BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG
Sekolah
adalah sebuah aktifitas besar yang di dalamnya ada empat komponen yang saling
berkaitan. Empat komponen yang di maksud adalah Staf Tata laksana Administrasi,
Staf Teknis pendidikan didalamnya ada Kepala Sekolah dan Guru, Komite sekolah
sebagai badan independent yang membantu terlaksananya operasional pendidikan,
dan siswa sebagai peserta didik yang bisa di tempatkan sebagai konsumen dengan
tingkat pelayanan yang harus memadai. Hubungan keempatnya harus sinergis,
karena keberlangsungan operasioal sekolah terbentuknya dari hubungan “simbiosis
mutualis” keempat komponen tersebut karena kebutuhan akan pendidikan demikian
tinggi, tentulah harus dihadapi dengan kesiapan yang optimal semata-mata demi
kebutuhan anak didik.
Salah satu
unsur yang penting dimiliki oleh suatu sekolah agar menjadi sekolah yang dapat
mencetak anak didik yang baik adalah dari segi keuangan. Manajemen keuangan
sekolah sangat penting hubungannya dalam pelaksanaan kegiatan sekolah. Ada
beragam sumber dana yang dimiliki oleh suatu sekolah, baik dari pemerintah
maupun pihak lain. Ketika dana masyarakat atau dana pihak ketiga lainnya
mengalir masuk, harus dipersiapkan sistem pengelolaan keuangan yang
professional dan jujur. Pengelolaan keuangan secara umum sebenarnya telah
dilakukan dengan baik oleh semua sekolah. Hanya kadar substansi pelaksanaanya
yang beragam antara sekolah yang satu dengan yang lainnya. Adanya keragaman ini
bergantung kepada besar kecilnya tiap sekolah, letak sekolah dan julukan
sekolah. Pada sekolah-sekolah biasa yang daya dukung masyarakatnya masih
tergolong rendah, pengelolaan keuangannya pun masih sederhana. Sedangkan, pada
sekolah-sekolah biasa yang daya dukung masyarakatnya besar, bahkan mungkin
sangat besar, tentu saja pengelolaan keuangannya cenderung menjadi lebih rumit.
Kecenderungan ini dilakukan karena sekolah harus mampu menampung berbagai
kegiatan yang semakin banyak dituntut oleh masyarakatnya.
Dilatar belakangi
oleh permasalahan tersebut di atas, penulis menyusun sebuah makalah yang
membahas tentang pengelolaan manajemen keuangan sekolah.
1.2
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang, maka
yang menjadi permasalahan dan diungkapkan dalam makalah ini adalah :
1
Apakah Pengertian Manajemen Keuangan?
2
Apakah Tugas Manajer Keuangan?
3
Bagaimanakah Proses Pengelolaan Keuangan
di Sekolah?
4
Darimanakah Sumber-sumber Keuangan Sekolah?
5
Bagaimanakah Penyusunan RAPBS?
6
Bagaimanakah Pengelolaan Anggaran Sekolah?
7
Kemanakah Keuangan Sekolah Dipertanggungjawabkan?
8
Bagaimana Pengelolaan Manajemen Keuangan di Universitas?
1.3
MANFAAT
Dengan
dibuatnya makalah ini diharapkan pembaca
dapat memperoleh informasi mengenai Manajemen Keuangan Pendidikan, dengan demikian semoga mahasiswa akan dapat memahami lebih jauh dan tidak
buta akan manajemen pendidikan yang ada di lembaga pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN MANAJEMEN KEUANGAN
Manajemen
keuangan merupakan salah satu substansi manajamen sekolah yang akan turut
menentukan berjalannya kegiatan pendidikan di sekolah. Sebagaimana
yang terjadi di substansi manajemen pendidikan pada umumnya, kegiatan manajemen
keuangan dilakukan melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian, pengawasan atau pengendalian.
Beberapa
kegiatan manajemen keuangan yaitu memperoleh
dan menetapkan sumber-sumber pendanaan, pemanfaatan dana, pelaporan,
pemeriksaan dan pertanggungjawaban.
Menurut
Depdiknas (2000) bahwa manajemen keuangan merupakan tindakan
pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan, perencanaan,
pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan Dengan demikian, manajemen
keuangan sekolah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas mengatur keuangan
sekolah mulai dari perencanaan, pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan
pertanggung-jawaban keuangan sekolah. Sumber keuangan
dan pembiayaan pada suatu sekolah secara garis besar dapat dikelompokkan atas
tiga sumber, yaitu:
1.
Pemerintah, baik
pemerintah pusat, daerah maupun kedua-duanya, yang bersifat umum atau khusus
dan diperuntukkan bagi kepentingan pendidikan;
2.
Orang tua atau peserta
didik;
3.
Masyarakat, baik mengikat
maupun tidak mengikat.
Berkaitan
dengan peneriman keuangan dari orang tua dan masyarakat ditegaskan dalam
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional1989 bahwa karena keterbatasan
kemampuan pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan dana pendidikan, tanggung jawab
atas pemenuhan dana pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara
pemerintah,masyarakat dan orang tua. Adapun dimensi pengeluaran meliputin biaya
rutin dan biaya pembangunan.
Biaya
rutin adalah biaya yang harus dikeluarkan dari tahun ke tahun, seperti gaji
pegawai (guru dan non guru), serta biaya operasional, biaya pemeliharaan
gedung, fasilitas dan alat-alat pengajaran (barang-barang habis pakai).
Sementara biaya pembangunan, misalnya, biaya pembelian atau pengembangan tanah,
pembangunan gedung, perbaikan atau rehab gedung, penambahan furnitur, serta
biaya atau pengeluaran lain unutk barang-barang yang tidak habis pakai. Dalam
implementasi MBS, manajemen komponen keuangan harus dilaksanakan dengan baik
dan teliti mulai dari tahap penyusunan anggaran, penggunaan, sampai pengawasan
dan pertanggungjawaban sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar semua dana
sekolah benar-benar dimanfaatkan secara efektif, efisien, tidak ada
kebocoran-kebocoran, serta bebas dari penyakit korupsi, kolusi dan nepotisme.
Komponen
utama manajemen keuangan meliputi:
1.
Prosedur anggaran;
2.
Prosedur akuntansi
keuangan;
3.
Pembelajaran,
pergudangan dan prosedur pendistribusian;
4.
Prosedur investasi;
5.
Prosedur pemeriksaan.
Dalam
pelaksanaannya manajemen keuangan ini menagnut azas pemisahan tugas antara
fungsi otorisator, ordonator dan bendaharawan. Otorisator adalah pejabat yang
diberi wewenang untuk mengambil tindakan yang mengakibatkan penerimaan dan
pengeluaran anggaran. Ordonator adalah pejabat yang berwenang melakukan
pengujian dan memerintahkan pembayaran atas segala tindakan yang dilakukan
berdasarkan otorisasi yang telah ditetapkan. Adapun bendaharawan adalah pejabat
yang berwenang melakukan penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran uang atau
surat-surat berharga lainnya yang dapat dinilai dengan uang serta diwajibkan
membuat perhitungan dan pertanggungjawaban.
