2.3. Prinsip-prinsip Supervisi
Secara sederhana prinsip-prinsip Supervisi adalah sebagai berikut :
·
Supervisi
hendaknya memberikan rasa aman kepada pihak yang disupervisi.
·
Supervisi
hendaknya bersifat Kontrukstif dan Kreatif
·
Supervisi
hendaknya realistis didasarkan pada keadaan dan kenyataan sebenarnya.
·
Kegiatan
supervisi hendaknya terlaksana dengan sederhana.
·
Dalam
pelaksanaan supervisi hendaknya terjalin hubungan profesional, bukan didasarkan
atas hubungan pribadi.
·
Supervisi
hendaknya didasarkan pada kemampuan, kesanggupan, kondisi dan sikap pihak yang
disupervisi.
·
Supervisi harus
menolong guru agar senantiasa tumbuh sendiri tidak tergantung pada kepala
sekolah
Pendapat lain mengenai Prinsip-prinsip Supervisi
adalah :
1.
Supervisi
bersifat memberikan bimbingan dan memberikan bantuan kepada guru dan staf sekolah
lain untuk mengatasi masalah dan mengatasi kesulitan dan bukan mencari-cari
kesalahan.
2.
Pemberian
bantuan dan bimbingan dilakukan secara langsung, artinya bahwa pihak yang
mendapat bantuan dan bimbingan tersebut tanpa dipaksa atau dibukakan hatinya dapat
merasa sendiri serta sepadan dengan kemampuan untuk dapat mengatasi sendiri.
3.
Apabila
supervisor merencanakan akan memberikan saran atau umpan balik, sebaiknya
disampaikan sesegera mungkin agar tidak lupa. Sebaiknya supervisor memberikan
kesempatan kepada pihak yang disupervisi untuk mengajukan pertanyaan atau
tanggapan.
4.
Kegiatan
supervisi sebaiknya dilakukan secara berkala misalnya 3 bulan sekali, bukan
menurut minat dan kesempatan yang dimiliki oleh supervisor.
5.
Suasana yang
terjadi selama supervisi berlangsung hendaknya mencerminkan adanya hubungan
yang baik antara supervisor dan yang disupervisi tercipta suasana kemitraan
yang akrab. Hal ini bertujuan agar pihak yang disupervisi tidak akan
segan-segan mengemukakan pendapat tentang kesulitan yang dihadapi atau
kekurangan yang dimiliki.
6.
Untuk menjaga
agar apa yang dilakukan dan yang ditemukan tidak hilang atau terlupakan,
sebaiknya supervisor membuat catatan singkat, berisi hal – hal penting yang
diperlukan untuk membuat laporan.
Menurut
Tahalele dan Indrafachrudi prinsip-prinsip supervisi adalah sebagai berikut
:
·
Supervisi harus
dilaksanakan secara demokratis dan kooperatif,
·
Supervisi harus
kreatif dan konstruktif,
·
Supervisi harus
”scientific” dan efektif,
·
Supervisi harus
dapat memberi perasaan aman pada guru-guru,
·
Supervisi harus
berdasarkan kenyataan,
·
Supervisi harus
memberi kesempatan kepada supervisor dan guru-guru untuk mengadakan “self
evaluation”
Karena prinsip-prinsip supervisi di atas merupakan
kaidah-kaidah yang harus dipedomani atau dijadikan landasan di dalam melakukan
supervisi, maka hal itu mendapat perhatian yang sungguh - sungguh dari para
supervisor, baik dalam konteks hubungan supervisor - guru, maupun di dalam
proses pelaksanaan supervisi.
2.4. Fungsi Supervisi
1.
Fungsi
Meningkatkan Mutu Pembelajaran Ruang lingkupnya sempit, hanya tertuju pada
aspek akademik, khususnya yang terjadi di ruang kelas ketika guru sedang
memberikan bantuan dan arahan kepada siswa.
2.
Fungsi Memicu
Unsur yang Terkait dengan Pembelajaran Lebih dikenal dengan nama Supervisi Administrasi
3.
Fungsi Membina
dan Memimpin
2.5 Tipe-tipe Supervisi.
1. Tipe Laisses Faire
Tipe ini kebalikan dari tipe sebelumnya. Kalau dalam
supervisi inspeksi bawahan diawasi secara ketat dan harus menurut perintah
atasan, pada supervisi Laisses Faire para pegawai dibiarkan saja bekerja
sekehendaknya tanpa diberi petunjuk yang benar. Misalnya: guru boleh mengajar
sebagaimana yang mereka inginkan baik pengembangan materi, pemilihan metodeataupun alat pelajaran.
