BAB
1
PENDAHULUAN
1.1
LATAR
BELAKANG
Arti Supervisi menurut asal usul (etimologi), bentuk
perkataannya (morfologi), maupun yang terkandung dalam perkataan itu (
semantik). Secara morfologis, Supervisi berasal dari dua kata bahasa Inggris,
yaitu super dan vision. Super berarti diatas dan vision berarti melihat, masih
serumpun dengan inspeksi Pendidikan
adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancangkan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia. Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia ialah
melalui proses pembelajaran di sekolah. Dalam usaha meningkatkan kualitas
sumber daya pendidikan, guru merupakan komponen sumber daya manusia yang harus
dibina dan dikembangkan terus-menerus. Pembentukan profesi guru dilaksanakan
melalui program pendidikan pra-jabatan maupun program dalam jabatan. Tidak
semua guru yang dididik di lembaga pendidikan terlatih dengan baik dan
kualified. Potensi sumber daya guru itu perlu terus bertumbuh dan berkembang
agar dapat melakukan fungsinya secara potensial. Selain itu pengaruh perubahan
yang serba cepat mendorong guru-guru untuk terus-menerus belajar menyesuaikan
diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mobilitas masyarakat.
Masyarakat mempercayai, mengakui dan menyerahkan kepada guru untuk mendidik
tunas-tunas muda dan membantu mengembangkan potensinya secara
professional. Kepercayaan, keyakinan, dan penerimaan ini merupakan substansi
dari pengakuan masyarakat terhadap profesi guru. Implikasi dari pengakuan
tersebut mensyaratkan guru harus memiliki kualitas yang memadai. Tidak hanya
pada tataran normatif saja namun mampu mengembangkan kompetensi yang dimiliki,
baik kompetensi personal, professional, maupun kemasyarakatan dalam selubung
aktualisasi kebijakan pendidikan. Hal tersebut lantaran guru merupakan penentu
keberhasilan pendidikan melalui kinerjanya pada tataran institusional dan
eksperiensial, sehingga upaya meningkatkan mutu pendidikan harus dimulai dari
aspek "guru" dan tenaga kependidikan lainnya yang menyangkut kualitas
keprofesionalannya maupun kesejahteraan dalam satu manajemen pendidikan yang
professional. Oleh karena itu, kita perlu mempelajari bagaimana
perkembangan Pendidikan
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan
dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui Sistem Pendidikan yang ada
di negara kita.
1.3
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka
permasalahan yang hendak dibahas dalam makalah ini adalah mengapa guru
memerlukan layanan supervisi pendidikan dan bagaimana upaya yang dapat
dilakukan dalam pembinaan profesional melalui supervisi pengajaran sebagai
upaya peningkatan profesionalisme guru.
1.4 Sumber Data
Sumber data
pembuatan makalah ini diperoleh dari studi literatur, yakni buku-buku
yang berkaitan dengan permasalahan yang terkait dan eksplorasi informasi
melalui Internet.
1.5 Manfaat
Dari
Pembuatan makalah ini, bisa diambil beberapa manfaat yaitu :
-
Dapat mengetahui pengertian supervisi
(kepengawasan)
-
Dapat mengetahui fungsi sebagai
supervisor
-
Dapat mengetahui ciri –ciri supervisor
yang baik
-
Dapat mengetahui pengertian
profesionalisme sebagai supervisor
-
Dapat mengetahui tugas – tugas
supervisor
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Devinisi dan Pengertian Supervisi
a. Pengertian supervisi Menurut
Beberapa hal :
Arti Supervisi
menurut asal usul (etimologi), bentuk perkataannya (morfologi), maupun isi yang
terkandung dalam perkataan itu ( semantik).
·
Secara morfologis,
Supervisi berasal dari dua kata bahasa Inggris, yaitu super dan vision. Super
berarti diatas dan vision berarti melihat, masih serumpun dengan inspeksi,
pemeriksaan dan pengawasan, dan penilikan, dalam arti kegiatan yang dilakukan oleh atasan – orang yang
berposisi diatas, pimpinan – terhadap hal-hal yang ada
dibawahnya. Supervisi juga merupakan kegiatan pengawasan tetapi sifatnya lebih
human, manusiawi. Kegiatan supervise bukan mencari-cari kesalahan tetapi lebih
banyak mengandung unsur pembinnaan, agar kondisi pekerjaan yang sedang
disupervisi dapat diketahui kekurangannya (bukan semata - mata kesalahannya)
untuk dapat diberitahu bagian yang perlu diperbaiki
·
Secara
sematik, Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa
bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan
peningkatan mutu mengajar dan belajar dan belajar pada khususnya.