Kepala
sekolah dalam hal ini, sebagai
manajer, berfungsi sebagai otorisator, dan dilimpahi fungsi ordonator untuk
memerintahkan pembayaran. Namun, tidak dibenarkan melaksanakan fungsi
bendaharawan karena berkewajiban melakukan pengawasan kedalam. Bendaharawan,
disamping mempunyai fungsi-fungsi bendaharawan, juga dilimpahi fungsi ordonator
untuk menguji hak atas pembayaran.
2.2 PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN KEUANGAN
Manajemen
keuangan sekolah perlu memperhatikan sejumlah prinsip. Undang-undang No 20
Tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan
pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik.
Disamping itu prinsip efektivitas juga perlu mendapat penekanan. Berikut ini
dibahas masing-masing prinsip tersebut, yaitu transparansi, akuntabilitas,
efektivitas, dan efisiensi.
1.
Transparansi
Transparan
berarti adanya keterbukaan. Transparan di bidang manajemen berarti adanya
keterbukaan dalam mengelola suatu kegiatan. Di lembaga pendidikan, bidang
manajemen keuangan yang transparan berarti adanya keterbukaan dalam manajemen
keuangan lembaga pendidikan, yaitu keterbukaan sumber keuangan dan jumlahnya,
rincian penggunaan, dan pertanggungjawabannya harus jelas sehingga bisa
memudahkan pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengetahuinya. Transparansi
keuangan sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan dukungan orangtua,
masyarakat dan pemerintah dalam penyelenggaraan seluruh program pendidikan di
sekolah. Disamping itu transparansi dapat menciptakan kepercayaan timbal balik
antara pemerintah, masyarakat, orang tua siswa dan warga sekolah melalui
penyediaan informasi dan menjamin kemudahan di dalam memperoleh informasi yang akurat
dan memadai.
Beberapa
informasi keuangan yang bebas diketahui oleh semua warga sekolah dan orang tua
siswa misalnya rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS) bisa
ditempel di papan pengumuman di ruang guru atau di depan ruang tata usaha sehingga
bagi siapa saja yang membutuhkan informasi itu dapat dengan mudah
mendapatkannya. Orang tua siswa bisa mengetahui berapa jumlah uang yang
diterima sekolah dari orang tua siswa dan digunakan untuk apa saja uang itu.
Perolehan informasi ini menambah kepercayaan orang tua siswa terhadap sekolah.
2.
Akuntabilitas
Akuntabilitas
adalah kondisi seseorang yang dinilai oleh orang lain karena kualitas
performansinya dalam menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan yang menjadi
tanggung jawabnya. Akuntabilitas di dalam manajemen keuangan berarti penggunaan
uang sekolah dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan perencanaan yang telah
ditetapkan. Berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan dan peraturan yang
berlaku maka pihak sekolah membelanjakan uang secara bertanggung jawab.
Pertanggungjawaban dapat dilakukan kepada orang tua, masyarakat dan pemerintah.
Ada tiga pilar utama yang menjadi prasyarat terbangunnya akuntabilitas, yaitu
(1) adanya transparansi para penyelenggara sekolah dengan menerima
masukan dan mengikutsertakan berbagai komponen dalam mengelola sekolah , (2)
adanya standar kinerja di setiap institusi yang dapat diukur dalam
melaksanakan tugas, fungsi dan wewenangnya, (3) adanya partisipasi untuk
saling menciptakan suasana kondusif dalam menciptakan pelayanan masyarakat
dengan prosedur yang mudah, biaya yang murah dan pelayanan yang cepat
3.
Efektivitas
Efektif
seringkali diartikan sebagai pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Garner(2004) mendefinisikan efektivitas lebih dalam lagi, karena sebenarnya
efektivitas tidak berhenti sampai tujuan tercapai tetapi sampai pada kualitatif
hasil yang dikaitkan dengan pencapaian visi lembaga. Effectiveness
”characterized by qualitative outcomes”. Efektivitas lebih menekankan pada
kualitatif outcomes. Manajemen keuangan dikatakan memenuhi prinsip
efektivitas kalau kegiatan yang dilakukan dapat mengatur keuangan untuk
membiayai aktivitas dalam rangka mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan dan
kualitatif outcomes-nya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
4.
Efisiensi
Efisiensi
berkaitan dengan kuantitas hasil suatu kegiatan. Efficiency ”characterized
by quantitative outputs” (Garner,2004). Efisiensi adalah perbandingan yang
terbaik antara masukan (input) dan keluaran (out put) atau antara daya dan
hasil. Daya yang dimaksud meliputi tenaga, pikiran, waktu, biaya. Perbandingan
tersebut dapat dilihat dari dua hal:
a)
Dilihat Dari
Segi Penggunaan Waktu, Tenaga Dan Biaya
Kegiatan
dapat dikatakan efisien kalau penggunaan waktu, tenaga dan biaya yang sekecil-kecilnya
dapat mencapai hasil yang ditetapkan. Ragam efisiensi dapat dijelaskan melalui
hubungan antara penggunaan waktu, tenaga, biaya dan hasil yang diharapkan dapat
dilihat pada gambar berikut ini:
Hubungan penggunaan waktu, tenaga, biaya dan hasil
yang diharapkan
Pada gambar
di atas menunjukkan penggunaan daya C dan hasil D yang paling efisien,
sedangkan penggunaan daya A dan hasil D menunjukkan paling tidak efisien.
b) Dilihat Dari Segi Hasil
Kegiatan
dapat dikatakan efisien kalau dengan penggunaan waktu, tenaga dan biaya
tertentu memberikan hasil sebanyak-banyaknya baik kuantitas maupun kualitasnya.
Ragam efisiensi tersebut dapat dilihat dari gambar berikut ini:
Hubungan penggunaan waktu, tenaga,
biaya tertentu dan ragam hasil yang diperoleh
Pada gambar
di atas menunjukkan penggunaan waktu, tenaga, biaya A dan hasil B
paling tidak efisien. Sedangkan penggunaan waktu, tenaga, biaya A dan
hasil D paling efisien.
Tingkat
efisiensi dan efektivitas yang tinggi memungkinkan terselenggaranya pelayanan
terhadap masyarakat secara memuaskan dengan menggunakan sumber daya yang
tersedia secara optimal dan bertanggung jawab.
2.3 TUJUAN MANAJEMEN KEUANGAN
Melalui
kegiatan manajemen keuangan maka kebutuhan pendanaan kegiatan sekolah dapat
direncanakan, diupayakan pengadaannya, dibukukan secara transparan, dan
digunakan untuk membiayai pelaksanaan program sekolah secara efektif dan
efisien. Untuk itu tujuan manajemen keuangan adalah:
1.
Meningkatkan efektivitas dan
efisiensi penggunaan keuangan sekolah
2.
Meningkatkan akuntabilitas dan
transparansi keuangan sekolah.
3.
Meminimalkan penyalahgunaan anggaran
sekolah.
Untuk
mencapai tujuan tersebut, maka dibutuhkan kreativitas kepala sekolah dalam
menggali sumber-sumber dana, menempatkan bendaharawan yang menguasai dalam pembukuan
dan pertanggung-jawaban keuangan serta memanfaatkannya secara benar sesuai
peraturan perundangan yang berlaku.
Tujuan utama manajemen keuangan adalah:
1.