2. Tipe Coersive
Tipe ini tidak jauh berbeda dengan tipe inspeksi.
Sifatnya memaksakan kehendaknya. Apa yang diperkirakannya sebagai sesuatu yang
baik, meskipun tidak cocok dengan kondisi atau kemampuan pihak yang disupervisi
tetap saja dipaksakan berlakunya. Guru sama sekali tidak diberi kesempatan
untuk bertanya mengapa harus demikian. Supervisi ini mungkin masih bisa
diterapkan secara tepat untuk hal-hal yang bersifat awal. Contoh supervisi yang
dilakukan kepada guru yang baru mulai mengajar. Dalam keadaan demikian, apabila
supervisor tidak bertindak tegas, yang disupervisi mungkin menjadi ragu-ragu
dan bahkan kehilangan arah yang pasti.
3. Tipe Training dan Guidance
Tipe ini diartikan sebagai memberikan latihan dan
bimbingan. Hal yang positif dari supervisi ini yaitu guru dan staf tata usaha
selalu mendapatkan latihan dan bimbingan dari kepala sekolah. Sedangkan dari
sisi negatifnya kurang adanya kepercayaan pada guru dan karyawan bahwa mereka
mampu mengembangkan diri tanpa selalu diawasi, dilatih dan dibimbing oleh
atasannya.
5. Tipe Demokratis
Selain kepemimpinan yang bersifat demokratis, tipe ini juga
memerlukan kondisi dan situasi yang khusus. Tanggung jawab bukan hanya seorang pemimpin saja yang memegangnya, tetapi didistribusikan
atau didelegasikan kepada para anggota atau warga sekolah sesuai dengan
kemampuan dan keahlian masing-masing.
2.6 Teknik-Teknik Yang Digunakan
Dalam Pelaksanaan Supervisi
Teknik supervisi Pendidikan adalah atat yang
digunakan oleh supervisor untuk mencapai tujuan supervisi itu sendiri yang pada
akhir dapat melakukan perbaikan pengajaran yang sesuai dengan situasi dan
kondisi. Dalam pelaksanaan supervisi pendidikan,
sebagai supervisor harus mengetahui dan memahami serta melaksanakan teknik –
teknik dalam supervisi. Berbagai macam teknik dapat digunakan oleh supervisor
dalam membantu guru meningkatkan situasi belajar mengajar, baik secara kelompok
maupun secara perorangan ataupun dengan cara langsung bertatap muka dan cara
tak langsung bertatap muka atau melalui media komunikasi.
Adapun teknik – teknik Supervisi adalah sebagai
berikut :
2.7 Teknik Supervisi yang bersifat
kelompok
Teknik Supervisi yang bersifat kelompok ialah
teknik supervisi yang dilaksanakan dalam pembinaan guru secara
bersama – sama oleh supervisor dengan sejumlah guru dalam satu
kelompok.
Teknik Supervisi yang bersifat kelompok antara lain :
a. Pertemuan Orientasi bagi guru
baru.
Pertmuan
orientasi adalah pertemuan anatar supervisor dengan supervisee (Terutama guru
baru) yang bertujuan menghantar supervisee memasuki suasana kerja yang baru
dikutip.Pada pertemuan Orientasi supervisor diharapkan dapat menyampaikan atau
menguraikan kepada supervisee hal – hal sebagai berikut. Sistem kerja yang
berlaku di sekolah itu.
·
Proses dan
mekanisme administrasi dan organisasi sekolah.
·
Biasanya
diiringi dengan tanya jawab dan penyajian seluruh kegiatan dan situasi sekolah.
·
Sering juga
pertemuan orientasi ini juga diikuti dengan tindak lanjut dalam bentuk diskusi
kelompok dan lokakarya.
·
Ada juga melalui
perkunjungan ke tempat – tempat tertentu yang berkaitan atau berhubungan dengan
sumber belajar.
·
Salah satu ciri
yang sangat berkesan bagi pembinaan segi sosial dalam orientasi ini adalah
makan bersama.
·
Aspek lain yang
membantu terciptanya suasana kerja ialah bahwa guru baru tidak merasa asing
tetapi guru baru merasa diterima dalam kelompok guru lain.
b. Rapat guru
Rapat Guru adalah teknik supervisi kelompok melalui rapat guru yang dilakukan untuk membicarakan proses pembelajaan, dan upaya atau cara meningkatkan profesi guru. Tujuan teknik supervisi rapat guru adalah sebagai berikut :
·
Menyatukan
pandangan – pandangan guru tentang masalah – masalah dalam mencapai makna dan
tujuan pendidikan.