·
Secara
Etimologi, supervisi diambil dalam perkataan bahasa Inggris “ Supervision”
artinya pengawasan di bidang pendidikan.
Orang yang melakukan supervisi disebut supervisor.
b. Pengertian Supervisi Menurut
Pendapat Para Ahli :
A.Boardman.
Menyebutkan Supervisi adalah salah satu usaha menstimulir, mengkoordinir dan membimbing secara kontinyu pertumbuhan guru-guru di sekolah baik secara individual maupun secara kolektif, agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran dengan demikian mereka dapat menstmulir dan membimbing pertumbuan tiap-tiap murid secara kontinyu, serta mampu dan lebih cakap berpartsipasi dlm masyarakat demokrasi modern. Boardman. Melihat supervisi sebagai lebih sanggup berpartisipasi dlm masyarakat modern.
Menyebutkan Supervisi adalah salah satu usaha menstimulir, mengkoordinir dan membimbing secara kontinyu pertumbuhan guru-guru di sekolah baik secara individual maupun secara kolektif, agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran dengan demikian mereka dapat menstmulir dan membimbing pertumbuan tiap-tiap murid secara kontinyu, serta mampu dan lebih cakap berpartsipasi dlm masyarakat demokrasi modern. Boardman. Melihat supervisi sebagai lebih sanggup berpartisipasi dlm masyarakat modern.
B. Wilem Mantja (2007)
Mengatakan
bahwa, supervisi diartikan sebagai kegiatan supervisor (jabatan resmi)
yang dilakukan untuk perbaikan proses belajar mengajar (PBM). Ada dua tujuan (tujuan ganda)
yang harus diwujudkan oleh supervisi, yaitu; perbaikan (guru murid) dan peningkatan mutu pendidikan. Willem
Mantja memandang supervisi sebagai kegiatan untuk perbaikan (gurumurid) dan peningkatan mutu pendidikan.
C. Kimball Wiles(1967)
Konsep supervisi
modern dirumuskan sebagai berikut : “Supervision is assistance in the
development of a better teaching learning situation”. Kimball Wiles beranggapan
bahwa faktor manusia yg memiliki kecakapan (skill) sangat penting untuk
menciptakan suasana belajarmengajar yg lebih baik.
D. Purwanto(1987)
supervisi ialah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah dalam melakukan pekerjaan secara efektif.
supervisi ialah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah dalam melakukan pekerjaan secara efektif.
Kegiatan
supervisi dahulu banyak dilakukan adalah Inspeksi, pemeriksaan, pengawasan atau
penilikan. Supervisi masih serumpun dengan inspeksi, pemeriksaan dan
pengawasan, dan penilikan, dalam arti kegiatan yang dilakukan oleh atasan
–orang yang berposisi diatas, pimpinan-- terhadap hal-hal yang ada
dibawahnya. Inspeksi : inspectie (belanda) yang artinya memeriksa
dalam arti melihat untuk mencari kesalahan. Orang yang menginsipeksi disebut
inspektur. Inspektur dalam hal ini mengadakan :
1.
Controlling :
memeriksa apakah semuanya dijalankan sebagaimana mestinya
2.
Correcting :
memeriksa apakah semuanya sesuai dengan apa yang telah ditetapkan/digariskan
3.
Judging :
mengandili dalam arti memberikan penilaian atau keputusan sepihak
4.
Directing :
pengarahan, menentukan ketetapan/garis
5.
Demonstration :
memperlihatkan bagaimana mengajar yang baik
Pemeriksaan
artinya melihat apa yg terjadi dlm kegiatan sedangkan Pengawasan adalah Melihat
apa yg positif & negatif. Adapun Supervisi juga merupakan kegiatan
pengawasan tetapi sifatnya lebih human, manusiawi. Kegiatan supervisi bukan
mencari - cari kesalahan tetapi lebih banyak mengandung unsur pembinnaan, agar
kondisi pekerjaan yang sedang disupervisi dapat diketahui kekurangannya (bukan
semata-mata kesalahannya) untuk dapat diberitahu bagian yang perlu diperbaiki.