Menjamin
agar dana yang tersedia dipergunakan untuk kegiatan harian sekolah dan
menggunakan kelebihan dana untuk diinvestasikan kembali.
2.
Memelihara
barang-barang (aset) sekolah
3.
Menjaga
agar peraturan-peraturan serta praktik penerimaan, pencatatan, dan pengeluaran
uang diketahui dan dilaksanakan.
2.4
TUGAS MANAJER KEUANGAN
Dalam
pelaksanaannya, manajemen keuangan menganut asas pemisahan tugas antara fungsi
Otorisator, Ordonator, dan Bendaharawan. Otorisator adalah pejabat yang diberi
wewenang untuk mengambil tindakan yang mengakibatkan penerimaan dan pengeluaran
anggaran. Ordonator adalah pejabat yang berwenang melakukan pengujian dan
memerintahkan pembayaran atas segala tindakan yang dilakukan berdasarkan
otorisasi yang telah ditetapkan. Bendaharawan adalah pejabat yang berwenang
melakukan penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran uang serta diwajibkan
membuat perhitungan dan pertanggungjawaban.
Kepala
Sekolah, sebagai manajer, berfungsi sebagai Otorisator dan dilimpahi fungsi
Ordonator untuk memerintahkan pembayaran. Namun, tidak dibenarkan melaksanakan
fungsi Bendaharawan karena berkewajiban melakukan pengawasan ke dalam.
Sedangkan Bendaharawan, di samping mempunyai fungsi-fungsi Bendaharawan, juga
dilimpahi fungsi ordonator untuk menguji hak atas pembayaran.
Manajer
keuangan sekolah berkewajiban untuk menentukan keuangan sekolah, cara
mendapatkan dana untuk infrastruktur sekolah serta penggunaan dana tersebut
untuk membiayai kebutuhan sekolah.
Tugas
manajer keuangan antara lain:
1. Manajemen
untuk perencanaan perkiraan.
2. Manajemen
memusatkan perhatian pada keputusan investasi dan pembiayaannya
3. Manajemen
kerjasama dengan pihak lain
4. Penggunaan
keuangan dan mencari sumber dananya
Seorang
manajer keuangan harus mempunyai pikiran yang kreatif dan dinamin. Hal ini
penting karena pengelolaan yang dilakukan oleh seorang manajer keuangan berhubungan
dengan masalah keuangan yang sangat penting dalam penyelenggaraan kegiatan
sekolah. Adapun yang harus dimiliki oleh seorang manajer keuangan yaitu
strategi keuangan. Strategi tersebut antara lain:
1. Strategic
Planning
Berpedoman
keterkaitan antara tekanan internal dan kebutuhan ekternal yang datang dari
luar. Terkandung unsur analisis kebutuhan, proyeksi, peramalan, ekonomin dan
financial.
2. Strategic
Management
Upaya
mengelolah proses perubahan, seperti: perencanaan, strategis, struktur
organisasi, kontrol, strategis dan kebutuhan primer.
3. Strategic
Thinking
Sebagai
kerangka dasar untuk merumuskan tujuan dan hasil secara berkesinambungan.
2.5 MANAJEMEN KEUANGAN SEKOLAH
Setiap
unit kerja selalu berhubungan dengan masalah keuangan, demikian pula sekolah.
Persoalan yang menyangkut keuangan sekolah pada garis besarnya berkisar pada:
uang Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP), uang kesejahteraan personel dan gaji
serta keuangan yang berhubungan langsung dengan penyelenggaraan sekolah seperti
perbaikan sarana dan sebagainya.
Di
bawah ini kami kemukakan beberapa instrumen (format-format) yang mencerminkan
adanya kegiatan manajemen keuangan sekolah tersebut.
1. Manajemen Pembayaran SPP
Dasar
hukum penyusutan SPP adalah keputusan bersama tiga menteri yaitu:
-
Menteri P&K (No.0257/K/1974)
-
Menteri dalam negeri (No.221 Tahun 1974)
-
Menteri keuangan (No. Kep. 1606/MK/II/1974) tertanggal: 20 Nopember 1974
SPP
dimaksudkan untuk membantu pembinaan pendidikan seperti yang ditunjukkan pada
pasal 12 keputusan tersebut yakni membantu penyelengaraan sekolah,
kesejahteraan personel, perbaikan sarana dan kegiatan supervisi.
Yang
dimaksud penyelenggaraan sekolah ialah:
-
Pengadaan alat atau bahan manajemen
-
Pengadaan alat atau bahan pelajaran
-
Penyelenggaraan ulangan, evaluasi belajar, kartu pribadi, rapor dan STTB
-
Pengadaan perpustakaan sekolah
-
Prakarya dan pelajaran praktek
Selanjutnya
pada pasal 18 dinyatakan bahwa kedudukan kepala sekolah dalam pengelolaan SPP
adalah bendaharawan khusus yang bertanggungjawab dalam penerimaan, penyetoran
dan penggunaan dana yang telah ditentukan terutama dan penyelenggaraan sekolah.
2. Manajemen Keuangan Yang
Berasal Dari Negara (Pemerintah)
Yang
dimaksud keuangan dari Negara ialah meliputi pembayaran gaji pegawai atau guru
dan belanja barang. untuk pertanggungjawaban uang tersebut diperlukan beberapa
format sebagi berikut:
a.
Lager gaji (daftar permintaan gaji)
b.
Buku catatan SPMU (Surat Perintah Mengambil Uang)
3. Lain-lain
Sudah
menjadi hal yang umum bahwa guru atau karyawan sering mempunyai sangkut paut
tersendiri dalam hal keuangan terutama gaji. Dalam hubungan ini misalnya
kegiatan arisan di sekolah koperasi antar guru dan lain-lain
Oleh
karenanya kepala sekolah sebagai pemimpin lembaga wajib mengetahui dengan jelas
berapa gaji bersih yang diterima oleh anak buahnya, usaha pembinaan
kesejahteraan pegawai kiranya perlu diperhatikan data tersebut.
Maka
penyusunannya hendaknya mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
a)
Menginventarisasi rencana yang akan dilaksanakan
b)
Menyusun rencana berdasarkan skala prioritas pelaksanaannya
c)
Menentukan program kerja dan rincian program
d)
Menetapkan kebutuhan untuk pelaksanaan rincian program
e)
Menghitung dana yang dibutuhkan
f)
Menentukan sumber dana untuk membiayai rencana.
2.6 SUMBER-SUMBER
KEUANGAN SEKOLAH
1. Dana
dari Pemerintah
Dana dari
pemerintah disediakan melalui jalur Anggaran Rutin dalam Daftar Isian Kegiatan
(DIK) yang dialokasikan kepada semua sekolah untuk setiap tahun ajaran. Dana ini
lazim disebut dana rutin. Besarnya dana yang dialokasikan di dalam DIK biasanya
ditentukan berdasarkan jumlah siswa kelas I, II dan III. Mata anggaran dan
besarnya dana untuk masing-masing jenis pengeluaran sudah ditentukan Pemerintah
di dalam DIK. Pengeluaran dan pertanggungjawaban atas pemanfaatan dana rutin
(DIK) harus benarbenar sesuai dengan mata anggara tersebut.
Selain DIK,
pemerintah sekarang juga memberikan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Dana ini diberikan secara berkala yang digunakan untuk membiayai seluruh
kegiatan operasional sekolah.
