1)
SEKOLAH SEBAGAI ORGANISASI SOSIAL
1.
Element
Kunci Sekolah Sebagai Organisasi Sosial
Setiap organisasi akan memiliki aktivitas untuk
mencapai tujuannya. Pencapaian tujuan organisasi akan meminta sejumlah
aktivitas individu atau kolektif dari anggota organisasi yang harus
dikoordinasikan agar terarah pada pencapaian tujuan. Disinilah interaksi social
akan berlangsung, interaksi ini tidak saja dipengaruhi oleh struktur organisasi
dan individu-individu yang mengisi struktur, tetapi juga dipengaruhi oleh
budaya, politik, teknik produksi, dan lingkungan organisasi (khususnya
lingkungan strategis).
2.
Sekolah
Sebagai Organisasi Pembelajaran (Learning Organization)
Learning Organization diperkenalkan oleh oleh Peter
Senge sekitar tahun 1990 yang kemudian berkembang pesat dan menghasilkan
berbagai aplikasi dalam berbagai bidang keilmuan, salah satunya dalam bidang
manajemen.
Leithwood dan Louis (1998) (Hoy dan Miskel, 2001 :
32)mengemukakan “Learning Organization is
one in which the participant pursue with a collective commitment to routinely
assessing the value of those purposes, modifying them when appropriate, and
continually developing more effective and efficient ways to achieve those
purposes”. ( LO adalah satu cara dimana seseorang dengan komitmen bersama
menilai secara rutin tujuan-tujuan mereka, memodifikasi tujuan-tujuan tersebut
manakala sesuai dan secara terus menerus mengembangkan dengan cara yang lebih
efektif dan efisien untuk mencapai
tujuan tersebut ).
Kemampuan suatu organisasi bertahan hidup ditentukan
oleh sumber daya manusia organisasinya, karena organisasi dibuat, digerakan dan
diorientasikan untuk mencapai tujuan manusia, manusia adalah unsur yang paling
pokok dalam suatu organisasi, dan oleh manusia-manusia unggul lah suatu organisasi
akan tetap pada kondisi bertahan dan berkembang.
Pandangan organisasi sebagai sistem sosial menunjukan
bahwa organisasi merupakan sistem yang terbuka dan berinteraksi dengan
lingkungannya secara dinamis. Interaksi ini berkembang sesuai dengan perkembangan
zaman dan IPTEK. Kondisi tersebutlah yang mengharuskan SDM organisasi tidak
saja memiliki kompetensi dalam melaksanakan tugasnya, tetapi juga harus terus
melakukan pengembangan dan adaptasi terhadap perkembangan zaman, dengan kata
lain harus terus belajar agar mampu bertahan dan berkembang ( Survival and
Growth ).
Pada dunia
pendidikan yang harus dicermati dari keberadaan sekolah pada interaksinya
dengan lingkungan sekolah yang dinamis adalah menjadikan sekolah sebagai tempat
belajar untuk semua orang, tidak saja peserta didik yang harus belajar, tetapi
semua staf dan dan pihak yang terkait dengan pengelolaan sekolah yang harus
turut serta. Supaya dalam menghadapi permasalahan dapat terkendali secara
bersama dan kemudian mencoba berbagai cara untuk menghasilkan lulusan yang
lebih unggul atau hasil lebih baik.
Cara yang harus
dilakukan oleh kepala dan staf sekolah untuk menjadikan sekolah sebagai tempat
LO adalah :
a)
Menemukan
berbagai cara untuk membuat struktur organisasi sekolah yang secara terus menerus
mendukung layanan pembelajaran dan memperluas kemampuan adaptasi organisasi
b)
Mengembangkan
iklim dan budaya organisasi yang memiliki karakteristik terbuka, kerjasama, dan
mampu mengatur diri sendiri
c)
Mengidentifikasi
individu yang progresif, sukses, dan terbuka untuk perubahan
d)
Mencegah
kekerasan, penyelewengan dan politik yang tidak benar dalam layanan
pembelajaran
e)
Memimpin
dengan model kepemimpinan transformasional
f)
Berkomunikasi
secara terbuka dan berkelanjutan
g)
Membuat
keputusan partisipatif
h)
Mengembangkan
kapasitas sekolah untuk merespon berbagai masalah secara efektif dan menyeluruh
bukan secara sporadis.
0 komentar:
Posting Komentar