKUNGAN HIDUP
1. Terjadinya Pencemaran Udara
Kelembaban udara bergantung pada konsentrasi uap
air, dan H2O yang berbeda-beda konsentrasinya di setiap daerah. Kondisi udara
di dalam atmosfer tidak pernah di temukan dalam keadaan bersih,melainkan sudah
tercampur dengan gas-gas lain dan partikulat-partikulat yang tidak kita
perlukan. Gas-gas dan partikulat-partikulat yang berasal dari aktivitas alam
dan juga yang dihasilkan dari aktivitas manusiaini terus menerus masuk ke dalam
udara dan mengotori/mencemari udara di
lapisan atmosfer khususnya lapisan troposfer. Apabila bahan pencemar tersebut
dari hasil pengukuran dengan parameter yang telah ditentukan oleh WHO
konsentrasi bahan pencemarnya melewati ambang batas (konsentrasi yang masih di
atasi), maka udara dinyatakan dalam keadaan tercemar. Pencemaran udara terjadi apabila
mengandung satu macam atau lebih bahan pencemar diperoleh dari hasil proses
kimiawi seperti gas-gas CO, CO2, SO2, SO3, gas dengan konsentrasi tinggi atau
kondisi fisik seperti suhu yang sangat tinggi bagi ukuran manusia, hewan dan
tumbuh-tumbuhan. Adanya gas-gas tersebut dan partikulat-partikulat dengan
konsentrasi melewati ambang batas, maka udara di daerah tersebut dinyatakan
sudah tercemar. Dengan menggunakan parameter konsentrasi zat pencemar dan waktu
lamanya kontak antara bahan pencemar atau polutan dengan lingkungan (udara),
WHO menetapkan empat tingkatan pencemaran udara sebagai berikut:
*
Pencemaran
tingkat pertama; yaitu pencemaran yang tidak menimbulkan kerugian bagi manusia.
*
Pencemaran
tingkat kedua; yaitu pencemaran yang mulai menimbulkan kerugian bagi manusia
seperti terjadinya iritasi pada alat panca indra kita.
*
Pencemaran
tingkat ketiga; yaitu pencemaran yang sudah dapat bereaksi pada tubuh dan
menyebabkan terjadinya penyakit yang kronis.
*
Pencemaran
tingkat keempat; yaitu pencemaran yang telah menimbulkan sakit dan kematian
bagi manusia maupun hewan dan tumbuh-tumbuhan.
2.Pencemaran Udara Yang Terjadi Di Indonesia
Indonesia
merupakan Negara di dunia yang paling banyak memiliki gunung berapi (sekitar
137 buah dan 30% masih dinyatakan
aktif). Oleh sebab itu Indonesia mudah mengalami pencemaran secara alami.
Selain itu adanya kebakaran hutan akibat musim kemarau panjang ataupun
pembakaran hutan yang disengaja untuk memenuhi kebutuhan seperti yang terjadi
di Kalimantan dan Sumatra pada tahun 1997 dan 1998 yang menyebabkan terjadinya
pencemaran yang cukup mengkhawatirkan, karena asap tebal hasil kebakaran
tersebut menyeberang ke Negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Asap
tebal dari hasil kebakaran hutan ini sangat merugikan, baik dalam segi ekonomi,
transportasi(udara,darat dan laut) dan kesehatan. Akibat asap tebal tersebut
menyebabkan terhentinya alat-alat transportasi karena dikhawatirkan akan
terjadi kecelakaan. Selain itu asap itu merugikan kesehatan yaitu menyebabkan
sakit mata,radang tenggorokan,radang paru-paru dan sakit kulit. Pencemaran
udara lainnya berasal dari limbah berupa asap yang dihasilkan dari
pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor dan limbah asap dari industri.
3.Cara Mengatasi Pencemaran Udara
Untuk
dapat mengatasi terjadinya pencemaran udara dapat dilakukan beberapa usaha
antara lain: mengganti bahan bakar kendaraan bermotor dengan bahan bakar yang
tidak menghasilkan gas karbon monoksida dan diusahakan pula agar pembakaran
yang terjadi berlangsung secara sempurna, selain itu pengolahan/daur ulang atau
penyaringan limbah asap industry, penghijauan untuk melangsungkan proses
fotosintesis (taman bertindak sebagai paru-paru kota), dan tidak melakukan
pembakaran hutan secara sembarangan, serta melakukan reboisasi/penanaman
kembali pepohonan pengganti yang paling penting adalah untuk membuka lahan
tidak dilakukan pembakaran hutan,melainkan dengan cara mekanik.
4.Dampak Negative
dan Dampak Positif
Di atas
telah anda pelajari bahwa pencemaran udara dapat memberikan dampak negative
bagi makhluk hidup,manusia,hewan dan tumbuh-tumbuhan. Kebakaran hutan dan
gunung api yang meletus menyebabkan banyak hewan yang kehilangan tempat
berlindung, banyak hewan dan tumbuhan yang mati,bahkan punah. Gas-gas oksida
belerang (SO2 dan SO3) bereaksi dengan uap air, dan air hujan dapat menyebabkan
terjadinya hujan asam yang dapat merusak gedung-gedung,jembatan,patung-patung
sehingga mengakibatkan tumbuhan mati atau tidak bisa tumbuh. Gas karbon
monoksida bila terhisap masuk ke dalam paru-paru bereaksi dengan haemoglobin
menyebabkan terjadinya keracunan darah dan masih banyak lagi dampak negative
yang disebabkan oleh pencemaran udara.
Pencemaran
udara selain memberikan dampak negative,juga dapat memberikan dampak positif
antara lain, lahar dan partikulat-partikulat yang disemburkan gunung berapi
yang meletus,bila sudah dingin menyebabkan tanah menjadi subur,pasir dan batuan
yang dikeluarkan gunung berapi yang meletus dapat dimanfaatkan sebagai bahan
bangunan. Gas karbon monoksida bila bereaksi dengan oksigen di udara
menghasilkan gas karbon dioksida bisa dimanfaatkan bagi tumbuh-tumbuhan untuk
melangsungkan fotosintesis yaitu untuk menghasilkan karbohidrat yang sangat
berguna bagi makhluk hidup.
0 komentar:
Posting Komentar