2. Dana
dari Orang Tua Siswa
Pendanaan
dari masyarakat ini dikenal dengan istilah iuran Komite. Besarnya sumbangan
dana yang harus dibayar oleh orang tua siswa ditentukan oleh rapat Komite
sekolah. Pada umumnya dana Komite terdiri atas :
a.
Dana tetap bulan sebagai uang
kontribusi yang harus dibayar oleh orang tua setiap bulan selama
anaknya menjadi siswa di sekolah
b.
Dana incidental yang dibebankan
kepada siswa baru yang biasanya hanya satu kali selama tiga tahun menjadi siswa
(pembayarannya dapat diangsur).
c.
Dana sukarela yang biasanya
ditawarkan kepada orang tua siswa terterntu yang dermawan dan bersedia
memberikan sumbangannya secara sukarela tanpa suatu ikatan apapun.
3. Dana
dari Masyarakat
Dana ini
biasanya merupakan sumbangan sukarela yang tidak mengikat dari anggota-anggota
masyarakat sekolah yang menaruh perhatian terhadap kegiatan pendidikan di suatu
sekolah. Sumbangan sukarela yang diberikan tersebut merupakan wujud dari kepeduliannya
karena merasa terpanggil untuk turut membantu kemajuan pendidikan.
Dana ini ada
yang diterima dari perorangan, dari suatu organisasi, dari yayasan ataupun dari
badan usaha baik milik pemerintah maupun milik swasta.
4. Dana
dari Alumni
Bantuan dari
para Alumni untuk membantu peningkatan mutu sekolah tidak selalu dalam bentuk
uang (misalnya buku-buku, alat dan perlengkapan belajar). Namun dana yang
dihimpun oleh sekolah dari para alumni merupakan sumbangan sukarela yang tidak
mengikat dari mereka yang merasa terpanggil untuk turut mendukung kelancaran
kegiatankegiatan demi kemajuan dan pengembangan sekolah. Dana ini ada yang
diterima langsung dari alumni, tetapi ada juga yang dihimpun melalui acara
reuni atau lustrum sekolah.
5. Dana
dari Peserta Kegiatan
Dana ini
dipungut dari siswa sendiri atau anggota masyarakat yang menikmati pelayanan
kegiatan pendidikan tambahan atau ekstrakurikuler, seperti pelatihan komputer,
kursus bahasa Inggris atau keterampilan lainnya.
6. Dana
dari Kegiatan Wirausaha Sekolah
Ada beberapa
sekolah yang mengadakan kegiatan usaha untuk mendapatkan dana. Dana ini
merupakan kumpulan hasil berbagai kegiatan wirausaha sekolah yang
pengelolaannya dapatj dilakukan oleh staf sekolah atau para siswa misalnya
koperasi, kantin sekolah, bazaar tahunan, wartel, usaha fotokopi, dll.
2.7 PROSES
PENGELOLAAN KEUANGAN DI SEKOLAH
Komponen
keuangan sekolah merupakan komponen produksi yang menentukan terlaksananya
kegiatan belajar-mengajar bersama komponen komponen lain. Dengan kata lain,
setiap kegiatan yang dilakukan sekolah memerlukan biaya.
Dalam
tataran pengelolaan Vincen P Costa (2000 : 175) memperlihatkan cara mengatur
lalu lintas uang yang diterima dan dibelanjakan mulai dari kegiatan
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan sampai dengan
penyampaian umpan balik. Kegiatan perencanaan menentukan untuk apa, dimana,
kapan dan beberapa lama akan dilaksanakan, dan bagaimana cara melaksanakannya.
Kegiatan pengorganisasian menentukan bagaimana aturan dan tata kerjanya.
Kegiatan pelaksanaan menentukan siapa yang terlibat, apa yang dikerjakan, dan
masing-masing bertanggung jawab dalam hal apa. Kegiatan pengawasan dan
pemeriksaan mengatur kriterianya, bagaimana cara melakukannya, dan akan
dilakukan oleh siapa. Kegiatan umpan balik merumuskan kesimpulan dan
saran-saran untuk kesinambungan terselenggarakannya Manajemen Operasional
Sekolah.
Muchdarsyah
Sinungan menekankan pada penyusunan rencana (planning) di dalam setiap
penggunaan anggaran. Langkah pertama dalam penentuan rencana pengeluaran
keuangan adalah menganalisa berbagai aspek yang berhubungan erat dengan pola
perencanaan anggaran, yang didasarkan pertimbangan kondisi keuangan, line of
business, keadaan para nasabah/konsumen, organisasi pengelola, dan skill para pejabat
pengelola.
Proses
pengelolaan keuangan di sekolah meliputi:
1. Perencanaan
anggaran
2. Strategi
mencari sumber dana sekolah
3. Penggunaan
keuangan sekolah
4. Pengawasan
dan evaluasi anggaran
5. Pertanggungjawaban
Pemasukan
dan pengeluaran keuangan sekolah diatur dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Sekolah (RAPBS). Ada beberapa hal yang berhubungan dengan penyusunan
RAPBS, antara lain:
1. Penerimaan
2. Penggunaan
3. Pertanggungjawaban
2.8 PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH YANG EFEKTIF
Pengelolaan
akan dianggap efektif apabila merujuk pada Rencana Anggaran Pendapatan dan
Belanja Sekolah (RAPBS) untuk satu tahun pelajaran, para kepala sekolah bersama
smua pemegang peran di sekolah pada umumnya menempuh langkah-langkah sebagai
berikut :
1.
Merancang suatu program sekolah yang
ideal untuk mencapai tujuan yang diinginkan pada tahun pelajaran yang
bersangkutan.
2.
Melakukan inventarisasi semua
kegiatan dan menghitung perkiraan kebutuhan dana penunjang.
3.
Melakukan peninjauan ulang atas
program awal berdasarkan kemungkinan tersedianya dana pendukung yang dapat
dihimpun.
4.
Menetapkan prioritas kegiatan yang
akan dilaksanakan pada tahun pelajaran yang bersangkutan.
5.
Melakukan perhitungan rinci
pemanfaatan dana yang tersedia untuk masing-masing kegiatan (Depdiknas, 2000 :
178 – 179)
6.
Menuangkan perhitungan-perhitungan
rinci tersebut ke dalam suatu format yang telah disepakati untuk digunakan oleh
setiap sekolah.
7.
Pengesahan dokumen RAPBS oleh
instansi yang berwenang
Dengan tersedianya
dokumen tertulis mengenai RAPBS tersebut Kepala Sekolah dapat
mengkomunikasikannya secara terbuka kepada semua pihak yang memerlukan. Sumber
dana yang tersedia di dalam RAPBS di manfaatkan untuk membiayai berbagai
kegiatan manajemen operasional sekolah pada tahun pelajaran yang bersangkutan.
Pada umumnya pengeluaran dana yang dihimpun oleh sekolah mencakup 5 kategori
pembiayaan sebagai berikut :
1. Pemeliharaan,
rehabilitasi dan pengadaan sarana/prasarana pendidikan.
2. Peningkatan kegiatan dan
proses belajar mengajar.