Supervisi dilakukan untuk melihat bagian mana dari kegiatan sekolah yg masih
negatif untuk diupayakan menjadi positif, & melihat mana yang sudah positif
untuk ditingkatkan menjadi lebih positif lagi dan yang terpenting adalah
pembinaannya.
Orang yang melakukan supervise disebut supervisor.
Dibidang pendidikan disebut supervisor pendidikan. Menurut keputusan menteri
pendidikan dan kebudayaan nomor 0134/0/1977, temasuk kategori supervisor dalam
pendidikan adalah kepala sekolah, penelik sekolah, dan para pengawas
ditingkatkan kabupaten/kotamadya, serta staf di kantor bidang yang ada di tiap
provinsi.
Jika supervisi dilaksanakan oleh kepala sekolah, maka
ia harus mampu melakukan berbagai pengawasan dan pengendalian untuk
meningkatkan kinerja tenaga kependidikan. Pengawasan dan pengendalian ini
merupakan kontrol agar kegiatan pendidikan di sekolah terarah pada tujuan yang
telah ditetapkan. Pengawasan dan pengendalian juga merupakan tindakan preventif
untuk mencegah agar para tenaga kependidikan tidak melakukan penyimpangan dan
lebih berhati-hati dalam melaksanakan pekerjaannya.
2.2 Tujuan dan sasaran Supervisi
a. Tujuan Supervisi
Tujuan utama
supervisi adalah memperbaiki pengajaran. Tujuan umum Supervisi adalah
memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada guru dan staf agar personil tersebut mampu
meningkatkan kwalitas kinerjanya, dalam melaksanakan tugas dan melaksanakan
proses belajar mengajar .
·
Membantu guru
dalam memahami tujuan pendidikan dan apa peran sekolah dalam mencapai tujuan
tersebut
·
Membantu guru
dalam melihat secara lebih jelas dalam memahami keadaan dan kebutuhan siswanya.
·
Membentuk moral
kelompok yang kuat dan mempersatukan guru dalam satu tim yang efektif,
bekerjasama secara akrab dan bersahabat serta saling menghargai satu dengan
lainnya.
·
Meningkatkan
kualitas pengajaran guru baik itu dari segi strategi, keahlian dan alat
pengajaran.
·
Menyediakan
sebuah sistim yang berupa penggunaan teknologi yang dapat membantu guru dalam
pengajaran.
·
Sebagai salah
satu dasar pengambilan keputusan bagi kepala sekolah untuk reposisi guru.
2. Meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga berdaya
guna dan terlaksana dengan baik
3. Meningkatkan keefektifan dan keefesiensian sarana dan
prasarana yang ada untuk dikelola dan dimanfaatkan dengan baik sehingga mampu
mengoptimalkan keberhasilan siswa
4. Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah khususnya
dalam mendukung terciptanya suasana kerja yang optimal yang selanjutnya siswa
dapat mencapai prestasi belajarsebagaimana yang diharapkan.
5. Meningkatkan kualitas situasi umum sekolah sehingga
tercipta situasi yang tenang dan tentram serta kondusif yang akan meningkatkan
kualitas pembelajaran yang menunjukkan keberhasilan lulusan.
b. Sasaran Supervisi
Adapun sasaran utama dari pelaksanaan kegiatan supervisi tersebut adalah peningkatan kemampuan profesional guru.
Sasaran Supervisi Ditinjau dari objek yang
disupervisi, ada 3 macam bentuk supervisi :
1.
Supervisi
Akademik, Menitikberatkan pengamatan supervisor pada masalah-masalah akademik,
yaitu hal-hal yang berlangsung berada dalam lingkungan kegiatanpembelajaran pada waktu siswa sedang dalam proses mempelajari
sesuatu
2.
Supervisi
Administrasi, Menitikberatkan pengamatan supervisor pada aspek-aspek
administrasi yang berfungsi sebagai pendukung dan pelancar terlaksananyapembelajaran.
Contoh Kelengkapan Administrasi Pengawas
NO.
|
Indikator
Operasional
|
Kelengkapan
Administrasi
|
1
|
Melaksanakan
pengawasan terhadap 10 sampai dengan 15 sekolah dan membina 40 guru hingga
palin banyak 60 guru
|
1.
Surat tugas dari dinas pendidikan yang
dilampiri denan data sekolah dan jumlah guru
2.
Data pendidik dan tenaga kependidikan
sekilah binaan
|
2
|
Menyusun
program pengawasan akademik dan manajerial
|
3.