·
Memberikan motivasi kepada guru untuk menerima dan melaksanakan
tugas – tugasnya dengan baik serta dapat mengembangkan diri dan jabatan mereka
secara maksimal.
·
Menyampaikan
informasi baru seputar belajar dan pembelajaran, kesulitan – kesulitan mengajar, dan cara mengatasi
kesulitan mengajar secara bersama dengan semua guru disekolah.
c. Workshop
Workshop adalah
suatu kegiatan belajar kelompok yang terjadi dari sejumlah pendidik yang sedang
memecahkan masalah melalui percakapan dan bekerja secara kelompok. Hal – hal
yang perlu diperhatikan pada waktu pelaksanaan workshop antara lain :
1.
Masalah yang
dibahas bersifat “Life cntred” dan muncul dari guru tersebut,
2.
Selalu
menggunakan secara maksimal aktivitas mental dan fisik dalam kegiatan sehingga
tercapai perubahan profesi yang lebih tinggi dan lebih baik.
d. Tukar menukar pengalaman Tukar menukar pengalaman “Sharing of Experince” suatu teknik perjumpaan dimana guru menyampaikan pengalaman masing-masing dalam mengajar terhadap topik-topik yang sudah diajarkan, saling memberi dan menerima tanggapan dan saling belajar satu dengan yang lain. Langkah – langkah melakukang sharing antara lain :
·
Menentukan
tujuan yang akan dicapai.
·
Menentukan pokok
masalah yang akan dibahas.
·
Memberikan
kesempatan pada setiap peserta untuk menyumbangkan pendapat pendapat mereka
·
Merumuskan
kesimpulan.
2.8 Teknik Individual dalam
Supervisi
Teknik
Individual Menurut Sahertian yang dikutip oleh Sagala (2010 : 216) adalah
teknik pelaksanaan supervisi yang digunakan supervisor kepada pribadi – pribadi
guru guna peningkatan kualitas pengajaran disekolah. Teknik – teknik individual
dalam pelaksanaan supervisi antara lain :
a. Teknik Kunjungan kelas.
a. Teknik Kunjungan kelas.
Teknik kunjungan
kelas adalah suatu teknik kunjungan yang dilakukan supervisor ke dalam satu
kelas pada saat guru sedang mengajar dengan tujuan untuk membantu guru
menghadapi masalah/kesulitan mengajar selama melaksanakan kegiatan pembelajaran. Kunjungan kelas dilakukan dalam upaya supervisor
memperoleh data tentang keadaan sebenarnya mengenai kemampuan dan ketrampilan
guru mengajar. Kemudian dengan yang ada kemudian melakukan perbincangan untuk
mencari pemecahan atas kesulitan – kesulitan yang dihadapi oleh guru. Sehingga
kegiatan pembelajaran dapat ditingkatkan. Kunjungan kelas dapat dilakukan
dengan 3 cara, yatiu :
·
Kunjungan kelas
tanpa diberitahu,
·
Kunjungan kelas
dengan pemberitahuan,
·
Kunjungan kelas
atas undangan guru,
·
Saling
mengunjungi kelas.
b. Teknik Observasi Kelas
Teknik observasi kelas dilakukan pada saat guru
mengajar. Supervisor mengobservasi kelas dengan tujuan untuk memperoleh data
tentang segala sesuatu yang terjadi proses belajar mengajar. Data ini sebagai
dasar bagi supervisor melakukan pembinaan terhadap guru yang diobservasi. Tentang
waktu supervisor mengobservasi kelas ada yang diberitahu dan ada juga tidak
diberi tahu sebelumnya, tetapi setelah melalui izin supaya tidak mengganggu
proses belajar mengajar. Selama berada dikelas supervisor melakukan pengamatan
dengan teliti, dan menggunakan instrumen yang ada terhada lingkungan kelas yang
diciptakan oleh guru selama jam pelajaran.
c. Percakapan Pribadi
c. Percakapan Pribadi
Percakapan
pribadi merupakan Dialog yang dilakukan oleh guru dan supervisornya, yang
membahas tentang keluhan – keluhan atau kekurangan yang dikeluarkan oleh guru
dalam bidang mengajar, di mana di sini supervisor dapat memberikan jalan
keluarnya. Dalam percakapan ini supervisor berusaha menyadarkan guru akan
kelebihan dan kekurangannya. mendorong agar yang sudah baik lebih di tingkatkan
dan yang masih kurang atau keliru agar diupayakan untuk memperbaikinya.