3. Peningkatan kegiatan pembinaan
kesehatan
4. Dukungan biaya kegiatan
sekolah dan peningkatan personil
5. Kegiatan
rumah tangga sekolah dan BP3
Dana yang
tersedia di dalam RAPBS dapat sekaligus mencakup kegiatan untuk pengembangan
sekolah. Namun demikian dana untuk keperluan pengembangan sekolah dapat
disediakan secara khusus, sebagai tambahan dari RAPBS yang telah disusun. Untuk
mencapai suatu tujuan tertentu yang telah diprogramkan sekolah dalam satu tahun
pelajaran, diperlukan tersedianya sejumlah dana tertentu pula. Berapa besarnya
dana yang diperlukan oleh sekolah agar tujuan itu dapat dicapai telah dihitung
secara cermat oleh setiap sekolah melalui penyusunan RAPBS. Apabila jumlah dana
yang diperlukan pada satu tahun pelajaran dibagi dengan jumlah semua siswa
kelas I, II dan III di sekolah itu, maka akan ditemukan Satuan Harga Per Siswa
(SHPS). Jumlah dana yang diperlukan oleh setiap sekolah sangat beragam. Jumlah
siswa pada setiap sekolah pun berbeda-beda. Oleh karena itu SHPS pada
masing-masing sekolah dengan sendirinya akan berbeda pula. Meskipun demikian
sebenarnya harus ada suatu patokan SHPS minimal agar suatu mutu pendidikan
tertentu dapat dicapai secara nasional.
2.9 PENYUSUNAN RAPBS
Rencana
Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) harus berdasarkan pada rencana
pengembangan sekolah dan merupakan bagian dari rencana operasional tahunan.
RAPBS meliputi penganggaran untuk kegiatan pengajaran, materi kelas,
pengembangan profesi guru, renovasi bangunan sekolah, pemeliharaan, buku, meja
dan kursi. Penyusunan RAPBS tersebut harus melibatkan kepala sekolah, guru,
komite sekolah, staf TU dan komunitas sekolah. RAPBS perlu disusun pada setiap
tahun ajaran sekolah dengan memastikan bahwa alokasi anggaran bisa memenuhi
kebutuhan sekolah secara optimal.
Prinsip
Penyusunan RAPBS, antara lain:
1.
RAPBS harus benar-benar difokuskan
pada peningkatan pembelajaran murid secara jujur, bertanggung jawab, dan
transparan.
2.
RAPBS harus ditulis dalam bahasa
yang sederhana dan jelas, dan dipajang di tempat terbuka di sekolah.
3.
Dalam menyusun RAPBS, sekolah
sebaiknya secara saksama memprioritaskan pembelanjaan dana sejalan dengan
rencana pengembangan sekolah.
Proses Penyusunan RAPBS meliputi:
1.
Menggunakan tujuan jangka menengah dan
tujuan jangka pendek yang ditetapkan dalam rencana pengembangan sekolah
2.
Menghimpun, merangkum, dan
mengelompokkan isu-isu dan masalah utama ke dalam berbagai bidang yang luas
cakupannya,
3.
Menyelesaikan analisis kebutuhan,
4.
Memprioritaskan kebutuhan,
5.
Mengonsultasikan rencana aksi yang
ditunjukkan/dipaparkan dalam rencana pengembangan sekolah,
6.
Mengidentifikasi dan memperhitungkan
seluruh sumber pemasukan,
7.
Menggambarkan rincian (waktu, biaya,
orang yang bertanggung jawab, pelaporan, dsb.), dan mengawasi serta memantau
kegiatan dari tahap perencanaan menuju tahap penerapan hingga evaluasi.
2.10 PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN SEKOLAH
Kepala
sekolah wajib menyampaikan laporan di bidang keuangan terutama mengenai
penerimaan dan pengeluaran keuangan sekolah. Pengevaluasian dilakukan setiap
triwulan atau per semester. Dana yang digunakan akan dipertanggungjawabkan
kepada sumber dana. Jika dana tersebut diperoleh dari orang tua siswa, maka
dana tersebut akan dipertanggungjawabkan oleh kepala sekolah kepada orang tua
siswa. Begitu pula jika dana tersebut bersumber dari pemerintah maka akan
dipertanggungjawabkan kepada pemerintah.
2.11 MANAJEMEN
KEUANGAN DI UNIVERSITAS
Di hampir
setiap negara di Eropa prinsip-prinsip New Public Management (NMP) yang
menggabungkan devolusi otonomi keuangan jauh dari negara terhadap
lembaga-lembaga, dan kemudian, dalam institusi, turun untuk menghabiskan unit
di wajah batubara, telah mengambil terus. Di masa lalu hanya di Inggris dan
Irlandia, di Eropa, adalah universitas diberi hibah blok dan kiri untuk
mengelola dirinya, serentak universitas Austria harus beroperasi di bawah
otoritas pendanaan dari delapan pegawai seumur hidup sipil di Kementerian yang
menguasai aliran dana untuk seluruh sistem, misalnya furnitur biaya, atau
pemeliharaan bangunan atau pengeluaran perpustakaan pada buku, dan tidak pernah
berbicara satu sama lain - menggantung atas dari era Prusia yang berlanjut
sampai tahun 1980-an. Dalam hampir semua sistem pendidikan tinggi saat ini
universitas memiliki anggaran dan harus mengendalikan mereka meskipun ada
variasi: misalnya, di Swedia negara tetap bertanggung jawab untuk bangunan dan
pemeliharaan bangunan. Kemerdekaan mungkin agak berbeda dalam hal kebebasan
lembaga untuk mengalokasikan sumber daya internal, kebebasan untuk meminjam
dibatasi untuk hanya beberapa sistem, tetapi hampir di mana-mana universitas
memperoleh kemerdekaan anggaran dengan negara mempertahankan fungsi pengawasan
dan akuntabilitas yang membutuhkan, karena semakin ukuran dan kompleksitas
anggaran institusi individu sehingga negara tidak bisa lagi mengelola fungsi
itu sendiri dan keinginan untuk down load tanggung jawab untuk melakukannya
kepada lembaga. Di Jepang revolusi NPM terbesar dari semua berlangsung di mana,
dari 1 st April 2004, negara mentransfer anggaran universitas dalam
satu langkah dari yang sepenuhnya terintegrasi ke keuangan sendiri Kementerian
untuk manajemen universitas individu dan memaksakan anggaran dipotong juga, Universitas-universitas Jepang dalam kekacauan karena
mereka tidak tahu biaya mereka, tidak ada sejarah akuntansi untuk pengeluaran
terhadap anggaran dan tidak ada pengalaman dalam mengalokasikan sumber daya
sendiri.
a. Anggaran Perencanaan dan Strategi Kelembagaan
Dalam keuangan kondisi
modern terletak di jantung strategi akademik dan strategi real institusional -
ketiganya harus sepenuhnya terintegrasi dalam proses perencanaan. Hal ini
penting untuk tidak membiarkan keuangan mendominasi tetapi untuk melihatnya sebagai
platform di mana komponen lainnya didasarkan. Sebuah rencana strategis yang
tidak bisa ditampilkan secara finansial layak tidak berharga, memang lebih
buruk dari itu, berbahaya, karena kemungkinan kuat bahwa hal itu akan
destabilisasi oleh kekurangan keuangan di tahun 2 atau 3 tahun dari rencana.