Program tahunan pengawasan, meliputi
pengawasan akademik dan manajeneral, mencangkup prioritas, pemantauan,
pembinaan, dan penilaian ( disusun oleh kelompok pengawas sejenis tingkat
kabupaten/kota )
4.
Program semester pengawasan, berupa
teknik operasional kegiatan individu; meliputi pengawasan akademik dan
manajerial yang memuat masalah prioritas pembinaan, pemantauan, dan
penilaian.
|
3
|
Melaksanakan
supervisi akademik dalam menerapkan standar isi, proses, penilaian dan SK
|
5.
Dokumen hasil pemantauan kinerja sekolah
dalam menerapkan standar isi,proses, penilaian, dan standar kompetensi
lulusan (SKL), Yang meliputi kegiaatan perencanaan,pelaksanaan dan
penelitian.
6.
Format isian rekaman kegiatan supervisi
akademik yang keabsahan ditandai dengan tanda tangan pendidik yang
disupervisi dan dikuatkan tandatangan kepala sekolah atau ketua penyelenggara
kegiatan.
7.
Bukti fisik pengelolaan data dan laporan
pemantauan, pembinaan, dan penilaian kinerja dalam penerapan standar isi,
proses, penilaian, dan SKL meliputi prencanaan,pelaksanaan, dan output.
8.
Lembar hasil refleksi dan rekomendasi
tindak lanjut perbaikan mutu berkelanjutan.
|
4
|
Melaksanakan
supervisi manajerial dalam menerapkan standar pengelolaan, pendidik dan
tenaga kependidikan, sarana, dan prasarana, serta pembiayaan
|
·
Dokumen hasil pemantauan kinerja sekolah
dalam menerapkan standar pengelolaan, pendidik dan tenaga kependidikan,
sarana dan prasarana, serta pembiayaan yang meliputi kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian.
1.
Format isian rekaman kegiatan supervisi
akademik yang keabsahannya di tandai dengan tanda tangan personal yang di
supervisi dan di kuatkan tanda tangan kepala sekilah
2.
Bukti fisik pengelolaan data dan laporan
supervisi dalam penerapkanstandar pengelolaan, pendidik dan tenaga
kependidikan, sarana dan prasarans, serta pembiayaan meliputi kegiatan
perencanaan , pelaksanaan, dan output.
3.
Lembar hasil refleksi dan rekomendasi tindak
lanjut perbaikan mutu berkelanjutan.
|
5
|
Melaksanakan
penilaian kinerja kepala sekolah dalam pelaksanakan tugas manajerial dan
akademik.
|
4.
Format isian bukti pelaksanaan penelitian
5.
Instrument penelitian
6.
Data hasil penelitian
7.
Lembar analisis dan rekomendasi tindak
lanjut perbaikan mutu berkelanjutan.
|
6
|
Melaksaan
pembimbingan dan pelatiahan dalam rangka meningkatkan mutu profesi kepala
sekolah, tenaga kependidikan paling sedikit melaksanakan tiga kali dalam satu
semester
|
8.
Dokumen jadwal, tanggal, jam, tema, dan
kompetensi yang di kembangkan dalam bentuk workshop, seminar, observasi dan
group conference, bimbingan teknis, serta kunjungan sekolah melalui supervisi
manajerial
|
7
|
Menyusun
laporan pelaksaan program pengawasan
|
9.
Laporan tahunan pengawasan persekolah
yang meliputi seluruh sekolah binaan yang ditekankan pada pemetaan pencapaian
tujuan pengawasan.
10.
Laporan semesteran pengawasan per sekolah
yang meliputi seluruh sekolah binaan yang ditekankan pada pemetaan pencapaian
tujuan pengawasan
|
8
|
Menyusun
karya tulis laporan hasil penelitian atau perbaikan pelaksanaan tugas
|
11.
Laporan penelitian tindakan kelas (PTK)
atau laporan penelitian tindakan sekolah (PTS)
|
3.
Supervisi
Lembaga, Menyebarkan objek pengamatan supervisor pada aspek-aspek yang berada
di sekolah. Supervisi ini dimaksudskan untuk meningkatkan nama baik sekolah
atau kinerja sekolah secara keseluruhan. Misalnya: Ruang UKS (Unit Kesehatan
Sekolah), Perpustakaan dan lain-lain.
0 komentar:
Posting Komentar