Selasa, 30 Oktober 2012

SEKOLAH SEBAGAI ORGANISASI SOSIAL


1)        SEKOLAH SEBAGAI ORGANISASI SOSIAL

1.        Element Kunci Sekolah Sebagai Organisasi Sosial
Setiap organisasi akan memiliki aktivitas untuk mencapai tujuannya. Pencapaian tujuan organisasi akan meminta sejumlah aktivitas individu atau kolektif dari anggota organisasi yang harus dikoordinasikan agar terarah pada pencapaian tujuan. Disinilah interaksi social akan berlangsung, interaksi ini tidak saja dipengaruhi oleh struktur organisasi dan individu-individu yang mengisi struktur, tetapi juga dipengaruhi oleh budaya, politik, teknik produksi, dan lingkungan organisasi (khususnya lingkungan strategis).
2.        Sekolah Sebagai Organisasi Pembelajaran (Learning Organization)
Learning Organization diperkenalkan oleh oleh Peter Senge sekitar tahun 1990 yang kemudian berkembang pesat dan menghasilkan berbagai aplikasi dalam berbagai bidang keilmuan, salah satunya dalam bidang manajemen.
Leithwood dan Louis (1998) (Hoy dan Miskel, 2001 : 32)mengemukakan “Learning Organization is one in which the participant pursue with a collective commitment to routinely assessing the value of those purposes, modifying them when appropriate, and continually developing more effective and efficient ways to achieve those purposes”. ( LO adalah satu cara dimana seseorang dengan komitmen bersama menilai secara rutin tujuan-tujuan mereka, memodifikasi tujuan-tujuan tersebut manakala sesuai dan secara terus menerus mengembangkan dengan cara yang lebih efektif dan  efisien untuk mencapai tujuan tersebut ).
Kemampuan suatu organisasi bertahan hidup ditentukan oleh sumber daya manusia organisasinya, karena organisasi dibuat, digerakan dan diorientasikan untuk mencapai tujuan manusia, manusia adalah unsur yang paling pokok dalam suatu organisasi, dan oleh manusia-manusia unggul lah suatu organisasi akan tetap pada kondisi bertahan dan berkembang.
Pandangan organisasi sebagai sistem sosial menunjukan bahwa organisasi merupakan sistem yang terbuka dan berinteraksi dengan lingkungannya secara dinamis. Interaksi ini berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dan IPTEK. Kondisi tersebutlah yang mengharuskan SDM organisasi tidak saja memiliki kompetensi dalam melaksanakan tugasnya, tetapi juga harus terus melakukan pengembangan dan adaptasi terhadap perkembangan zaman, dengan kata lain harus terus belajar agar mampu bertahan dan berkembang ( Survival and Growth ).
Pada dunia pendidikan yang harus dicermati dari keberadaan sekolah pada interaksinya dengan lingkungan sekolah yang dinamis adalah menjadikan sekolah sebagai tempat belajar untuk semua orang, tidak saja peserta didik yang harus belajar, tetapi semua staf dan dan pihak yang terkait dengan pengelolaan sekolah yang harus turut serta. Supaya dalam menghadapi permasalahan dapat terkendali secara bersama dan kemudian mencoba berbagai cara untuk menghasilkan lulusan yang lebih unggul atau hasil lebih baik.






Cara yang harus dilakukan oleh kepala dan staf sekolah untuk menjadikan sekolah sebagai tempat LO adalah :
a)         Menemukan berbagai cara untuk membuat struktur organisasi sekolah yang secara terus menerus mendukung layanan pembelajaran dan memperluas kemampuan adaptasi organisasi
b)        Mengembangkan iklim dan budaya organisasi yang memiliki karakteristik terbuka, kerjasama, dan mampu mengatur diri sendiri
c)         Mengidentifikasi individu yang progresif, sukses, dan terbuka untuk perubahan
d)        Mencegah kekerasan, penyelewengan dan politik yang tidak benar dalam layanan pembelajaran
e)         Memimpin dengan model kepemimpinan transformasional
f)         Berkomunikasi secara terbuka dan berkelanjutan
g)        Membuat keputusan partisipatif
h)        Mengembangkan kapasitas sekolah untuk merespon berbagai masalah secara efektif dan menyeluruh bukan secara sporadis.


0 komentar:

Posting Komentar