Tapi menarik berbagai komponen rencana dan semua ide-ide untuk pengembangan
bersama adalah proses yang sulit dan tak satu pun yang dapat dilakukan oleh
seorang perencana memuaskan tunggal yang bekerja jauh di nya atau kantornya:
harus melibatkan berbagai kelompok akademisi dan administrator, termasuk tim
anggaran keuangan bekerja erat bersama-sama. Amplop keuangan perlu ditentukan
sejak awal dan dalam konteks Inggris setidaknya akan menyarankan bertujuan
untuk surplus 3% di Tahun 5 dari rencana dan bekerja kembali dari itu sehingga
anggaran dengan angka bottom line disiapkan untuk masing-masing tahun terhadap
5 Tahun direncanakan giliran. Rencana tersebut harus ditinjau dan direvisi
setiap tahun dan proses untuk melakukannya merupakan elemen penting dari
manajemen kelembagaan. Dalam universitas yang dinamis ide-ide baru untuk
pengembangan akan muncul setiap tahun, kebutuhan tak terduga baru akan muncul,
atau masalah akan muncul di sisi infrastruktur / properti / perkebunan. Ini
perlu dimasukkan ke dalam rencana keuangan. Perencanaan tersebut harus melawan
mengabaikan isu spektakuler infrastruktur: pemikiran modern menunjukkan bahwa
Anda perlu berinvestasi setara dengan 4 sampai 5% dari nilai pertanggungan aset
fisik suatu lembaga secara tahunan dalam rangka memenuhi biaya pembaharuan dan
peningkatan bangunan dan peralatan. Setiap lembaga membutuhkan rencana
perawatan jangka panjang memperluas lebih dari 15 tahun jika ingin memiliki
masa depan yang berkelanjutan. Semua terlalu sering dalam proses ide-ide baru
akan bersaing dengan perkiraan biaya infrastruktur, kita tahu bahwa dalam
periode krisis keuangan universitas memotong anggaran biaya pemeliharaan staf
akademik pertama dan terakhir. Namun dalam sebuah lingkungan di mana negara
semakin kurang cenderung untuk mensubsidi penurunan institusional adalah
penting bahwa universitas menolak termism pendek dan berkomitmen untuk masa
depan yang berkelanjutan.
Lima tahun tempat
perencanaan keuangan sangat penting pada peramalan, selalu latihan sulit ketika
faktor yang tidak pasti begitu banyak perlu diperhitungkan dan ketika variasi
dari 1% atau 2% pada pendapatan atau pengeluaran dapat membuat semua perbedaan
untuk menghasilkan tingkat surplus yang diperlukan. Ini adalah praktik yang
baik untuk memantau grafik dengan komponen utama dari rencana keuangan untuk
menguji selama periode tahun seberapa akurat peramalan telah. Peramalan ini
pasti bukan ilmu pasti dan optimisme dan pesimisme dapat mempengaruhi rencana
bahkan lebih dari perubahan mendalam. Sebuah ramalan pendapatan fee di luar
negeri atau pendapatan penelitian eksternal yang selalu lebih optimis kemudian
dapat menjadi faktor yang akan diambil diperhitungkan. Sama jika belanja
pemeliharaan kurang tinggi daripada dianggarkan mungkin mengingatkan salah satu
kegagalan efisiensi dalam pengelolaan perkebunan.
b. Alokasi Sumber Daya
Alokasi sumber daya
berlaku di berbagai tingkatan di semua lembaga. Pada tingkat makro, seperti
tergambar dalam pilihan lima tahun rencana keuangan harus dibuat antara,
seperti yang telah kita lihat, mempertahankan tingkat infrastruktur, biaya
modal untuk bangunan baru dan perkembangan akademik baru. Kadang-kadang pilihan
ini mungkin melibatkan menetapkan target penghematan untuk daerah tertentu serta
target investasi. Alokasi untuk pengembangan modal, seperti, misalnya, untuk
sekolah bisnis berkembang, mungkin dengan harapan memperluas pendapatan
berulang. Alokasi sumber daya strategis jenis ini adalah fitur penting dari
proses perencanaan strategis dan memerlukan operasi canggih penghakiman atas
dasar informasi keuangan yang sehat. Keputusan tersebut akan, di universitas
energik, menjadi kompetitif - berapa banyak dari arus kas atau kapasitas
pinjaman dapat berkomitmen untuk proyek X dibandingkan dengan proyek Y? Apa
yang ada di kepentingan terbaik dari lembaga - pengembangan modal baru untuk
departemen X atau sumber daya untuk meningkatkan staf / mahasiswa rasio di
universitas atau untuk memperkuat administrasi ditekan keras? Sebagian besar
alokasi tersebut memiliki keduanya berulang dan implikasi modal.
Setelah alokasi
berulang keseluruhan telah dibuat untuk tujuan akademik langsung proses sumber
daya kedua alokasi biasanya mengambil alih untuk mendistribusikan sumber daya
untuk departemen akademis atau fakultas. Banyak universitas kini bergantung
pada Sumber Daya Mekanisme yang sangat diformulasikan Alokasi (RAM) yang
mengalokasikan sumber daya terhadap campuran data siswa dan staf, bukti
keberhasilan penelitian atau indikator kualitas lainnya, dan biaya dari
disiplin ilmu masing-masing. RAM adalah subyek dari banyak literatur teknis
tetapi kita harus mencatat bahwa sisi teknis dapat menyembunyikan kebijakan
penting dan keputusan organisasi yang sering tidak sepenuhnya diperdebatkan:
RAM formula mengandung
insentif untuk unit akademis untuk mengembangkan cara-cara tertentu.
Apakah RAM hanya
mencerminkan formula alokasi atau negara telah memberlakukan kebijakan
universitas sendiri penilaian?
RAM dapat pahala
misalnya keberhasilan dalam penelitian (dan karenanya menghukum kurangnya
keberhasilan) atau mungkin mencoba untuk memberikan penghargaan kepada semua
unit akademik yang sama.
Apa saja yang termasuk
dalam rumus RAM dan apa yang diputuskan judgementally dapat bervariasi misalnya
apakah unit akademik memiliki kekuatan untuk membuat posting baru atau yang
disediakan untuk tubuh mengalokasikan?
Adalah unit akademik
yang dana dialokasikan fakultas / sekolah atau departemen? Jika yang pertama
ada implikasi organisasi untuk kekuasaan dekan dan adanya proses fakultas /
sekolah alokasi sumber daya berbasis lanjut, jika yang terakhir ada anggapan
bahwa struktur departemen yang cukup kuat dan baik diberikan untuk mengelola
anggaran sehingga dibuat.
Apakah unit akademik
diberdayakan untuk membangun cadangan (atau defisit) dan bagaimana mereka
berbagi misalnya pendapatan dari biaya overhead pada penelitian, atau dari
'keuntungan' pada kursus pendek dengan pusat.
Bagaimana transparan
adalah RAM dan apa implikasi hal ini memiliki untuk diskusi akademik kebijakan?
Karakteristik dari institusi finansial yang sehat
Ada enam karakteristik
kunci dari universitas finansial yang sehat:
1.
Solvabilitas jangka pendek;
2.
Retensi cadangan;
3.