d. Intervisitasi (mengunjungi sekolah lain)
d. Intervisitasi (mengunjungi sekolah lain)
Teknik
ini dilakukan oleh sekolah-sekolah yang masih kurang maju dengan menyuruh
beberapa orang guru untuk mengunjungi sekolah – sekolah yang ternama dan maju
dalam pengelolaannya untuk mengetahui kiat – kiat yang telah diambil sampai
seekolah tersebut maju. Manfaat yang dapat diperoleh dari teknik supervisi ini
adalah dapat saling membandingkan dan belajar atas kelebihan dan kekurangan
berdasarkan pengalaman masing – masing. Sehingga masing – masing guru dapat
memperbaiki kualitasnya dalam memberi layanan belajar kepada peserta didiknya.
e. Penyeleksi berbagai sumber materi untuk mengajar.
e. Penyeleksi berbagai sumber materi untuk mengajar.
Teknik pelaksanaan
supervisi ini berkaitan dengan aspek – aspek belajar mengajar. Dalam usaha
memberikan pelayanan profesional kepada guru, supervisor pendidikan akan
menaruh perhatian terhadap aspek – aspek proses belajar mengajar sehingga
diperoleh hasil yang efektif. supervisor harus mempunyai kemampuan menyeleksi
berbagai sumber materi yang digunakan guru untuk mengajar. Adapun
cara untuk mengikuti perkembangan keguruan kita, ialah dengan berusaha
mengikuti perkembangan itu melalui kepustakaan profesional, dengan mengadakan
"profesional reading ".
Ini digunakan untuk menambah pengetahuan dan
meningkatkan situasi belajar mengajar yang lebih baik. Hal ini menyatakan bahwa
teknik penyeleksian berbagai suber materi untuk mengajar memiliki arti bahwa
Teknik ini yang menitik beratkan kepada kemampuan Supervisor dalam menyeleksi
buku – buku yang dimiliki oleh guru pada saat mengajar yang sesuai dengan
kebutuhan kegiatan belajar mengajar.
f. Menilai diri sendiri
Guru dan
supervisor melihat kekurangan masing-masing yang mana ini dapat memberikan
nilai tambah pada hubungan guru dan supervisor tersebut,yang akhirnya akan
memberikan nilai positif bagi kegiatan belajar mengajar yang baik. Menilai diri
sendiri merupakan tugas yang tidak mudah bagi guru, karena suatu pengukuran
terbalik karena selama ini guru hanya menilai murid-muridnya. Ada beberapa cara
atau alat yang dapat digunakan untuk menilai diri sendiri, antara lain membuat
daftar pandangan atau pendapat yang disampaikan kepada murid-murid untuk
menilai pekerjaan atau suatu aktivitas guru di muka kelas. Yaitu dengan
menyususun pertanyaan yang tertutup maupun terbuka, tanpa perlu menyebutkan nama
siswa.
1. Diskusi Panel
Teknik ini
dilakukan dihadapan guru oleh para pakar dari bermacam sudut ilmu dan
pengalaman terhadap suatu masalah yang telah ditetapkan. Mereka akan melihat
suatu masalah itu sesuai dengan pandangan ilmu dan pengalaman masing-masing
sehingga gurudapat masukan yang sangat lengkap dalam menghadapi
atau memecahkan suatu masalah. Manfaat dari kegiatan ini adalah lahirnya sifat
cekatan dalam memecahkan masalah dari berbagai sudut pandang ahli.
2. Seminar
Seminar adalah
suatu rangkaian kajian yang diikuti oleh suatu kelompok untuk mendiskusikan,
membahas dan memperdebatkan suatu masalah yang berhubungan dengan topik.
Berkaitan dengan pelaksanaan supervisi, dalam seminar ini dapat dibahas seperti
bagaimana menyusun silabus sesuai standar isi, bagaimana mengatasi masalah
disiplin sebagai aspek moral sekolah, bagaimana mengatasi anak – anak yang selalu
membuat keributan dikelas, dll. Pada waktu pelaksanaan seminar kelompok
mendengarkan laporan atau ide – ide menyangkut permasalahan pendidikan dari
salah seorang anggotanya.
3. Simposium
Kegiatan
mendatangkan seorang ahli pendidikan untuk membahas masalah pendidikan.
Simposium menyuguhkan pidato-pidato pendek yang meninjau suatu topik dari
aspek-aspek yang berbeda. Penyuguh pidato biasanya tiga orang dimana guru sebagai pengikut diharapkan dapat mengambil
bekal dengan mendengarkan pidato-pidato tersebut.