Manajemen yang efektif dari utang jangka panjang;
4.
Manajemen yang efektif dari perkebunan;
5.
Kemampuan untuk menghasilkan non-dana negara;
6.
Konsistensi strategi anggaran dengan misi.
Sistem pendidikan
tinggi bervariasi dalam jumlah data keuangan yang mereka terbitkan tentang
lembaga dan Inggris mungkin adalah yang paling maju di Eropa dalam cara
menerbitkan data keuangan komparatif dan indikator kinerja keuangan. Data
tersebut sangat berharga karena mereka memungkinkan universitas untuk memantau
kinerja terhadap kelompok yang dipilih dari lembaga sejenis (misalnya
universitas dengan sekolah kedokteran) serta terhadap rata-rata nasional.
Dengan peningkatan meminjam sejumlah universitas di dunia yang luas telah
berusaha peringkat dari Standard and Poors yang menyediakan kerangka Peringkat
yang diakui secara internasional keuangan. Dari sini kita bisa belajar bahwa
Yale berperingkat AAA/A-1, University of Virginia AAA dan Bristol dan Nottingham
AA/stable/- (angka signifikan lebih baik daripada beberapa nama rumah tangga
dalam perdagangan ritel). Mendapatkan peringkat tersebut mungkin merupakan
bentuk seeking reputasi, universitas lebih bijaksana mungkin memutuskan bahwa
mereka akan lebih memilih fleksibilitas yang lebih besar dalam negosiasi dengan
bank dan rumah-rumah keuangan selain yang disediakan oleh informasi tersebut
tersedia untuk umum. Namun fakta bahwa universitas sedang mencari untuk merek
sendiri dengan cara ini memberitahu kita banyak tentang sejauh mana pengelolaan
keuangan mereka telah menjadi terkait erat dengan kemampuan mereka untuk
mempertahankan kinerja akademis mereka dalam lingkungan global yang semakin
kompetitif.
BAB
III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pada
dasarnya setiap sekolah sudah menyelenggarakan sistem pengelolaan yang baik,
tetapi sistem yang efektif kurang dilaksanakan. Ketidak disiplinan dalam
penggunaan anggaran, serta pemimpin yang boros selalu menjadi fenomena
tersendiri. Untuk itu diperlukan kepemimpinan dan manajemen pengelolaan yang
efektif menuju keseimbangan antara sistem yang ada dalam mendistribusikan
sumbersumber dana pendidikan di Indonesia.
3.2 SARAN
Masalah
keuangan harus dipecahkan secara bersama jika kita ingin mendapatkan peluang
yang maksimal bagi semua sekolah agar dapat berkembang. Usaha dan pendanaan
mandiri merupakan cara pemecahan yang sangat hakiki bagi sekolah yang
benar-benar ingin berkembang. Jika berkaitan dengan masalah keuangan, maka
sebaiknya digunakan sistem manajemen terbuka. Dengan manajemen terbuka, maka
semua keadaan sekolah baik atau buruk bisa diketahui oleh siapa saja.
DAFTAR
PUSTAKA
Suryobroto,
Manajemen Pendidikan Di Sekolah. 2004. Jakarta. Rineka Cipta.
Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah. 2007. Bandung. Remaja
Rosda Karya.
Danim, Sudarwan., dan Khairil. Profesi Kependidikan. 2011. Bandung. CV Alfabeta.
Dimock, ME. dkk. Administrasi Negara. 1992. Jakarta: Rineka Cipta.
Idhochi Anwar, Moch. Administrasi Pendidikan dan Manajemen
Pendidikan Teori, Konsep dan Isu,
sangat bermanfaat
BalasHapusKABAR BAIK!!!
HapusNama saya Lady Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman agar sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu kepada Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran di muka, tetapi mereka adalah penipu , karena mereka kemudian akan meminta pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, jadi berhati-hatilah terhadap Perusahaan Pinjaman yang curang itu.
Perusahaan pinjaman yang nyata dan sah, tidak akan menuntut pembayaran konstan dan mereka tidak akan menunda pemrosesan transfer pinjaman, jadi harap bijak.
Beberapa bulan yang lalu saya tegang secara finansial dan putus asa, saya telah ditipu oleh beberapa pemberi pinjaman online, saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan menggunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman yang sangat andal bernama Ms. Cynthia, yang meminjamkan saya pinjaman tanpa jaminan sebesar Rp800,000,000 (800 juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa konstan pembayaran atau tekanan dan tingkat bunga hanya 2%.
Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya terapkan dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.
Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik jika dia membantu saya dengan pinjaman, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman dengan mudah tanpa stres atau penipuan
Jadi, jika Anda memerlukan pinjaman apa pun, silakan hubungi dia melalui email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan atas karunia Allah, ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda mematuhi perintahnya.
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan Sety yang memperkenalkan dan memberi tahu saya tentang Ibu Cynthia, ini emailnya: arissetymin@gmail.com
Yang akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran cicilan pinjaman saya yang akan saya kirim langsung ke rekening perusahaan setiap bulan.
Sepatah kata cukup untuk orang bijak.
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
HapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut
Nama saya Ibu Maria Pedro, manajer cabang JAMINAN GARANSI. Apakah Anda memerlukan pinjaman atau hipotek atau tunjangan lainnya? Apakah Anda memerlukan pinjaman? Sudahkah anda menolak bank dan lembaga keuangan lainnya? Cari tahu lebih banyak tentang masalah keuangan di masa lalu !!! Kami memberikan pinjaman kepada perusahaan, entitas dan individu dengan harga rendah dan wajar untuk jangka waktu tetap 1-30 tahun dan enam bulan sebelum dimulainya cicilan bulanan. Anda bisa menghubungi kami melalui e-mail: (mariapedroguaranteetrustloan@gmail.com)
BalasHapusDATA APLIKASI
1) nama:
2) Negara:
3) Alamat:
4) Jenis Kelamin:
5) Status perkawinan:
6) Pekerjaan:
7) Nomor Telepon:
8) posisi di tempat kerja:
9) penghasilan bulanan:
10) Jumlah pinjaman:
11) Jangka waktu pinjaman:
(12) Tujuan pinjaman:
13) Tanggal Lahir:
Terima kasih
Thanks infonya. Oiya ngomongin pendidikan anak, miliarder kawakan Warren Buffett ternyata punya cara cerdas loh untuk mendidik anak perihal keuangan. Seperti apa caranya? Temen-temen bisa cek di sini: Tips Warren Buffett mendidik anak
BalasHapusHalo semuanya!!!
BalasHapusSaya menyambut Anda semua hingga tahun 2020. Nama saya ERLINA TUTY SARTIKA, Am dari Bandung di Indonesia. tolong saya ingin Anda semua berhati-hati di internet. Saya akan menyarankan Anda untuk tidak mengajukan pinjaman di internet tanpa sepengetahuan perusahaan Pinjaman karena tidak semuanya nyata, kebanyakan dari mereka adalah penipuan, mereka akan meminta Anda untuk mengirim uang untuk pendaftaran, transfer, biaya asuransi dan Anda masih akan tidak mendapatkan pinjaman Anda, mereka semua adalah pencuri. Saya telah menjadi korban di 3 pemberi pinjaman yang berbeda di sini dan saya mengirim sejumlah besar uang karena saya benar-benar ingin mendapatkan pinjaman ini dan saya dipercaya sebagai yang pertama kali, tetapi saya tidak bisa mendapatkan pinjaman dari mereka. Anda harus sangat berhati-hati agar Anda tidak tertipu seperti saya, jika Anda benar-benar ingin mendaftar di internet, hanya ada satu kreditor kredit yang sangat saya percayai karena setelah saya mencoba beberapa tempat dan saya tertipu, saya sangat kesakitan karena saya punya banyak hutang untuk dibayar, jadi teman saya di kantor membantu saya menemukan perusahaan pinjaman yang nyata dan sah dan kami menemukan pemberi pinjaman baru REBECCA ALMA LOAN COMPANY, dan kami melakukan dokumentasi yang diperlukan dengan perusahaan, jadi teman saya membantu saya untuk mengikuti semua aturan dan peraturan hanya untuk memastikan mereka nyata dan bagi Tuhan untuk kemuliaan saya mendapat pinjaman dari perusahaan sekitar 720 juta Rupiah. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, Anda harus menghubungi Bunda REBECCA ALMA dan mengikuti aturan dan ketentuan atau syarat dan ketentuan dan saya jamin Anda akan mendapatkan pinjaman dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau kesulitan. Saya sama-sama mendapat pinjaman dengan tingkat bunga hanya 2%. Anda dapat menghubungi ibu yang baik melalui alamat email ini: rebaccaalmaloancompany@gmail.com. Anda juga dapat ibu WhatsApp Rebecca Alma di nomor ini: +1405259662
Harap Anda masih dapat menghubungi saya melalui email saya untuk informasi lebih lanjut. Saya akan menjelaskan irlinatutysartika15@gmail.com
Semoga Allah selalu menyertai Anda semua. Berharap yang terbaik untuk mu
Hubungi kami:
BalasHapusWhatsApp: (+ 44) 7480 729811
Tel .... (+ 44) 7480 729811
Apakah Anda memerlukan pinjaman yang sah, jujur, bereputasi dan mendesak? Pencarian Anda untuk pinjaman yang sah berakhir di sini hari ini karena kami di sini untuk memenuhi kebutuhan keuangan Anda. Jika Anda telah ditolak pinjaman oleh bank atau lembaga keuangan dengan alasan apa pun jangan khawatir lagi tentang masalah keuangan Anda karena kami adalah solusi untuk kemalangan finansial Anda. Kami telah menyediakan Miliaran (mata uang berbeda) dalam pinjaman bisnis kepada lebih dari 32.000 pemilik bisnis. Kami menggunakan teknologi risiko yang kami tentukan sendiri untuk memberi Anda pinjaman bisnis yang tepat sehingga Anda dapat tumbuh urusanmu. kami menawarkan pinjaman untuk semua jenis dengan tingkat bunga rendah dan juga jangka waktu untuk membayar kembali pinjaman. Apakah Anda memiliki kredit yang buruk? Apakah Anda memerlukan uang untuk membayar tagihan? atau Anda merasa perlu memulai bisnis baru? Apakah Anda memiliki proyek yang belum selesai karena pendanaan yang buruk? Apakah Anda memerlukan uang untuk berinvestasi dalam spesialisasi apa pun yang akan menguntungkan Anda? ISKANDAR LESTARI LOAN COMPANY bertujuan untuk memberikan layanan keuangan profesional yang sangat baik e_mail: (iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com)
Salam kepada semua warga negara Indonesia, nama saya INDALH HARUM, TOLONG, saya ingin memberikan kesaksian hidup saya di sini di platform ini sehingga semua warga negara Indonesia berhati-hati dengan pemberi pinjaman di internet, Tuhan mendukung saya melalui ibu yang baik, LASSA JIM , Setelah beberapa waktu mencoba mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan, dan menolak, maka saya memutuskan untuk mendaftar melalui pinjaman online tetapi saya curang dan saya kehilangan lebih dari 50 juta rupiah dengan pemberi pinjaman yang berbeda karena saya mencari pinjaman (Rp800) setelah membayar biaya dan tidak mendapat pinjaman. Saya menjadi sangat putus asa dalam mendapatkan pinjaman, jadi Salam kepada semua warga negara Indonesia, nama saya INDALH HARUM, TOLONG, saya ingin memberikan kesaksian hidup saya di sini di platform ini sehingga semua warga negara Indonesia berhati-hati dengan pemberi pinjaman di internet, Tuhan mendukung saya melalui ibu yang baik, LASSA JIM, Setelah beberapa waktu mencoba mendapatkan pinjaman dari lembaga keuangan, dan menolak, jadi saya memutuskan untuk mendaftar melalui pinjaman online tetapi saya menipu dan kehilangan lebih dari 50 juta rupiah dengan Pemberi pinjaman karena saya mencari pinjaman (Rp800) setelah membayar biaya dan tidak mendapat pinjaman. Saya menjadi sangat putus asa dalam mendapatkan pinjaman, jadi saya berdiskusi dengan seorang teman saya, Harum kemudian memperkenalkan saya kepada Ny. LASSA JIM, seorang pemberi pinjaman di sebuah perusahaan bernama ACCESS LOAN FIRM sehingga teman saya meminta saya untuk melamar ibu LASSA, jadi saya mengumpulkan keberanian dan menghubungi Ms. LASSA.
BalasHapusSaya mengajukan pinjaman 2 miliar rupiah dengan tingkat bunga 2%, sehingga pinjaman disetujui tanpa tekanan dan semua pengaturan dilakukan dengan transfer kredit, karena tidak memerlukan jaminan dan keamanan untuk transfer pinjaman yang baru saja saya katakan kepada dapatkan perjanjian lisensi, aplikasi mereka untuk mentransfer kredit saya dan dalam waktu kurang dari 48 jam pinjaman itu disetorkan ke rekening bank saya.
Saya pikir itu hanya lelucon sampai saya menerima telepon dari bank saya bahwa akun saya dikreditkan dengan jumlah 2 miliar. Saya sangat senang bahwa Tuhan akhirnya menjawab doa saya dengan memesan pinjaman saya dengan pinjaman asli saya, yang memberi saya keinginan hati saya. mereka juga memiliki tim ahli yang akan memberi tahu Anda tentang jenis bisnis yang ingin Anda investasikan dan cara menginvestasikan uang Anda, sehingga Anda tidak akan pernah bangkrut lagi dalam hidup Anda. Semoga Tuhan memberkati Mrs. LASSA JIM untuk membuat hidup saya lebih mudah, jadi saya sarankan siapa pun yang tertarik mendapatkan pinjaman untuk menghubungi Mrs. LASSA melalui email: lassajimloancompany@gmail.com
Anda juga dapat menghubungi nomor JIM ibu LASSA whatsApp +1(301)969-1955.
Akhirnya, saya ingin berterima kasih kepada Anda semua karena telah meluangkan waktu untuk membaca kesaksian sejati hidup saya tentang kesuksesan saya dan saya berdoa agar Tuhan melakukan kehendak-Nya dalam hidup Anda. Sekali lagi nama saya adalah INDALH HARUM, Anda dapat menghubungi saya untuk informasi lebih lanjut melalui email saya: Indalhharum@gmail.com