4. Demonstrasi mengajar
Usaha
peningkatan belajar mengajar dengan cara mendemonstrasikan cara
mengajar dihadapan guru dalam mengenalkan berbagai aspek dalam mengajar
di kelas oleh supervisor.
5. Buletin supervisi
Suatu media yang
bersifat cetak dimana disana didapati peristiwaperistiwa pendidikan yang
berkaitan dengan cara-cara mengajar,tingkah laku siswa, dan sebagainya. Diharapkan
ini dapat membantu guru untuk menjadi lebih baik.
2.9. Kelemahan Dan Kelebihan Teknik
– Teknik Dalam Pelaksanaan Supervisi
1. Kelemahan Teknik – Teknik Dalam Pelaksanaan Supervisi
·
Perlu biaya yang
banyak, waktu yang tepat, sekolah jadi kurang efektif.
·
Perlu penyediaan
waktu yang tepat
·
Tidak
mencerminkan keadaan sehari-hari
·
Kurang
demokratis
·
Mengganggu kelas
lain dalam KBM, kelas sendiri ditinggalkan
·
Agak sulit
menentukan dan cukup menyita waktu
·
Agak sulit
menemukan waktu
·
Guru merasa
canggung dan kurang bebas
2. Kelebihan Teknik – Teknik Dalam
Pelaksanaan Supervisi
·
Dapat mengetahui
kelebihan yang dapat dikembangkan, mengetahui kelemahan untuk perbaikan,
memberikan saran sesuai dengan kebutuhan
·
Hal-hal yang
baik dapat dijadikan contoh, hal yang kurang dapat didiskusikan
·
Dapat memberikan
bimbingan aktual
·
Guru dapat
menunjukan hasil usahanya
·
Dapat melayani
kebutuhan khusus setempat
·
Dapat mengetahui
kelebihan yang dapat dikembangkan, mengetahui kelemahan untuk perbaikan,
memberikan saran sesuai dengan kebutuhan.
2.10 PERANGKAT SUPERVISI
Salah satu
perangkat yang digunakan dalam melaksankan supervisi ialah instrument
observasi pembelajaran/check list terutama untuk supervisi kelas, supervisi
klinis, dengan demikian diharapkan indicator yang diamati untuk setiap unsure
yang diamati, antara lain
1.
Persiapan dan
aperisepsi
2.
Relevansi materi
dengan tujuan instruksional
3.
Penguasaan
materi
4.
Strategi
5.
Metode
7.
Pemberian
metivasi kepada siswa
8.
Nada dan
suara
9.
Penggunaan
bahasa Gaya dan sikap perilak
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Supervisi sering diartikan
sebagai bantuan yang diberikan untuk memperbaiki situasi belajar mengajar yang
lebih baik. supervisi pendidikan perlu untuk dilakukan karena pada dasarnya
supervisi pendidikan dilakukan untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada
guru agar dapat menemukan jalan keluar dalam menghadapi
permasalahan-permasalahan diatas secara mandiri, sehingga dapat berimplikasi
juga terhadap peningkatan prestasi kerjanya. Supervisi pendidikan memiliki
fungsi utama yaitu ditujukan pada perbaikan dan peningkatan kualitas
pengajaran.
Dalam melaksanakan tugasnya seorang supervisor harus berpegang pada prinsip-prinsip
yang kokoh demi kesuksesan tugasnya, adapun prinsip-prinsip tersebut meliputi:
1. Prinsip
fundamental/dasar
Setiap
pemikiran, sikap, dan tindakan seorang supervisor harus berlandaskan sesuatu
yang kokoh dan kuat. Bagi bangsa Indonesia, Pancasila adalah falsafah dan dasar
Negara kita, sehingga sebagai supervisor haruslah menjadikan pancasila sebagai
landasan dasarnya.
2. Prinsip praktis
Sesuai
dengan prinsip fundamental sebagai supervisor pendidikan Indonesia haruslah
berpedoman pada prinsip positif dan prinsip negatif.
Terdapat 5 tipe dalam supervisi pendidikan yaitu tipe otokrasi, demokratis,
quasi demokrasi, manipulasi demokratis, laissez-faire. Selain itu juga terdapat
teknik-teknik supervisi meliputi Teknik-teknik yang berhubungan dengan kelas,
meliputi: teknik-teknik dengan berdiskusi, supervisi yang direncanakan bersama,
teknik yang mengunjungi sekolah lain, teknik melalui pertemuan pendidikan.
0 komentar:
Posting Komentar